Sabtu, 11 Agustus 2012
Kumpulan Puisi Cinta Sejati 2013 Puisi Cinta Sejati
Banyak orang tidak percaya dengan yang namanya cinta sejati. Cinta sejati itu omong kosong. Cinta sejati hanya ada di dalam dongeng dan cerita-cerita fiksi. Apakah Anda setuju dengan pernyataan tersebut? Hmmh, bagi saya pribadi, pernyataan tersebut hanya keluar dari mulut orang-orang sudah menyerah dalam perjalanan menemukan cinta sejatinya.
Ya, cinta sejati memang sangat jarang ditemukan. Atau bahkan kita sudah menemukannya namun kita tidak menyadari hal itu. Kita terus saja melakukan pencarian tentang arti cinta yang sebenarnya, di tempat-tempat yang jauh, sementara dia ada di samping kita. Hanya hati yang bersih dan telanjang yang mampu melihat keberadaannya. Kita selama ini telah dibutakan oleh hasrat dan ambisi untuk menemukan cinta itu sendiri. Ironis memang, tapi itulah hidup dan itulah cinta.
Kumpulan Puisi Cinta Sejati 2012
AJARI AKU BERCINTA
oleh: Abu Bakar Rifa'i
Saat pertama aku dengar suaramu.
Hatiku pun menjadi gelisah.
Saat pertama kulihat wajahmu.
Hatiku pun menjadi membeku.
Dan saat bersama dirimu.
Terasa terapung rasa sukmaku.
Dan saat kau mulai bicara.
Tak sanggup tersingkir rasa penatku.
Aku tak bisa.
Berkutik di hadapan dirinya.
Aku tak akan pernah.
Menjadi nilik seorang.
Ajarilah aku bicara.
Ajarilah aku bertingkah.
Agar aku bisa.
Bisa mendapatkan dirimu.
Hanya Dirimu
oleh: Anderlan Dghosapoz
Disini wajahmu selalu menemani khayalku
Entah dimana dan kapan itu bisa terjadi
Yang jelas dirimu selalu menemani langkahku
Dan ku harap itu semua berakhir hingga aku mati
Masa laluku dan masa lalumu biarlah sirna
Yang jelas kita sekarang bersama
Kasih,biarkan aku masuk dalam kehidupanmu
Berikan aku ruang untuk bisa menata hatimu
Kaulah yang terbaik yg pernah kudapatkan
Tak sanggup ku bayangkan aku kehilanganmu
Bila ku jauh darimu terangku jadi gelap
Bila ku jauh darimu rinduku menggebu…
Hanya dirimu….
Citra
oleh: Ronald Chitra
Rindu hati kian menjadi
Jiwa hilang bersama waktu
Terikt jauh menanti hari
Kepastian hanya pertayaan
Citra cinta yang kuat
Temani aku
Senyuman cinta patahkan ego
Pelukan hangat jalan bersama
Ciuman mesra jembatan cinta
Akankah Kau Kumiliki Selamanya
oleh: Andi Elsyakir
kemana kan ku langkahkan kaki
saat rindu menjamu hati
kau ada saat ku butuh cinta
dan kau mampu beri sayang lebih dari dia
kadang otak harapanku berfikir dan berkata
akankah kau ku miliki selamanya
telah ku buka hatiku untuk menyayangimu
telah kau ketuk hatiku untuk mencintaimu
hingga cinta pun tumbuh
lepaskan gelisah yang mengikat slama ini,
telah ku tutup pintu hatiku dari orang lain
hanya engkau yg mampu meluluhkan hatiku
ingin rasanya ku sandarkan hariku
lalui waktu bersamamu dalam nyanyian rindu
wahai kekasih pemilik cintaku
sadarkah engkau telah renggut semua tentang dia
meski kau datang dalam gelap
antara hidupku dan hidupnya
jua telah ku rasakan hangatnya cintamu
yang mengalir bersama harapanmu untuk bersamaku
pergilah engkau jauh jika tak mampu bertahan
dan bawa hatiku pergi bersamamu dan jagalah ia,
jua kan ku jaga hatimu
kan juga cintamu
dan kan ku satukan dalam kasih sayang yg tersimpan,
kau selalu tawarkan senyum dan janjikan bahagia
kau selalu ungkapkan perasaan dalam senyuman dan air mata
kau pun singgah dalam resah
ingin miliki aku yg telah dimiliki dia
hasrat hati hina pun berkata
'aku ingin memilikimu setelah aku dimiliki dia'
sejenak ku tundukan harap
lepaskan ikatan yg mengikat
antara cintamu dan cintaku
kau datang dengan kejujuranmu
tundukan hati yg bergelimang sendu
sedang dia tak pernah tahu kau rebut hatiku darinya,
ku tak mampu lupakan dia
jua tak mampu jauh darimu dalam cinta
wahai tuhan, jalan takdirmu tak mampu ku fahami
akalku tak mampu merangkul semua cinta ini
dua cinta telah bersarang dalam ikatan yg terlarang
aku miliki dia dengan izinmu
dan aku tak ingin jauhi dia karena nafsuku
wahai kekasih, hilangkan resah dan takutmu jauh dariku
karena cintaku kan selalu ada untukmu
meski jiwamu tak mampu ku miliki
namun biarkan saat bersamamu goreskan mimpi indah.
special untuk: Neng Gias Susa'diah.
terima kasih krn cinta dan sayangmu indah slalu untukku.
Air Matamu
oleh: Andi Elsyakir
di malam itu ku sentuh hatimu dg cintaku
kau slalu setia padaku
meski aku telah bersamanya
kejujuran tlah ku ungkap dan ku ucap untukmu
ku tak dapatkan hati bahagia saat bersamanya
ragaku memang tlah dimiliki dia namun
hatiku berpaling darinya,
saat ku ceritakan dalamnya cintaku padamu
dan kisah pahitku dengannya
kau cucurkan air mata dalam tangismu
basahi wajahmu yg manja
dalam tangis kau berkata
'salahkah aku yg mencintaimu dan menyayngimu saat ini?'
tak ada yg mampu kita salahkan,
biarkan waktu itu terus jalankan cinta kita
biarkan sayang kita mengalir tanpa paksaan
aku mencintaimu tanpa sebab
dan tak ada sebab jua bagiku untuk jauhi kamu
kau terima aku dari cintaku bersamanya
dan aku kan terima kamu saat kau tlah bersamanya
hatiku dan hatimu melahirkan cinta
hingga aku tak mampu lupakanmu sesaat pun,
sejenak ku bertanya pada hati kecilku
dengan air mata yg mengalir dipipimu dimalam itu
apakah itu arti ketulusan?
ataukah itu arti kepedulian?
aku hanya mampu yakinkan kamu dalam cintaku
bahwa tak akan bosan ku ungkapkan padamu
aku sayang kamu
dan aku sayang kamu slalu
tak perduli mereka mau berkata apa
atas cintaku dan cintamu
kau datang saat ku butuhkan cintamu
sebagai permata pemabawa bahagia
kau cantik sejak dulu
kau indah sejak dulu
hingga kini dan nanti kau akan slalu indah...
Juga Sayang Aku
oleh: Andi Elsyakir
pagi yg indah,
merasakan hangatnya mentari dlm kesendirian
berharap bintang2 kan indahkan malamku nanti
dan bulan kan sinari hatiku tanpa henti
hari ini,
Tuhan telah menambahkan lg banyak ni'matnya untukku
meski blm sepenuhnya ku syukuri ni'mat-Nya
namun kasih sayangnya padaku slalu luas dan menghampar
doa dan doa ku ucap dlm hati yg terjajah sepi
bahwa ku ingin semua kesalahan dan hilap terhapuskan,
anugrah dan ni'mat ditambahkan
jua ditentukan jalan terbaik antara 3 hati yg bertabung rindu
dia berada dlm sayangnya padaku
krn dia tlah sah memiliki aku
aku, tak bahagia dg perjalanan cinta yg semestinya aku bahagia
namun aku bahagia dg cinta yg tak pasti jadi milikku
dia kedua, juga sayang aku
yg tak mungkin jua tuk jauh dariku
ku bayangkan aku ada dlm puncak bimbang yg sangat
menentukan pilihan dalam kehampaan
tak mungkin ku jauhi dia pertama krn Tuhan takut marah
tak mungkin ku sakiti dia kedua krn
hati sayanginya lebih dr dia pertama dlm cintanya
hanya batin tersiksa
menahan 2 rasa yg berbeda
aku sayang dia kedua
lebih dr sayang dia pertama yg tlah ku miliki,,,
tunjukan jalan lurusmu padaku Tuhan
jika tak ada kebaikan diantara cinta tiga
maka jangan sampai aku dimiliki oleh keduanya,,,,,
Itulah koleksi puisi cinta sejati yang berhasil saya kumpulkan. kalau anda punya koleksi puisi tentang cinta sejati, jangan ragus untuk mengirimkannya di kolom komentar.
Kamis, 02 Agustus 2012
CARA MENINGKATKAN PENGUNJUNG KE BLOG
Cara Meningkatkan Jumlah Pengunjung Blog

Setiap blogger sudah pasti menginginkan blognya dibanjiri oleh pengunjung, apa lagi web atau blog yang notabanenya adalah terfokus pada bisnis. Namun setelah mengikuti saran serta mencoba tool atau layanan untuk meningkatkan pengunjung ternyata tidak juga memiliki hasil yang maksimal. Nah, yang menjadi pertanyaannya adalah, apa yang salah ? mengapa setelah mencoba tools atau layanan yang disediakan oleh pihak lain tidak ada hasilnya ?. Disini saya akan menjawabnya dengan logika dan analisa serta pengalaman yang saya miliki setelah mengujicoba terhadap berbagai cara untuk meningkatkan jumlah pengunjung blog.
Kita sering membaca dan disuguhi oleh pihak yang menyediakan layanan untuk meningkatkan pengunjung web atau blog. Akan tetapi setelah menunggu beberapa minggu ternyata tidak ada hasinya. Ini artinya Anda telah tertipu dan masuk perangkap oleh layanan tersebut dan menjadi tumbal atas bisnis yang mereka jalankan. Saya rasa bullshit sekali dengan iming-iming web atau blog kita akan dikunjung 1000 bahkan 10.000 orang perhari. Jika web atau blog kita popular dan memiliki postingan yang banyak didalamnya serta setiap postingn masuk pada halaman utama google dan postingan kita tersebut dicari oleh orang banyak itu mungkin saja, atau web/blog kita menyediakan layanan yang dikenal dan dibuthkan orang banyak seperti google, facabook, twitter dan lain-lain. Tidak menggunakan layanan dari pihak lain juga pengunjungnya banyak karena memang dicari dan dibutuhkan.
Dunia internet begitu luas dan memiliki beraneka ragam cara didalamnya, termasuk hal-hal kejahatan yang menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan atas bisnis yang mereka jalankan. Untuk itu Anda dituntut berhati-hati dan mandiri, termasuk meningkatkan pengunjung blog Anda, jangan sampai Anda menjadi tumbalnya. Dari beberapa hal yang saya sampaikan diatas, mungkin sudah membuka cakrawala berpikir Anda, dengan demikian saya akan menyampaikan kepada Anda bagaimana cara meningkatkan pengunjung blog yang alami, aman, efesien, berdasarkan analisa yang saya lakukan terhadap web atau blog populer indonesia yang dilimpahi oleh bayak pengunjung. Akan tetapi Anda juga harus sabar untuk menikmati hasilnya, karena segala sesuatu yang kita lakukan juga membutuhkan proses. Untuk itu berikut adalah tips yang akan saya sampaikan dalam rangka meningkatkan jumlah pengunjung blog.
Rekomendasi :
Cara Meningkatkan Jumlah Pengunjung Blog.
A. Faktor Internal
1. Daftarkan web atau blog Anda ke google webmaster tool.
Mendaftarkan web atau blog pada google webmaster tool merupakan langkah awal yang kita lakukan, sehingga web/blog kita cepat terindeks google dan dapat dikenali oleh siraja mesin pencari itu.
2. Postinglah artikel yang banyak dicari orang.
Tentu saja ini merupakan faktor penting, artikel yang tidak diminati orang mebuat web atau blog kita akan selalu sunyi. Trik membuat artikel yang banyak dicari orang adalah Anda harus mengetahui apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan orang lain, disamping itu postingan tersebut tidak memiliki masa jangka waktu berlaku, artinya tetap dicari orang tanpa batas waktu penggunaannya. Misalnya postingan yang pernah saya posting Tips lulus dan contoh soal psikotes. Artikel tersebut tidak memiliki jangka waktu, karena sampai kapanpun orang selalu membutuhkan dan pada hakekatnya artikel tersebut akan selalu dibutuhkan.
3. Buat artikel semenarik mungkin.
Sebagaimana yang kita ketahui artikel merupakan ratu dari raja dalam web atau blog yang kita miliki, jika artikel kita tidak menarik dan memiliki struktur bahasa yang tidak dimengerti maka pengunjung tidak akan kembali lagi ke web atau blog yang kita miliki. Untuk membuat artikel yang baik anda dapat membaca Tips menulis Artikel yang baik. Disamping itu Anda juga harus meningkatkan volume artikel pada web atau blog yang Anda miliki. Ini juga merupakan hal yang penting, kan mustahil kita menginginkan pengunjung blog yang banyak dengan jumlah postingan blog yang miskin.
4. Maksimalkan keyword setiap postingan
Agar artikel yang Anda posting mampu bersaing untuk masuk pada halaman utama google, Anda harus memaksimalkan keyword pada postingan tersebut. Hal ini dilakukan karena, jika setiap Artikel yang kita posting masuk dihalam utama google dan dibutuhkan orang banyak, maka secara otomatis pengunjung blog akan terus membanjiri web/blog kita. Hal ini sudah saya rasakan dari beberapa artikel yang saya posting masuk dan bertahan hingga sekarang di halaman utama google dengan keyword "contoh soal psikotes". Hal ini merupakan senjata oleh para master web atau blog mengapa blog mereka dibanjiri oleh banyak pengunjung.
5. Pasang meta tag
Baca Meta tag terbaik untuk blogger
6. Buatlah artikel unik.
Membuat artikel unik artinya artikel yang kita posting tidak copy-paste, hal ini juga mempermudah artikel kita masuk halaman utama google, disamping itu anda juga harus memaksimalkan internal link didalam setiap artikel.
7. Jadikan artikel yang Anda posting merupakan jawaban atas permasalahan
Artikel yang notabanennya merupakan jawaban atas setiap permasalan lebih sering dicari daripada sekedar informasi.
8. Maksimalkan kecepatan loading blog Anda
Blog yang memiliki loading terlalu lama mengakibatkan pengunjung yang ingin berkunjung ke web atau blog yang kita miliki jadi tidak berkunjung karena menunggu laoding blog yang terlalu lama, anda dapat memaksimalkan kecepatan loading blog dengan cara mengompres kode css dengan css compressor tool yang telah saya sediakan dan sangat mudah di gunakan. Agar loading blog memiliki kecepatan tinggi, kurangi pemakaian image pada postingan dan javascript.
9. Jika mungkin, buatlah nilai tambah terhadap web atau blog
Nilai tambah yang saya maksud disini adalah sebuah layanan gratis yang dibutuhkan orang dan dimanfaatkan orang serta memberi keuntungan bagi orang lain. Saya belajar ini dari ilmu marketing, yang saya kolaborasikan dalam dunia blogging, contoh web yang memiliki nilai tambah adalah google, facebook dan lain-lain.
Sebenarnya faktor internal masih banyak lagi, tapi poin diatas merupakan poin terpenting yang harus Anda lakukan agar pengunjung web atau blog anda meningkat. Disamping faktor internal, ada juga faktor eksternal seperti yang dapat Anda baca dibawah ini.
B. Faktor Eksternal
- Sosialisasikan setiap artikel yang Anda posting di blog ke social bookmark
- Berilah komentar setiap blog yang Anda kunjungi baik itu blog dofollow ataupun nofollow
- Lakukan promosi blog Anda kemedia yang memiliki pengunjung yang banyak seperti facebook twitter, yahoo answare, google talk, kaskus dan lain-lain (syarat wajib)
- Konsistenkan keyword blog yang anda incar.
- Sumbit blog ke serch engine seperti google, yahoo, bing, dmoz, dan lain-lain (untuk sumbit blog ke google silahkan baca : cara mendaftarkan blog ke google)
- Sebar link blog anda.
- Sabar untuk menunggu hasilnya.
Silahkan anda beri komentar, asal dengan bahasa yang sopan dan tidak Nyepam [tidak diperkenankan menyertakan link aktif dalam kotak komentar]. (
Kisah Islami
TEMBUSLAH HATIKU
sy lah org yg hina..tak terhitung nkmat yg d berikanNYA…
sungguh amt pengasih.. wlau pun DIA tak terlihat,,tp sy merasa DIA menyayangi..menyentuh QOLBU yg terdalam..
sllu ad saat sy butuh,wlaupun sy jarang sekali mengingat dan menyebut nma ……NYA…
sungguh ENGKAU lah kekasih yg patut di cintai..
ENGKAU pasti membalas cinta hambamu yg cnta ke padaMU..
terkadang kami tdk bersyukur,namun cinta dan sayang MU tdaklah sedikit pun memudar..
ampuni hamba ia RABB..
hamba yg tlah lalai dlm menjalankn perintah MU… :(
hamba yg sangat hina, yg tlah ingkar janji ke padaMU..
jujur..jk air mata ini habis, pastilah ini tak cukup utk menembus sgala penyesalan yg tlh lm tertanam di hati…
beri hamba kesempatan..utk merubah segala ini..
tembuslah hati ini dgan NUR WAJAH MU…
agar sy dapat mengerti betapa sangat layak nya ENGKAU tuk dicintai……
agar sy mengerti betapa indah bila hidup tlah terhenti..
-----------------------------------------------------------
UMAR BIN KHATTAB [kisah]
Seorang pemuda yang gagah perkasa berjalan dengan langkah yang mantapmencari Nabi hendak membunuhnya. Ia sangat membenci Nabi, dan agama
baru yang dibawanya. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seseorang
yang bernama Naim bin Abdullah yang menanyakan tujuan perjalanannya
tersebut. Kemudian diceritakannya niatnya itu. Dengan mengejek, Naim
mengatakan agar ia lebih baik memperbaiki urusan rumah tangganya
sendiri terlebih dahulu. Seketika itu juga pemuda itu kembali ke
rumah dan mendapatkan ipar lelakinya sedang asyik membaca kitab suci
Al-Qur’an. Langsung sang ipar dipukul dengan ganas, pukulan yang
tidak membuat ipar maupun adiknya meninggalkan agama Islam. Pendirian
adik perempuannya yang teguh itu akhirnya justru menentramkan hatinya
dan malahan ia memintanya membaca kembali baris-baris Al-Qur’an.
Permintaan tersebut dipenuhi dengan senang hati. Kandungan arti dan
alunan ayat-ayat Kitabullah ternyata membuat si pemuda itu begitu
terpesonanya, sehingga ia bergegas ke rumah Nabi dan langsung memeluk
agama Islam. Begitulah pemuda yang bernama Umar bin Khattab, yang
sebelum masuk Islam dikenal sebagai musuh Islam yang berbahaya.
Dengan rahmat dan hidayah Allah, Islam telah bertambah kekuatannya
dengan masuknya seorang pemuda yang gagah perkasa. Ketiga bersaudara
itu begitu gembiranya, sehingga mereka secara spontan
mengumandangkan “Allahu Akbar” (Allah Maha Besar). Gaungnya bergema
di pegunungan di sekitarnya.
Umar masuk agama Islam pada usia 27 tahun. Beliau dilahirkan di
Makkah, 40 tahun sebelum hijrah. Silsilahnya berkaitan dengan garis
keturunan Nabi pada generasi ke delapan. Moyangnya memegang jabatan
duta besar dan leluhurnya adalah pedagang. Ia salah satu dari 17
orang Makkah yang terpelajar ketika kenabian dianugerahkan kepada
Muhammad SAW.
Dengan masuknya Umar ke dalam agama Islam, kekuatan kaum Muslimin
makin bertambah tangguh. Ia kemudian menjadi penasehat utama Abu
Bakar selama masa pemerintahan dua setengah tahun. Ketika Abu Bakar
mangkat, ia dipilih menjadi khalifah Islam yang kedua, jabatan yang
diembannya dengan sangat hebat selama sepuluh setengah tahun. Ia
meninggal pada tahun 644 M, dibunuh selagi menjadi imam sembahyang di
masjid Nabi. Pembunuhnya bernama Feroz alias Abu Lu’lu, seorang
Majusi yang tidak puas.
Ajaran-ajaran Nabi telah mengubah suku-suku bangsa Arab yang suka
berperang menjadi bangsa yang bersatu, dan merupakan suatu revolusi
terbesar dalam sejarah manusia. Dalam masa tidak sampai 30 tahun,
orang-orang Arab yang suka berkelana telah menjadi tuan sebuah
kerajaan terbesar di waktu itu. Prajurit-prajuritnya melanda tiga
benua terkenal di dunia, dan dua kerajaan besar Caesar (Romawi) dan
Chesroes (Parsi) bertekuk lutut di hadapan pasukan Islam yang
perkasa. Nabi telah meninggalkan sekelompok orang yang tidak
mementingkan diri, yang telah mengabdikan dirinya kepada satu tujuan,
yakni berbakti kepada agama yang baru itu. Salah seorang di antaranya
adalah Umar al-Faruq, seorang tokoh besar, di masa perang maupun di
waktu damai. Tidak banyak tokoh dalam sejarah manusia yang telah
menunjukkan kepintaran dan kebaikan hati yang melebihi Umar, baik
sebagai pemimpin tentara di medan perang, maupun dalam mengemban
tugas-tugas terhadap rakyat serta dalam hak ketaatan kepada keadilan.
Kehebatannya terlihat juga dalam mengkonsolidasikan negeri-negeri
yang telah di taklukkan.
Islam sempat dituduh menyebarluaskan dirinya melalui ujung pedang.
Tapi riset sejarah modern yang dilakukan kemudian membuktikan bahwa
perang yang dilakukan orang Muslim selama kekhalifahan
Khulafaurrosyidin adalah untuk mempertahankan diri.
Sejarawan Inggris, Sir William Muir, melalui bukunya yang termasyur,
Rise, Decline and Fall of the Caliphate, mencatat bahwa setelah
penaklukan Mesopotamia, seorang jenderal Arab bernama Zaid memohon
izin Khalifah Umar untuk mengejar tentara Parsi yang melarikan diri
ke Khurasan. Keinginan jenderalnya itu ditolak Umar dengan
berkata, “Saya ingin agar antara Mesopotamia dan negara-negara di
sekitar pegunungan-pegunungan menjadi semacam batas penyekat,
sehingga orang-orang Parsi tidak akan mungkin menyerang kita.
Demikian pula kita, kita tidak bisa menyerang mereka. Dataran Irak
sudah memenuhi keinginan kita. Saya lebih menyukai keselamatan
bangsaku dari pada ribuan barang rampasan dan melebarkan wilayah
penaklukkan. Muir mengomentarinya demikian: “Pemikiran melakukan misi
yang meliputi seluruh dunia masih merupakan suatu embrio, kewajiban
untuk memaksakan agama Islam melalui peperangan belum lagi timbul
dalam pikiran orang Muslimin.”
Umar adalah ahli strategi militer yang besar. Ia mengeluarkan
perintah operasi militer secara mendetail. Pernah ketika mengadakan
operasi militer untuk menghadapi kejahatan orang-orang Parsi, beliau
yang merancang kopmposisi pasukan Muslim, dan mengeluarkan perintah
dengan detailnya. Saat beliau menerima khabar hasil pertempurannya
beliau ingin segera menyampaikan berita gembira atas kemenangan
tentara kaum Muslimin kepada penduduk, lalu Khalifah Umar berpidato
di hadapan penduduk Madinah: “Saudara-saudaraku! Aku bukanlah rajamu
yang ingin menjadikan Anda budak. Aku adalah hamba Allah dan pengabdi
hamba-Nya. Kepadaku telah dipercayakan tanggung jawab yang berat
untuk menjalankan pemerintahan khilafah. Adalah tugasku membuat Anda
senang dalam segala hal, dan akan menjadi hari nahas bagiku jika
timbul keinginan barang sekalipun agar Anda melayaniku. Aku berhasrat
mendidik Anda bukan melalui perintah-perintah, tetapi melalui
perbuatan.”
Pada tahun 634 M, pernah terjadi pertempuran dahsyat antara pasukan
Islam dan Romawi di dataran Yarmuk. Pihak Romawi mengerahkan 300.000
tentaranya, sedangkan tentara Muslimin hanya 46.000 orang. Walaupun
tidak terlatih dan berperlengkapan buruk, pasukan Muslimin yang
bertempur dengan gagah berani akhirnya berhasil mengalahkan tentara
Romawi. Sekitar 100.000 orang serdadu Romawi tewas sedangkan di pihak
Muslimin tidak lebih dari 3000 orang yang tewas dalam pertempuran
itu. Ketika Caesar diberitakan dengan kekalahan di pihaknya, dengan
sedih ia berteriak: “Selamat tinggal Syria,” dan dia mundur ke
Konstantinopel.
Beberapa prajurit yang melarikan diri dari medan pertempuran Yarmuk,
mencari perlindungan di antara dinding-dinding benteng kota
Yerusalem. Kota dijaga oleh garnisun tentara yang kuat dan mereka
mampu bertahan cukup lama. Akhirnya uskup agung Yerusalem mengajak
berdamai, tapi menolak menyerah kecuali langsung kepada Khalifah
sendiri. Umar mengabulkan permohonan itu, menempuh perjalanan di
Jabia tanpa pengawalan dan arak-arakan kebesaran, kecuali ditemani
seorang pembantunya. Ketika Umar tiba di hadapan uskup agung dan para
pembantunya, Khalifah menuntun untanya yang ditunggangi pembantunya.
Para pendeta Kristen lalu sangat kagum dengan sikap rendah hati
Khalifah Islam dan penghargaannya pada persamaan martabat antara
sesama manusia. Uskup agung dalam kesempatan itu menyerahkan kunci
kota suci kepada Khalifah dan kemudian mereka bersama-sama memasuki
kota. Ketika ditawari bersembahyang di gereja Kebaktian, Umar
menolaknya dengan mengatakan: “Kalau saya berbuat demikian, kaum
Muslimin di masa depan akan melanggar perjanjian ini dengan alasan
mengikuti contoh saya.” Syarat-syarat perdamaian yang adil ditawarkan
kepada orang Kristen. Sedangkan kepada orang-orang Yahudi, yang
membantu orang Muslimin, hak milik mereka dikembalikan tanpa harus
membayar pajak apa pun.
Penaklukan Syria sudah selesai. Seorang sejarawan terkenal
mengatakan: “Syria telah tunduk pada tongkat kekuasaan Khalifah, 700
tahun setelah Pompey menurunkan tahta raja terakhir Macedonia.
Setelah kekalahannya yang terakhir, orang Romawi mengaku takluk,
walaupun mereka masih terus menyerang daerah-daerah Muslimin. Orang
Romawi membangun sebuah rintangan yang tidak bisa dilalui, antara
daerahnya dan daerah orang Muslim. Mereka juga mengubah sisa tanah
luas miliknya di perbatasan Asia menjadi sebuah padang pasir. Semua
kota di jalur itu dihancurkan, benteng-benteng dibongkar, dan
penduduk dipaksa pindah ke wilayah yang lebih utara. Demikianlah
keadaannya apa yang dianggap sebagai perbuatan orang Arab Muslim yang
biadab sesungguhnya hasil kebiadaban Byzantium.” Namun kebijaksanaan
bumi hangus yang sembrono itu ternyata tidak dapat menghalangi
gelombang maju pasukan Muslimin. Dipimpin Ayaz yang menjadi panglima,
tentara Muslim melewati Tarsus, dan maju sampai ke pantai Laut Hitam.
Menurut sejarawan terkenal, Baladhuri, tentara Islam seharusnya telah
mencapai Dataran Debal di Sind. Tapi, kata Thabari, Khalifah
menghalangi tentaranya maju lebih ke timur dari Mekran.
Suatu penelitian pernah dilakukan untuk menunjukkan faktor-faktor
yang menentukan kemenangan besar operasai militer Muslimin yang
diraih dalam waktu yang begitu singkat. Kita ketahui, selama
pemerintahan khalifah yang kedua, orang Islam memerintah daerah yang
sangat luas. Termasuk di dalamnya Syria, Mesir, Irak, Parsi,
Khuzistan, Armenia, Azerbaijan, Kirman, Khurasan, Mekran, dan
sebagian Baluchistan. Pernah sekelompok orang Arab yang bersenjata
tidak lengkap dan tidak terlatih berhasil menggulingkan dua kerajaan
yang paling kuat di dunia. Apa yang memotivasikan mereka? Ternyata,
ajaran Nabi SAW. telah menanamkan semangat baru kepada pengikut agama
baru itu. Mereka merasa berjuang hanya demi Allah semata.
Kebijaksanaan khalifah Islam kedua dalam memilih para jenderalnya dan
syarat-syarat yang lunak yang ditawarkan kepada bangsa-bangsa yang
ditaklukan telah membantu terciptanya serangkaian kemenangan bagi
kaum Muslimin yang dicapai dalam waktu sangat singkat.
Bila diteliti kitab sejarah Thabari, dapat diketahui bahwa Umar al-
Faruq, kendati berada ribuan mil dari medan perang, berhasil menuntun
pasukannya dan mengawasi gerakan pasukan musuh. Suatu kelebihan
anugerah Allah yang luar biasa. Dalam menaklukan musuhnya, khalifah
banyak menekankan pada segi moral, dengan menawarkan syarat-syarat
yang lunak, dan memberikan mereka segala macam hak yang bahkan dalam
abad modern ini tidak pernah ditawarkan kepada suatu bangsa yang
kalah perang. Hal ini sangat membantu memenangkan simpati rakyat, dan
itu pada akhirnya membuka jalan bagi konsolidasi administrasi secara
efisien. Ia melarang keras tentaranya membunuh orang yang lemah dan
menodai kuil serta tempat ibadah lainnya. Sekali suatu perjanjian
ditandatangani, ia harus ditaati, yang tersurat maupun yang tersirat.
Berbeda dengan tindakan penindasan dan kebuasan yang dilakukan
Alexander, Caesar, Atilla, Ghengiz Khan, dan Hulagu. Penaklukan model
Umar bersifat badani dan rohani.
Ketika Alexander menaklukan Sur, sebuah kota di Syria, dia
memerintahkan para jenderalnya melakukan pembunuhan massal, dan
menggantung seribu warga negara terhormat pada dinding kota. Demikian
pula ketika dia menaklukan Astakher, sebuah kota di Parsi, dia
memerintahkan memenggal kepala semua laki-laki. Raja lalim seperti
Ghengiz Khan, Atilla dan Hulagu bahkan lebih ganas lagi. Tetapi
imperium mereka yang luas itu hancur berkeping-keping begitu sang
raja meninggal. Sedangkan penaklukan oleh khalifah Islam kedua
berbeda sifatnya. Kebijaksanaannya yang arif, dan administrasi yang
efisien, membantu mengonsolidasikan kerajaannya sedemikian rupa.
Sehingga sampai masa kini pun, setelah melewati lebih dari 1.400
tahun, negara-negara yang ditaklukannya masih berada di tangan orang
Muslim. Umar al-Faruk sesungguhnya penakluk terbesar yang pernah
dihasilkan sejarah.
Sifat mulia kaum Muslimin umumnya dan Khalifah khususnya, telah
memperkuat kepercayaan kaum non Muslim pada janji-janji yang
diberikan oleh pihak Muslimin. Suatu ketika, Hurmuz, pemimpin Parsi
yang menjadi musuh bebuyutan kaum Muslimin, tertawan di medan perang
dan di bawa menghadap Khalifah di Madinah. Ia sadar kepalanya pasti
akan dipenggal karena dosanya sebagai pembunuh sekian banyak orang
kaum Muslimin. Dia tampaknya merencanakan sesuatu, dan meminta
segelas air. Permohonannya dipenuhi, tapi anehnya ia tidak mau minum
air yang dihidangkan. Dia rupanya merasa akan dibunuh selagi mereguk
minuman, Khalifah meyakinkannya, dia tidak akan dibunuh kecuali jika
Hurmuz meminum air tadi. Hurmuz yang cerdik seketika itu juga
membuang air itu. Ia lalu berkata, karena dia mendapatkan jaminan
dari Khalifah, dia tidak akan minum air itu lagi. Khalifah memegang
janjinya. Hurmuz yang terkesan dengan kejujuran Khalifah, akhirnya
masuk Islam.
Khalifah Umar pernah berkata, “Kata-kata seorang Muslim biasa sama
beratnya dengan ucapan komandannya atau khalifahnya.” Demokrasi
sejati seperti ini diajarkan dan dilaksanakan selama kekhalifahan ar-
rosyidin hampir tidak ada persamaannya dalam sejarah umat manusia.
Islam sebagai agama yang demokratis, seperti digariskan Al-Qur’an,
dengan tegas meletakkan dasar kehidupan demokrasi dalam kehidupan
Muslimin, dan dengan demikian setiap masalah kenegaraan harus
dilaksanakan melalui konsultasi dan perundingan. Nabi SAW. sendiri
tidak pernah mengambil keputusan penting tanpa melakukan konsultasi.
Pohon demokrasi dalam Islam yang ditanam Nabi dan dipelihara oleh Abu
Bakar mencapai puncaknya pada jaman Khalifah Umar. Semasa
pemerintahan Umar telah dibentuk dua badan penasehat. Badan penasehat
yang satu merupakan sidang umum yang diundang bersidang bila negara
menghadapi bahaya. Sedang yang satu lagi adalah badan khusus yang
terdiri dari orang-orang yang integritasnya tidak diragukan untuk
diajak membicarakan hal rutin dan penting. Bahkan masalah
pengangkatan dan pemecatan pegawai sipil serta lainnya dapat dibawa
ke badan khusus ini, dan keputusannya dipatuhi.
Umar hidup seperti orang biasa dan setiap orang bebas menanyakan
tindakan-tindakannya. Suatu ketika ia berkata: “Aku tidak berkuasa
apa pun terhadap Baitul Mal (harta umum) selain sebagai petugas
penjaga milik yatim piatu. Jika aku kaya, aku mengambil uang sedikit
sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari. Saudara-saudaraku sekalian!
Aku abdi kalian, kalian harus mengawasi dan menanyakan segala
tindakanku. Salah satu hal yang harus diingat, uang rakyat tidak
boleh dihambur-hamburkan. Aku harus bekerja di atas prinsip
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.”
Suatu kali dalam sebuah rapat umum, seseorang berteriak: “O, Umar,
takutlah kepada Tuhan.” Para hadirin bermaksud membungkam orang itu,
tapi Khalifah mencegahnya sambil berkata: “Jika sikap jujur seperti
itu tidak ditunjukan oleh rakyat, rakyat menjadi tidak ada artinya.
Jika kita tidak mendengarkannya, kita akan seperti mereka.” Suatu
kebebasan menyampaikan pendapat telah dipraktekan dengan baik.
Ketika berpidato suatu kali di hadapan para gubernur, Khalifah
berkata: “Ingatlah, saya mengangkat Anda bukan untuk memerintah
rakyat, tapi agar Anda melayani mereka. Anda harus memberi contoh
dengan tindakan yang baik sehingga rakyat dapat meneladani Anda.”
Pada saat pengangkatannya, seorang gubernur harus menandatangani
pernyataan yang mensyaratkan bahwa “Dia harus mengenakan pakaian
sederhana, makan roti yang kasar, dan setiap orang yang ingin
mengadukan suatu hal bebas menghadapnya setiap saat.” Menurut
pengarang buku Futuhul-Buldan, di masa itu dibuat sebuah daftar
barang bergerak dan tidak bergerak begitu pegawai tinggi yang
terpilih diangkat. Daftar itu akan diteliti pada setiap waktu
tertentu, dan penguasa tersebut harus mempertanggung-jawabkan
terhadap setiap hartanya yang bertambah dengan sangat mencolok. Pada
saat musim haji setiap tahunnya, semua pegawai tinggi harus melapor
kepada Khalifah. Menurut penulis buku Kitab ul-Kharaj, setiap orang
berhak mengadukan kesalahan pejabat negara, yang tertinggi sekalipun,
dan pengaduan itu harus dilayani. Bila terbukti bersalah, pejabat
tersebut mendapat ganjaran hukuman.
Muhammad bin Muslamah Ansari, seorang yang dikenal berintegritas
tinggi, diangkat sebagai penyelidik keliling. Dia mengunjungi
berbagai negara dan meneliti pengaduan masyarakat. Sekali waktu,
Khalifah menerima pengaduan bahwa Sa’ad bin Abi Waqqash, gubernur
Kufah, telah membangun sebuah istana. Seketika itu juga Umar memutus
Muhammad Ansari untuk menyaksikan adanya bagian istana yang ternyata
menghambat jalan masuk kepemukiman sebagian penduduk Kufah. Bagian
istana yang merugikan kepentingan umum itu kemudian dibongkar. Kasus
pengaduan lainnya menyebabkan Sa’ad dipecat dari jabatannya.
Seorang sejarawan Eropa menulis dalam The Encyclopedia of
Islam: “Peranan Umar sangatlah besar. Pengaturan warganya yang non-
Muslim, pembentukan lembaga yang mendaftar orang-orang yang mendapat
hak untuk pensiun tentara (divan), pengadaan pusat-pusat militer
(amsar) yang dikemudian hari berkembang menjadi kota-kota besar
Islam, pembentukan kantor kadi (qazi), semuanya adalah hasil
karyanya. Demikian pula seperangkat peraturan, seperti sembahyang
tarawih di bulan Ramadhan, keharusan naik haji, hukuman bagi pemabuk,
dan hukuman pelemparan dengan batu bagi orang yang berzina.”
Khalifah menaruh perhatian yang sangat besar dalam usaha perbaikan
keuangan negara, dengan menempatkannya pada kedudukan yang sehat. Ia
membentuk “Diwan” (departemen keuangan) yang dipercayakan menjalankan
administrasi pendapatan negara.
Pendapatan persemakmuran berasal dari sumber :
Zakat atau pajak yang dikenakan secara bertahap terhadap Muslim yang
berharta.
Kharaj atau pajak bumi
Jizyah atau pajak perseorangan. Dua pajak yang disebut terakhir, yang
membuat Islam banyak dicerca oleh sejarawan Barat, sebenarnya pernah
berlaku di kerajaan Romawi dan Sasanid (Parsi). Pajak yang dikenakan
pada orang non Muslim jauh lebih kecil jumlahnya dari pada yang
dibebankan pada kaum Muslimin.
Khalifah menetapkan pajak bumi menurut jenis penggunaan tanah yang
terkena. Ia menetapkan 4 dirham untuk satu Jarib gandum. Sejumlah 2
dirham dikenakan untuk luas tanah yang sama tapi ditanami gersb
(gandum pembuat ragi). Padang rumput dan tanah yang tidak ditanami
tidak dipungut pajak. Menurut sumber-sumber sejarah yang dapat
dipercaya, pendapatan pajak tahunan di Irak berjumlah 860 juta
dirham. Jumlah itu tak pernah terlampaui pada masa setelah wafatnya
Umar.
Ia memperkenalkan reform (penataan) yang luas di lapangan pertanian,
hal yang bahkan tidak terdapat di negara-negara berkebudayaan tinggi
di zaman modern ini. Salah satu dari reform itu ialah penghapusan
zamindari (tuan tanah), sehingga pada gilirannya terhapus pula beban
buruk yang mencekik petani penggarap. Ketika orang Romawi menaklukkan
Syria dan Mesir, mereka menyita tanah petani dan membagi-bagikannya
kepada anggota tentara, kaum ningrat, gereja, dan anggota keluarga
kerajaan.
Sejarawan Perancis mencatat: “Kebijaksanaan liberal orang Arab dalam
menentukan pajak dan mengadakan land reform sangat banyak pengaruhnya
terhadap berbagai kemenangan mereka di bidang kemiliteran.”
Ia membentuk departemen kesejahteraan rakyat, yang mengawasi
pekerjaan pembangunan dan melanjutkan rencana-rencana. Sejarawan
terkenal Allamah Maqrizi mengatakan, di Mesir saja lebih dari 20.000
pekerja terus-menerus dipekerjakan sepanjang tahun. Sejumlah kanal di
bangun di Khuzistan dan Ahwaz selama masa itu. Sebuah kanal
bernama “Nahr Amiril Mukminin,” yang menghubungkan Sungai Nil dengan
Laut Merah, dibangun untuk menjamin pengangkutan padi secara cepat
dari Mesir ke Tanah Suci.
Selama masa pemerintahan Umar diadakan pemisahan antara kekuasaan
pengadilan dan kekuasaan eksekutif. Von Hamer mengatakan, “Dahulu
hakim diangkat dan sekarang pun masih diangkat. Hakim ush-Shara ialah
penguasa yang ditetapkan berdasarkan undang-undang, karena undang-
undang menguasai seluruh keputusan pengadilan, dan para gubernur
dikuasakan menjalankan keputusan itu. Dengan demikian dengan usianya
yang masih sangat muda, Islam telah mengumandangkan dalam kata dan
perbuatan, pemisahan antara kekuasaan pengadilan dan kekuasaan
eksekutif.” Pemisahan seperti itu belum lagi dicapai oleh negara-
negara paling maju, sekalipun di zaman modern ini.
Umar sangat tegas dalam penegakan hukum yang tidak memihak dan tidak
pandang bulu. Suatu ketika anaknya sendiri yang bernama Abu Syahma,
dilaporkan terbiasa meminum khamar. Khalifah memanggilnya menghadap
dan ia sendiri yang mendera anak itu sampai meninggal. Cemeti yang
dipakai menghukum Abu Syahma ditancapkan di atas kuburan anak itu.
Kebesaran Khalifah Umar juga terlihat dalam perlakuannya yang
simpatik terhadap warganya yang non Muslim. Ia mengembalikan tanah-
tanah yang dirampas oleh pemerintahan jahiliyah kepada yang berhak
yang sebagian besar non Muslim. Ia berdamai dengan orang Kristen Elia
yang menyerah. Syarat-syarat perdamaiannya ialah: “Inilah perdamaian
yang ditawarkan Umar, hamba Allah, kepada penduduk Elia. Orang-orang
non Muslim diizinkan tinggal di gereja-gereja dan rumah-rumah ibadah
tidak boleh dihancurkan. Mereka bebas sepenuhnya menjalankan
ibadahnya dan tidak dianiaya dengan cara apa pun.” Menurut Imam
Syafi’i ketika Khalifah mengetahui seorang Muslim membunuh seorang
Kristen, ia mengijinkan ahli waris almarhum menuntut balas.
Akibatnya, si pembunuh dihukum penggal kepala.
Khalifah Umar juga mengajak orang non Muslim berkonsultasi tentang
sejumlah masalah kenegaraan. Menurut pengarang Kitab al-Kharaj, dalam
wasiatnya yang terakhir Umar memerintahkan kaum Muslimin menepati
sejumlah jaminan yang pernah diberikan kepada non Muslim, melindungi
harta dan jiwanya, dengan taruhan jiwa sekalipun. Umar bahkan
memaafkan penghianatan mereka, yang dalam sebuah pemerintahan beradab
di zaman sekarang pun tidak akan mentolerirnya. Orang Kristen dan
Yahudi di Hems bahkan sampai berdoa agar orang Muslimin kembali ke
negeri mereka. Khalifah memang membebankan jizyah, yaitu pajak
perlindungan bagi kaum non Muslim, tapi pajak itu tidak dikenakan
bagi orang non Muslim, yang bergabung dengan tentara Muslimin.
Khalifah sangat memperhatikan rakyatnya, sehingga pada suatu ketika
secara diam-diam ia turun berkeliling di malam hari untuk menyaksikan
langsung keadaan rakyatnya. Pada suatu malam, ketika sedang
berkeliling di luar kota Madinah, di sebuah rumah dilihatnya seorang
wanita sedang memasak sesuatu, sedang dua anak perempuan duduk di
sampingnya berteriak-teriak minta makan. Perempuan itu, ketika
menjawab Khalifah, menjelaskan bahwa anak-anaknya lapar, sedangkan di
ceret yang ia jerang tidak ada apa-apa selain air dan beberapa buah
batu. Itulah caranya ia menenangkan anak-anaknya agar mereka percaya
bahwa makanan sedang disiapkan. Tanpa menunjukan identitasnya,
Khalifah bergegas kembali ke Madinah yang berjarak tiga mil. Ia
kembali dengan memikul sekarung terigu, memasakkannya sendiri, dan
baru merasa puas setelah melihat anak-anak yang malang itu sudah
merasa kenyang. Keesokan harinya, ia berkunjung kembali, dan sambil
meminta maaf kepada wanita itu ia meninggalkan sejumlah uang sebagai
sedekah kepadanya.
Khalifah yang agung itu hidup dengan cara yang sangat sederhana.
Tingkat kehidupannya tidak lebih tinggi dari kehidupan orang biasa.
Suatu ketika Gubernur Kufah mengunjunginya sewaktu ia sedang makan.
Sang gubernur menyaksikan makanannya terdiri dari roti gersh dan
minyak zaitun, dan berkata, “Amirul mukminin, terdapat cukup di
kerajaan Anda; mengapa Anda tidak makan roti dari gandum?” Dengan
agak tersinggung dan nada murung, Khalifah bertanya, “Apakah Anda
pikir setiap orang di kerajaanku yang begitu luas bisa mendapatkan
gandum?” “Tidak,” Jawab gubernur. “Lalu, bagaimana aku dapat makan
roti dari gandum? Kecuali bila itu bisa dengan mudah didapat oleh
seluruh rakyatku.” Tambah Umar.
Dalam kesempatan lain Umar berpidato di hadapan suatu pertemuan.
Katanya, “Saudara-saudara, apabila aku menyeleweng, apa yang akan
kalian lakukan?” Seorang laki-laki bangkit dan berkata, “Anda akan
kami pancung.” Umar berkata lagi untuk mengujinya, “Beranikah anda
mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan seperti itu kepadaku?” “Ya,
berani!” jawab laki-laki tadi. Umar sangat gembira dengan keberanian
orang itu dan berkata, “Alhamdulillah, masih ada orang yang seberani
itu di negeri kita ini, sehingga bila aku menyeleweng mereka akan
memperbaikiku.”
Seorang filosof dan penyair Muslim tenar dari India menulis nukilan
seperti berikut untuk dia:
Jis se jigar-i-lala me thandak ho who shabnam Daryaan ke dil jis se
dabel jaen who toofan
Seperti embun yang mendinginkan hati bunga lily, dan bagaikan topan
yang menggelagakkan dalamnya sungai.
Sejarawan Kristen Mesir, Jurji Zaidan terhadap prestasi Umar
berkomentar:
“Pada zamannya, berbagai negara ia taklukkan, barang rampasan kian
menumpuk, harta kekayaan raja-raja Parsi dan Romawi mengalir dengan
derasnya di hadapan tentaranya, namun dia sendiri menunjukkan
kemampuan menahan nafsu serakah, sehingga kesederhanaannya tidak
pernah ada yang mampu menandingi. Dia berpidato di hadapan rakyatnya
dengan pakaian bertambalkan kulit hewan. Dia mempraktekkan satunya
kata dengan perbuatan. Dia mengawasi para gubernur dan jenderalnya
dengan cermat dan dengan cermat pula menyelidiki perbuatan mereka.
Bahkan Khalid bin Walid yang perkasa pun tidak terkecuali. Dia
berlaku adil kepada semua orang, dan bahkan juga bagi orang non-
Muslim. Selama masa pemerintahannya, disiplin baja diterapkan secara
utuh.”
Doa Mustajab [kisah]
kepadaku kesyahidan.”
Doa itu keluar dari mulut `Amru bin Jumuh, ketika ia bersiap-siap
mengenakan baju perang dan bermaksud berangkat bersama kaum Muslimin
ke medan Uhud. Ini adalah kali pertama bagi `Amru terjun ke medan
perang, karena dia kakinya pincang. Didalam Al-Quran
disebutkan: “Tiada dosa atas orang-orang buta, atas orang-orang
pincang dan atas orang sakit untuk tidak ikut berperang.” (QC. Al-
Fath:17)
Karena kepincangannya itu maka `Amru tidak wajib ikut berperang, di
samping keempat anaknya telah pergi ke medan perang. Tidak seorangpun
menduga `Amru dengan keadaannya yang seperti itu akan memanggul
senjata dan bergabung dengan kaum Muslimin lainnya untuk berperang.
Sebenarnya, kaumnya telah mencegah dia dengan mengatakan: “Sadarilah
hai `Amru, bahwa engkau pincang. Tak usahlah ikut berperang bersama
Nabi saw.”
Namun `Amru menjawab: “Mereka semua pergi ke surga, apakah aku harus
duduk-duduk bersama kalian?”
Meski `Amru berkeras, kaumnya tetap mencegahnya pergi ke medan
perang. Karena itu `Amru kemudian menghadap Rasulullah Saw dan
berkata kepada beliau: “Wahai Rasulullah. Kaumku mencegahku pergi
berperang bersama Tuan. Demi Allah, aku ingin menginjak surga dengan
kakiku yang pincang ini.”
“Engkau dimaafkan. Berperang tidak wajib atas dirimu.” Kata Nabi
mengingatkan.
“Aku tahu itu, wahai Rasulullah. Tetapi aku ingin berangkat ke sana.”
Kata `Amru tetap berkeras.
Melihat semangat yang begitu kuat, Rasulullah kemudian bersabda
kepada kaum `Amru: “Biarlah dia pergi. Semoga Allah menganugerahkan
kesyahidan kepadanya.”
Dengan terpincang-pincang `Amru akhirnya ikut juga berperang di
barisan depan bersama seorang anaknya. Mereka berperang dengan gagah
berani, seakan-akan berteriak: “Aku mendambakan surga, aku
mendambakan mati: sampai akhirnya ajal menemui mereka.
Setelah perang usai, kaum wanita yang ikut ke medan perang semuanya
pulang. Di antara mereka adalah “Aisyah. Di tengah perjalanan pulang
itu `Aisyah melihat Hindun, istri `Amru bin Jumuh sedang menuntun
unta ke arah Madianh. `Aisyah bertanya: “Bagaiman beritanya?”
“Baik-baik , Rasulullah selamat Musibah yang ada ringan-ringan saja.
Sedang orang-orang kafir pulang dengan kemarahan, “jawab Hindun.
“Mayat siapakah di atas unta itu?”
“Saudaraku, anakku dan suamiku.”
“Akan dibawa ke mana?”
“Akan dikubur di Madinah.”
Setelah itu Hindun melanjutkan perjalanan sambil menuntun untanya ke
arah Madinah. Namun untanya berjalan terseot-seot lalu merebah.
“Barangkali terlalu berat,” kata `Aisyah.
“Tidak. Unta ini kuat sekali. Mungkin ada sebab lain.” Jawab Hindun.
Ia kemudian memukul unta tersebut sampai berdiri dan berjalan
kembali, namun binatang itu berjalan dengan cepat ke arah Uhud dan
lagi-lagi merebah ketika di belokkan ke arah Madinah. Menyaksikan
pemandangan aneh itu, Hindun kemudian menghadap kepada Rasulullah dan
menyampaikan peristiwa yang dialaminya: “Hai Rasulullah. Jasad
saudaraku, anakku dan suamiku akan kubawa dengan unta ini untuk
dikuburkan di Madinah. Tapi binatang ini tak mau berjalan bahkan
berbalik ke Uhud dengan cepat.”
Rasulullah berkata kepada Hindun: “Sungguh unta ini sangat kuat.
Apakah suamimu tidak berkata apa-apa ketika hendak ke Uhud?”
“Benar ya Rasulullah. Ketika hendak berangkat dia menghadap ke kiblat
dan berdoa: “Ya Allah, janganlah Engkau kembalikan aku ke keluargaku
dan limpahkanlah kepadaku kesyahidan.”
“Karena itulah unta ini tidak mau berangkat ke Medinah. Allah SWT
tidak mau mengembalikan jasad ini ke Madinah” kata beliau lagi.
“Sesungguhnya diantara kamu sekalian ada orang-orang jika berdoa
kepada Allah benar-benar dikabulkan. Diantara mereka itu adalah
suamimu, `Amru bin Jumuh,” sambung Nabi.
Setelah itu Rasulullah memerintahkan agar ketiga jasad itu dikuburkan
di Uhud. Selanjutnya beliau berkata kepada Hindun: “Mereka akan
bertemu di surga. `Amru bin Jumuh, suamimu; Khulad, anakmu; dan
Abdullah, saudaramu.”
“Ya Rasulullah. Doakan aku agar Allah mengumpulkan aku bersama
mereka,: kata Hindun memohon kepada Nabi.
HIDUPNYA KELEDAI YANG MA
Diriwayatkan dari Abu Sirah An-Nakh’iy, dia berkata:Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalanan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhlu kemudian sholat (hajat) 2 rakaat, setelah itu ia berdo’a:
“Sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh, guna berjuang dijalanmu dan mencari ridhlo-Mu. Saya bersaksi bahwa Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah saya berhutang budi pada seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau, supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini”.
Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya (hidup kembali).
(H.R Baihaqi: Beliau mengatakan, sanad cerita ini shahih)
Allah SWT berfirman yang artinya:
“Atau siapakah yang memperkenankan do’a orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu manusia sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan yang lain? Amat sedikitlah kamu mengingatinya”.
(Qs. An-Naml/27:62)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku akan MENGABULKAN PERMOHONAN orang yang BERDO’A apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.
(Qs.Al-Baqarah:186)
Silahkan anda beri komentar, asal dengan bahasa yang sopan dan tidak Nyepam [tidak diperkenankan menyertakan link aktif dalam kotak komentar]. (
Tutorial Cara Memasang Tombol Like Facebook, Twitter dan Google + Di Blog
Selamat
berjumpa kembali dengan maswardi dalam dalam rangka tutorial membuat
blog. Pada kesempatan kali ini, saya akan menulis bagaimana mempercantik
blog dengan cara memasang tombol Tweet, Like Facebook dan Google Plus
di bawah postingan. Tulisan tentang tutorial cara membuat tombol Tweet,
Google + dan tombol like Facebook ini saya kutip dari mainbom.com.
Tutorial cara membuat tombol Tweet, Google + dan Like Facebook:
1. Login ke Blogger > Template > Edit HTML
2. Sebagai backup sebaiknya download dulu template Anda.
3. Centang Expand Template Widget
4. Cari kode <data:post.body/> jika di Blog Anda ada beberapa kode tersebut, pilih kode yang kedua.
5. Simpan kode berikut ini setelah kode <data:post.body/> atau jika anda ingin memasang tombol Tweet, Google + dan tombol like Facebook di atas postingan, simpan kodenya sebelum <data:post.body/>
<div style='float:left;width:80px'>6. Save template dan lihat hasilnya.
<a class='twitter-share-button' href='https://twitter.com/share'>Tweet</a>
<script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div>
<div style='float:left;padding-left:10px;width:60px'>
<g:plusone size='medium'/></div>
<div style='float:left;padding-left:10px;width:90px'>
<iframe allowTransparency='true' expr:src='"http://www.facebook.com/plugins/like.php?href=" + data:post.url + "&layout=button_count&show_faces=false&width=90&action=like&font=arial&colorscheme=light"' frameborder='0' height='20' scrolling='no' style='border:none;overflow:hidden; '/></div>
Catatan:
- Jika tombol Google + tidak muncul,
copy kode <script type="text/javascript"
src="https://apis.google.com/js/plusone.js"></script> di atas
kode </head>
-
Jika tombol Tweet, Google + dan Like tidak ingin ditampilkan di halaman
Home atau hanya ingin ditampilkan di halaman postingan saja, cukup
tambahkan kode <b:if cond='data:blog.pageType ==
"item"'> dan </b:if> diantara kode tombol
tadi. Dan hasilnya menjadi seperti ini:
<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>< Kode tombol Tweet, Google + dan Like Facebook >
</b:if>
Silahkan anda beri komentar, asal dengan bahasa yang sopan dan tidak Nyepam [tidak diperkenankan menyertakan link aktif dalam kotak komentar]. (
Tutur Tinular
Untuk kegunaan lain dari Tutur Tinular, lihat Tutur Tinular (disambiguasi).
|
Gaya penulisan artikel atau bagian ini tidak atau kurang cocok untuk Wikipedia. Silakan lihat halaman pembicaraan. Lihat juga panduan menulis artikel yang lebih baik. |
Tutur Tinular | |
---|---|
Sutradara | E.W.S Yuwono Bambang S Y. Rudy Wartono A.J Udono C. Ispriyono. K |
Produser | Sanggar Cerita Sanggar Prathivi |
Penulis | S. Tidjab |
Pemeran | Ferry Fadli Elly Ermawati Ivone Rose M. Aboed Petrus Urspon Hari Akik Bambang Jeger Idris Apandi Lukman Tambose A.P Burhan Margareth Anna Sambayon Yulie Muliana Sono Sudiakso Rio Sempana Mario Kulon Herry Setiyono Suryadin Tanjung Wenda Lubis Iwan Dahlan Tehnik dan Montage : Announcer (Pengantar Cerita) :
|
Distribusi | Sanggar Cerita Sanggar Prathivi |
Tanggal rilis | 1 Januari 1989 sampai dengan 31 Desember 1990 |
Durasi | 30 menit per seri per hari |
Negara | |
Anggaran | Rp. 1.656.000.000,- |
Tutur Tinular adalah judul sebuah sandiwara radio yang sangat legendaris karya S. Tidjab. Kisah ini menceritakan tentang perjalanan hidup dan pencarian jati diri seorang pendekar yang berjiwa ksatria bernama Arya Kamandanu akan keagungan Tuhan Yang Maha Esa, suatu kisah dengan latar belakang sejarah runtuhnya Kerajaan Singhasari dan berdirinya Kerajaan Majapahit.
Sandiwara radio ini pertama kali mulai disiarkan pada 1 Januari 1989 dan dipancarluaskan lebih dari 512 stasiun radio di seluruh Indonesia, yang tergabung dalam Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia PRSSNI. Pada tahun 2002, Sandiwara radio Tutur Tinular disiarkan ulang di salah satu radio yang ada di Kota Yogyakarta, yaitu Radio MBS FM dan 95.4 Mhz Radio Yasika FM. Tidak hanya itu, bahkan hingga pada bulan Januari 2012, tercatat masih ada beberapa stasiun radio yang menyiarkannya kembali seperti; 103,3 Mhz Radio Karimata FM, Pamekasan, Madura[1], 95.6 FM Radio Bintang Tenggara, Banyuwangi[2], dan 95,2 FM Radio Oisvira, Sumbawa, Radio Istana FM Bojonegoro, Jawa Timur[3], Radio Patria FM Blitar, Jawa Timur[4] . Disamping itu beberapa situs online juga masih ada yang memperdengarkan sandiwara radio ini secara live streaming, di antaranya adalah Radio Streaming Asdisuara Jakarta, milik Asdi Suhastra,[5].
Tutur Tinular sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti "nasihat atau petuah yang disebarluaskan".
Daftar isi |
Ringkasan Cerita
Kepandaian dan kepiawaian Dwipangga dalam olah sastra membuat Nari Ratih terlena dan mulai melupakan Kamandanu yang polos. Cinta segitiga itu akhirnya berujung pada peristiwa di Candi Walandit, di mana mereka berdua (Arya Dwipangga dan Nari Ratih) yang sedang diburu oleh api gelora asmara saling memadu kasih hingga gadis kembang desa Manguntur itu hamil di luar nikah.
Kegagalan asmara justru membuat Arya Kamandanu lebih serius mendalami ilmu bela diri di bawah bimbingan saudara seperguruan ayahnya yang bernama Mpu Ranubhaya. Berkat kesabaran sang paman dan bakat yang dimilikinya, Kamandanu akhirnya menjadi pendekar muda pilih tanding yang selalu menegakkan kebenaran dilandasi jiwa ksatria.
Kisah Tutur Tinular ini diselingi berbagai peristiwa sejarah, antara lain kedatangan utusan Kaisar Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di negeri Cina, yang meminta Kertanagara sebagai raja di Kerajaan Singhasari menyatakan tunduk dan mengakui kekuasaan bangsa Mongolia. Namun utusan dari Mongolia tersebut malah diusir dan dipermalukan oleh Kertanagara.
Sebelum para utusan kembali ke Mongolia, di sebuah kedai makan terjadilah keributan kecil antara utusan kaisar yang bernama Meng Chi dengan Mpu Ranubhaya, Mpu Ranubhaya berhasil mempermalukan para utusan dan mampu menunjukkan kemahirannya dalam membuat pedang, karena tersinggung dan ketertarikannya terhadap keahlian Mpu Ranubhaya tersebut, kemudian dengan cara yang curang para utusan tersebut berhasil menculik Mpu Ranubhaya dan membawanya turut serta berlayar ke Mongolia, sesampainya di negeri Mongolia di dalam istana Kubilai Khan, Mpu Ranubhaya menciptakan sebuah pedang pusaka bernama Nagapuspa sebagai syarat kebebasan atas dirinya yang telah menjadi tawanan. Namun pada akhirnya pedang Naga Puspa tersebut malah menjadi ajang konflik dan menjadi rebutan di antara pejabat kerajaan. Akhirnya untuk menyelamatkan pedang Naga Puspa dari tangan-tangan orang berwatak jahat, Mpu Ranubhaya mempercayakan Pedang Nagapuspa tersebut kepada pasangan pendekar suami-istri yang menolongnya, bernama Lo Shi Shan dan Mei Shin di mana keduanya kemudian menjadi pelarian, berlayar dan terdampar di Tanah Jawa dan hidup terlunta-lunta. Sesampainya di Tanah Jawa pasangan suami istri ini akhirnya bertemu dengan beberapa pendekar jahat anak buah seorang Patih Kerajaan Gelang-gelang bernama Kebo Mundarang yang ingin menguasai Pedang Naga Puspa hingga dalam suatu pertarungan antara Lo Shi Shan dengan Mpu Tong Bajil (pimpinan pendekar-pendekar jahat) Lo Shi Shan terkena Ajian Segoro Geni milik Mpu Tong Bajil, setelah kejadian pertarungan beberapa hari lamanya Pendekar Lo Shi Shan hidup dalam kesakitan hingga akhirnya meninggal di dunia disebuah hutan dalam Candi tua, sebelum meninggal dunia yang kala itu sempat di tolong oleh Arya Kamandanu, Lo Shi Shan menitipkan Mei Shin kepada Arya Kamanadu
Mei Shin yang sebatang kara kemudian ditolong Arya Kamandanu. Kebersamaan di antara mereka akhirnya menumbuhkan perasaan saling jatuh cinta. Namun lagi-lagi Arya Dwipangga merusak hubungan mereka, dengan cara licik Arya Dwipangga dapat menodai perempuan asal daratan Mongolia itu sampai akhirnya mengandung bayi perempuan yang nantinya diberi nama Ayu Wandira. Namun demikian, meski hatinya hancur, Kamandanu tetap berjiwa besar dan bersedia mengambil perempuan dari Mongolia itu sebagai istrinya.
Saat itu Kerajaan Singhasari telah runtuh akibat pemberontakan Prabu Jayakatwang, bawahan Singhasari yang memimpin Kerajaan Gelang-Gelang. Tokoh ini kemudian membangun kembali Kerajaan Kadiri yang dahulu kala pernah runtuh akibat serangan pendiri Singhasari. Dalam kesempatan itu, Arya Dwipangga yang menaruh dendam akhirnya mengkhianati keluarganya sendiri dengan melaporkan ayahnya selaku pengikut Kertanagara kepada pihak Kadiri dengan tuduhan telah melindungi Mei Shin yang waktu itu menjadi buronan. Mpu Hanggareksa pun tewas oleh serangan para prajurit Kadiri di bawah pimpinan Mpu Tong Bajil. Sebaliknya, Dwipangga si anak durhaka jatuh ke dalam jurang setelah dihajar Kamandanu. Kemudian Kamandanu kembali berpetualang untuk mencari Mei Shin yang lolos dari maut sambil mengasuh keponakannya, bernama Panji Ketawang, putra antara Arya Dwipangga dengan Nari Ratih.
Petualangan Kamandanu akhirnya membawa dirinya menjadi pengikut Raden Wijaya (Nararya Sanggrama Wijaya), menantu Kertanagara. Tokoh sejarah ini telah mendapat pengampunan dari Jayakatwang dan diizinkan membangun sebuah desa terpencil di hutan Tarik bernama Majapahit. Dalam petualangannya itu, Kamandanu juga berteman dengan seorang pendekar wanita bernama Sakawuni, putri seorang perwira Singhasari bernama Banyak Kapuk.
Nasib Mei Shin sendiri kurang bagus. Setelah melahirkan putri Arya Dwipangga yang diberi nama Ayu Wandira, ia kembali diserang kelompok Mpu Tong Bajil. Beruntung ia tidak kehilangan nyawa dan mendapatkan pertolongan seorang tabib Cina bernama Wong Yin.
Di lain pihak, Arya Kamandanu ikut serta dalam pemberontakan Sanggrama Wijaya demi merebut kembali takhta tanah Jawa dari tangan Jayakatwang. Pemberontakan ini mendapat dukungan Arya Wiraraja dari Sumenep, yang berhasil memanfaatkan pasukan Kerajaan Yuan yang dikirim Kubilai Khan untuk menyerang Kertanagara. Berkat kepandaian diplomasi Wiraraja, pasukan Mongolia itu menjadi sekutu Sanggrama Wijaya dan berbalik menyerang Jayakatwang.
Setelah Kerajaan Kadiri runtuh, Sanggrama Wijaya berbalik menyerang dan mengusir pasukan Mongolia tersebut. Arya Kamandanu juga ikut serta dalam usaha ini. Setelah pasukan Kerajaan Yuan kembali ke negerinya, Sanggrama Wijaya pun meresmikan berdirinya Kerajaan Majapahit. Ia bergelar Prabu Kertarajasa Jayawardhana.
Kisah Tutur Tinular kembali diwarnai cerita-cerita sejarah, di mana Kamanadanu turut menyaksikan pemberontakan Ranggalawe, Lembu Sora dan Gajah Biru akibat hasutan tokoh licik yang bernama Ramapati. Di samping itu, kisah petualangan tetap menjadi menu utama, antara lain dikisahkan bagaimana Kamandanu menumpas musuh bebuyutannya, yaitu Mpu Tong Bajil, serta menghadapi kakak kandungnya sendiri (Arya Dwipangga) yang muncul kembali dengan kesaktian luar biasa, bergelar Pendekar Syair Berdarah.
Kisah Tutur Tinular berakhir dengan meninggalnya Kertarajasa Jayawardhana, di mana Arya Kamandanu kemudian mengundurkan diri dari Kerajaan Majapahit dengan membawa putranya yang bernama Jambu Nada, hasil perkawinan kedua dengan Sakawuni yang meninggal setelah melahirkan, dalam perjalanan menuju lereng Gunung Arjuna inilah Arya Kamandanu bertemu dengan Gajah Mada yang waktu itu menyelamatkan putranya ketika masih berumur 40 hari yang terjatuh ke jurang karena lepas dari gendongannya akibat terguncang-guncang diatas kuda. Tutur Tinular kemudian berlanjut dengan sandiwara serupa berjudul Mahkota Mayangkara.
Daftar Pemain dan Tokoh
Para pengisi suara dalam sandiwara radio Tutur Tinular tersebut adalah para artis dari Sanggar Cerita dan Sanggar Prathivi, antara lain:- Ferry Fadli sebagai Arya Kamandanu
- M. Aboed sebagai Arya Dwipangga, Ike Mese, Mpu Sasi, Ma Bo Yie, Sokol
- Lily Nur Indah Sari sebagai Nari Ratih, Luh Jinggan, Sunggi
- Elly Ermawatie sebagai Mei Shin
- Eddy Dhosa sebagai Lo Shi Shan, Mantri Segoro Winotan
- Ivone Rose sebagai Sakawuni
- Asdi Suhastra sebagai Mpu Ranubhaya, serta pembawa cerita untuk seri 091-720
- Hari Akik sebagai Mpu Hanggareksa, Kebo Anengah, Gajah Mada
- Lukman Tambose sebagai Mpu Tong Bajil, Aki Tangkur, Ki Surabaya
- Margareth sebagai Dewi Sambi
- Herry Setiono sebagai Sanggrama Wijaya, Murdaja, Kuda Prana, Ra Yuyu
- Nusri Nurdin sebagai Lembu Sora, Luruh, Gagak Sali, serta pembawa cerita seri 001-090
- Rusli Pontian sebagai Ranggalawe, Suraprabawa, Patih Emban
- Haryoko sebagai Kubilai Khan, Nambi, Aki Lumpang, Mpu Renteng, Resi Wisambudi, Resi Mahalalita, Panji Ketawang dewasa
- Iwan Dahlan sebagai Pranaraja, Aki Pamungsu, Ki Sugata Brahma, Rake Dukut, Ki Panggala, Mantri Prakrama
- Petrus Urspon sebagai Jaran Bangkal, Banyak Kapuk, Jayakatwang, Mei Hua, Gajah Pagon
- Narto Bantul sebagai Ardharaja, Adisara, Rembaka, Ki Talat Waja, Ra Wedeng
- Idris Apandi sebagai Ramapati, Banyak Kapuk, Macan Kumbang, Watukura
- Sono Sudiakso sebagai Arya Wiraraja, Mpu Lunggah, Aki Gumbreg, Rakawikirang
- Nenny Haryoko sebagai Ayu Pupu alias Dewi Tunjung Biru, Nyi Pamungsu
- Anna Sambayon sebagai Nini Raga Runting, Nyi Lemus, Nyi Kelu, Nyi Pamiji
- Mario Kulon sebagai Dangdi, Kaki Tanparoang, Ra Lumbu, Banyak Kapuk,
- Rio Sempana sebagai Panji Ketawang kecil
- Reneth sebagai Ayu Wandira kecil
- Suryadin Tandjung sebagai Jaran Lejong, Pakeling, Kalongpret
- Wenda Lubis sebagai Wirot, Kebo Anabrang, Langkir, Jaran Bangkal, Demung Wira
- Elly Panca sebagai Nyi Rongkot
- Yanwar sebagai Ra Tanca
- Herman Wijaya sebagai Tabib Wong Yin, Silananda Jaya
- Yulie Muliana sebagai Werda Murti, Palastri, Kurantil, Mei Shin, Ayu Wandira dewasa
- Bambang Jeger sebagai Patih Kebo Mundarang, Sudra Palong
- Mamuk Pratomo sebagai Kertanagara, Kebo Kluyur
- Wawan GW sebagai Ganggadara, Ki Bokor
- Benny Indrahadi sebagai Jarawaha, Shih Pie, Sanding, Kuntir, Sampit, Ra Banyak, Jana Lelung
- Sudibyanto sebagai Jaruju, Tambir, Kartawiyoga
- Wahyu Chandra sebagai Balawi, Meng Chi, Ki Janawidi
- A.P. Burhan sebagai Rakryan Wuruh, Chan Pie, Aki Pamiji, Banyak Dekur, Rake Patanjana, Rana Dikara, Mpu Tanduk, Wong Agung alias Resi Jana Maha Dwija
- Eny Budiono sebagai Parwati
- Katarina sebagai Nyi Warih
- Kasdu Dewa sebagai Dipangkara Dasa, Lembu Sora, Ra Podang
- Otis Perkasa sebagai Wong Chau
- Armand Donida sebagai Kau Hsing
- Budi Klontong sebagai Nambi, Ki Julungwangi
- Ai Mudji Rahayu sebagai Nararya Turuk Bali
- Bambang Hermanto sebagai Gajah Pagon, Wong Kilur
- Wied Harry Apriadjie sebagai Marakeh
- Freddy Canser sebagai Medangkungan
- Eddy Juni sebagai Linggapati, Puye, Ike Mese, Nambi
- Rini Marjan sebagai Sariti, Tribhuwaneswari, Nyi Tumpak Seti
- Novia Mandagi sebagai Mahadewi
- Jumirah sebagai Pradnya Paramita
- Wiwiek sebagai Rajapatni
- Mas'ud sebagai Wangsa Halemu
- Yayuk Kristanto sebagai Nyi Sepang
- Mogan Pasaribu sebagai Ra Pangsa
- Elyas sebagai Gajah Biru
Profil Tokoh & Karakter
Arya Kamandanu kurang beruntung dalam percintaan. Dua kali dia mengalami kekecewaan akibat ulah kakaknya, Arya Dwipangga. Dua wanita yang dicintai Kamandanu, yaitu Nari Ratih dan Mei Shindinodai oleh Arya Dwipangga. Kamandanu kemudian menjadi Panglima Majapahit dan menikah dengan Sakawuni dan mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Jambunada.
Adalah kakak Kamandanu. Dia gemar bersyair dan merayu para wanita dengan syair-syairnya itu. Dia mudah jatuh cinta pada perempuan cantik, meskipun perempuan itu kekasih adiknya sendiri. Pertama dia merebut Nari Ratih dan menikahinya. Dari pernikahannya dengan Nari Ratih Arya Dwipangga memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Panji Ketawang. Beberapa tahun kemudian Dwipangga bertemu dengan Mei Shin. Arya Dwipangga langsung jatuh cinta pada Mei Shin. Lagi-lagi Arya Dwipangga tidak berduli kalau Mei Shin adalah kekasih Kamandanu. Seperti biasa Arya Dwipangga menggunakan syair-syairnya untuk memikat Mei Shin. Namun kali ini syair-syair Arya Dwipangga tidak mampu memikat Mei Shin. Akhirnya Arya Dwipangga menodai Mei Shin dengan menggunakan obat perangsang, sehingga Mei Shin mengandung dan kemudian melahirkan seorang anak perempuan bernama Ayu Wandira.
Kamandanu sangat marah atas perbuatan Dwipangga itu. Dihajarnya Dwipangga hingga tangannya menjadi cacat. Merasa sakit hati Arya Dwipangga melaporkan Mei Shin kepada pemerintah Kediri, sehingga rumah Empu Hanggareksa diobrak-abrik dan dibakar. Juga Empu Hanggareksa tewas dalam kejadian itu.
Arya Dwipangga mabuk-mabukan dan menyiksa Nari Ratih hingga tewas. Kamandanu murka untuk kedua kalinya. Arya Dwipangga dihajarnya lagi hingga jatuh ke sumur tua. Di dalam sumur tua itu Arya Dwipangga bertemu dengan seorang laki-laki misterius yang bernama Watukura. Watukura mengajarkan Arya Dwipangga jurus Kidung Pamungkas dan jurus Pedang Kembar. Setelah beberapa tahun lamanya Arya Dwipangga keluar dari sumur tua itu. Dia menjadi seorang pembunuh berdarah dingin. Semua orang yang bertemu dengannya pasti mati. Setiap akan melakukan pembunuhan,Arya Dwipangga selalu bersyair, sehingga dia mendapat julukan Pendekar Syair Berdarah.
Arya Dwipangga akhirnya bertemu lagi dengan Kamandanu di desa Kurawan, tempat tinggal mereka dulu. Dan kedua kakak beradik itu bertarung habis-habisan. Namun Arya Dwipangga tidak mampu mengalahkan Arya Kamandanu. Ia akhirnya melarikan diri.
Arya Dwipangga bertemu dengan Empu Lunggah. Seperti biasa nafsu membunuhnya muncul. Namun dia tidak berdaya melawan Empu Lungga, karena Empu Lunggah menggunakan ilmu Rajut Busana, yaitu sebuah ilmu yang dapat menghilangkan kesaktian seseorang. Arya Dwipangga kehilangan kesaktiannya. Jurus Pedang Kembar dan Kidung Pamungkas tidak berarti lagi.
Tak lama kemudian mata Arya Dwipangga buta. Hal itu disebabkan karena kutukan seorang pertapa yang bernama Resi Wisambudi yang telah dibunuhnya.
Arya Dwipangga menyesali semua dosa yang pernah diperbuatnya. Dia ingin bunuh diri, tapi tidak berhasil. Keadaan Arya Dwipangga tak ubahnya seperti pengemis. Dalam keadaan seperti itulah Arya Dwipangga bertemu kembali dengan Mei Shin yang saat itu sudah menjadi tabib terkenal. Awalnya Mei Shin tidak mau menolong Dwipangga, karena hatinya masih terluka akibat ulah Dwipangga yang telah merusak hidupnya. Namun lama-lama Mei Shin kasihan juga pada Arya Dwipangga. Arya Dwipangga akhirnya dibawa ke tempat tinggal Mei Shin.
Dalam Mahkota Mayangkara, yang merupakan lanjutan Tutur Tinular, Arya Dwipangga menikah dengan Mei Shin. Pernikahan itu terjadi karena desakan Ayu Wandira yang menginginkan kedua orangtuanya bersatu. Tentu saja pernikahan itu hanya formalitas saja, karena Mei Shin tetap tidak mau hidup bersama Arya Dwipangga.
Setelah Mei Shin meninggal Arya Dwipangga kembali hidup terlunta-lunta. Namun pada suatu hari Arya Dwipangga bertemu dengan Prabu Jayanegara yang sedang berburu. Prabu Jayanegara tertarik dengan kemampuan Arya Dwipangga bersyair. Akhirnya Arya Dwipangga diangkat menjadi seorang pujangga istana yang bertugas membacakan syair di depan raja. Dia mengganti namanya menjadi Resi Mahasadu.
Lou Shi San akhirnya tewas setelah beberapa lama hidup dalam pesakitan karena terkena Aji Segara Geni milik Mpu Tong Bajil. Mei Shin yang sebatang kara kemudian di tolong oleh Arya Kamandanu. Dalam kebersamaannya, kemudian tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya, namun lagi-lagi Arya Dwipangga merusak hubungan mereka. Mei Shin dihamili Dwipangga dengan cara yang licik. Namun Akhirnya Kamandanu tetap bertanggung jawab dan bersedia mengambil wanita cantik dari Cina itu sebagai istrinya.
Ternyata Dewi Tunjung Biru adalah ibu kandung sakawuni yang sudah lama menghilang. Sakawuni senang bisa bertmu dengan ibu kandungnya dan luka-luka Kamandanu bisa disembuhkan.
Sakawuni pergi ke Majapahit untuk membunuh Banyak Kapuk, perwira Singasari yang telah meninggalkan ibunya. Hampir saja Banyak Kapuk terbunuh, namun akhirnya Sakawuni sadar dan mau memaafkan ayahnya itu. Dia akhirnya bersedia mengabdi pada Majapahit.
Bersama Arya Kamandanu Sakawuni menjalankan tugas sebagai prajurit Majapahit, termasuk di antaranya adalah menumpas gerombolan perampok yang dipimpin Empu Bajil. Setelah Gerombolan itu dihancurkan, Sakawuni dan Arya Kamandanu menikah.
Sayang, Sakawuni meninggal setelah melahirkan akibat mengalami pendarahan hebat. Sepeninggal Sakawuni Arya Kamandanu mengundurkan diri dari keprajuritan dan kembali menyepi di lereng Gunung Arjuno bersama anaknya.
Adalah pendekar sakti, namun kejam. Pendekar cebol dari Lereng Tengger ini memiliki senjata andalan yaitu tongkat Pencabut Roh dan ilmu pukulan maut yang bernama Aji Segara Geni. Empu Bajil adalah pemimpin kelompok pendekar yang membantu Pemerintah Kediri. Dalam sebuah pertarungan melawan Arya Kamandanu, Tongkat Pencabut Roh patah menjadi dua. Empu Bajil sangat marah. Dia lalu memperdalam Aji Segara Geni di Lereng Tengger. Setelah beberapa bulan lamanya Empu Bajil berhasil memperdalam Aji Segara Geni. Dia kembali turun Gunung. Kembali Empu Bajil bertarung melawan Arya Kamandanu. Mereka bertarung di Lembah Kardama. Dalam pertarungan itu Arya Kamandanu kalah dan Pedang Nagapuspa dapat direbut.
Dengan Pedang Nagapuspa di tangannya Empu Bajil menjadi semakin kuat. Dia dan kelompok perampoknya membuat kekacauan di mana-mana, bahkan kan dia berani membuat kekacauan di Majapahit. Namun Empu Bajil tidak lama memiliki Pedang Nagapuspa. Dengan kekuatan ghaib Nagapuspa Kresna dan Keris Empu Gandring, akhirnya Arya Kamandanu berhasil merebut kembali Pedang Nagapuspa. Dan Mpu Tong Bajil pun tewas setelah dadanya terhunjam Keris Empu Gandring.
Adalah seorang pendekar wanita yang cantik, namun berwajah dingin dan kejam. Dia adalah kekasih Empu Bajil. Dia sangat mencintai Empu Bajil. Dia rela meninggalkan gurunya di Gunung Kawi hanya demi cintanya pada Empu Bajil. Dari hubungannya dengan Empu Bajil, Dewi Sambi mengandung dan memiliki seorang bayi laki-laki yang bernama Layang Samba. Namun Layang Samba dipelihara oleh Dewi Upas, guru Dewi Sambi yang memiliki kesaktian luar biasa. Diantaranya dia menguasai ilmu ular. Dewi Upas bisa memanggil ribuan ular dan memerintahkan mereka melakukan sesuatu.
Dewi Sambi sangat berduka atas kematian Empu Bajil. Dia berusaha membalaskan dendam kematian Empu Bajil kepada Arya Kamandanu. Dia mengirimkan jasad Mpu Bajil yang disertai surat palsu yang berisi tantangan Arya Kamandanu ke Padepokan Tengger. Maksudnya supaya Wong Agung marah pada Arya Kamandanu. Akan tetapi Wong Agung tidak terpancing, karena dia tahu kalau Empu Bajil adalah seorang jahat. Kemudian Dewi Sambi bersekutu dengan Arya Dwipangga alias Pendekar Syair Berdarah. Bersama-sama mereka melawan Arya Kamandanu. Namun lagi-lagi usahanya tidak berhasil.
Dewi Sambi bertemu kembali dengan Mei Shin. Saat itu Mei Shin sedang dalam perjalanan ke Majapahit untuk mengobati Sang Prabu Kertarajasa Jayawardana. Dewi Sambi tidak menyangka kalau Mei Shin masih hidup. Dewi Sambi kemudian bertarung melawan Mei Shin. Dia ingin membunuh Mei Shin karena Mei Shin dianggap mempunyai hubungan dengan Arya Kamandanu. Namun Dewi Sambi selalu gagal menyarangkan Pukulan Tapakwisanya ketubuh Mei Shin. Setiap kali Aji Tapakwisa akan mengenai dirinya Mei Shin selalu bisa menghindar. Akhirnya Dewi Sambi menggunakan tipu muslihat. Dia berpura-pura minta maaf pada Mei Shin. Ketika Mei Shin sedang lengah, Dewi Sambi membokongnya. Tapi lagi-lagi Dewi Sambi tidak berhasil. Aji Tapakwisa malah membalik pada dirinya, sehingga Dewi Sambi tewas dengan tubuh terpancang di tonggak kayu. Itu adalah akibat kutukan Resi Wisambudi seorang pertapa yang dibunuhnya bersama Arya Dwipangga.
Adalah seorang pendekar yang tidak banyak bicara. Dia tidak kalah sakti dengan Empu Bajil dan Dewi Sambi. Pendekar dari Gunung Petiri ini mempunyai sebilah pedang ampuh berwarna kuning, sehingga disebut Pedang Kuning. Dengan Pedang Kuning ini Empu Renteng bisa membunuh lawannya dalam waktu beberapa detik. Selain itu dia juga memiliki ilmu kebal yang bernama Blabak Pengantolan. Tak ada senjata yang bisa menembus kulitnya, termasuk senjata pusaka. Ketika terjadi peperangan antara Majapahit melawan Kediri Empu Renteng bertarung melawan Ranggalawe. Empu Renteng mati-matian melawan Ranggalawe. Ternyata Ilmu Blabak Pengantolan tidak mampu menahan tajamnya Keris Megalamat Ranggalawe, sehingga Empu Renteng terluka parah. Empu Renteng akhirnya berpisah dengan Empu Bajil.Dia bermaksud mencari seorang tabib untuk menyembuhkan luka-lukanya. Namun dia malah bertemu dengan musuh lamanya, yaitu Watukura.
Watukura ingin menguji sejauh mana kemampuan Arya Dwipangga yang sudah menguasai Jurus Kidung Pamungkas. Dia menyuruh Arya Dwipangga untuk bertarung melawan Empu Renteng. Tentu saja Empu Renteng yang sedang terluka itu tidak mampu melawan Arya Dwipangga. Akhirnya dia tewas terkena Aji Kidung Pamungkas. Namun pada sisa-sisa kekuatannya Empu Renteng melemparkan Pedang Kuningnya kepada Watukura, sehingga Watukura pun tewas.
Keduanya sebenarnya saling mencintai sejak mereka masih sama-sama muda. Namun keduanya tidak mau mengungkapkan cintanya, sehingga sampai hari tua mereka tidak bisa hidup bersama. Keduanya selalu bertarung dan saling ejek setiap bertemu. Nini Ragarunting sering menyebut Kaki Tamparoang dengan sebutan ”sapi ompong”. Dan Kaki Tamparoang menyebut Nini Ragarunting dengan sebutan ”kambingpeot”. Namun keduanya juga saling tolong-menolong jika keadaan sedang genting.
Kaki Tamparoang tewas ketika membantu kemenakannya Gajahbiru yang memberontak terhadap Majapahit. Kematian Kaki Tamparoang sangat tragis. Seluruh tubuhnya tertembus anak panah sampai ke mulutnya. Nini Ragarunting sangat bersedih atas kematian Kaki Tamparoang. Dicabutinya anak-anak panah yang menancap di tubuh Kaki Tamparoang. Kemudian dikuburkannya mayat Kaki Tamparoang.
Sampai akhir hayatnya Nini Ragarunting hidup bersama-sama Ayu Wandira, walaupun beberapa kali sempat terpisah. Bagi Nini Ragarunting Ayu Wandira sudah dianggap sebagai cucunya sendiri.
Daftar Judul Episode
Jumlah keseluruhan kisah Tutur Tinular adalah 720 seri yang terbagi ke dalam 24 episode, atau setiap episode terdiri atas 30 seri dengan durasi kurang lebih 30 menit dan disiarkan setiap hari. Adapun judul-judul episodenya adalah sebagai berikut :- Pelangi di Atas Kurawan, seri 1-30 (bulan ke-1)
- Kisah dari Seberang Lautan, seri 31-60 (bulan ke-2)
- Daun-Daun Bersemi Lagi, seri 61-90 (bulan ke-3)
- Kemelut Cinta di Atas Noda, seri 91-120 (bulan ke-4)
- Perguruan Lopandak, seri 121-150 (bulan ke-5)
- Cahaya Fajar Menembus Hutan Tarik, seri 151-180 (bulan ke-6)
- Mata Air di Tanah Gersang, seri 181-210 (bulan ke-7)
- Angkara Murka Merajalela, seri 211-240 (bulan ke-8)
- Badai Mengamuk di Atas Kediri, seri 141-270 (bulan ke-9)
- Pemberontakan Ranggalawe, seri 271-300 (bulan ke-10)
- Mutiara Ilmu di Atas Batu, seri 301-330 (bulan ke-11)
- Nagapuspa Kresna, seri 331-360 (bulan ke-12)
- Geger Pedang Nagapuspa, seri 361-390 (bulan ke-13)
- Keris Mpu Gandring, seri 391-420 (bulan ke-14)
- Kisah Seorang Prajurit Pelarian, seri 421-450 (bulan ke-15)
- Pemberontakan Gajah Biru, seri 451-480 (bulan ke-16)
- Pendekar Syair Berdarah, seri 481-510 (bulan ke-17)
- Dendam Lama dari Kurawan, seri 511-540 (bulan ke-18)
- Keluarga Prabu Kertarajasa Jayawardhana, seri 541-570 (bulan ke-19)
- Golek Kayu Mandana, seri 571-600 (bulan ke-20)
- Pemberontakan Lembu Sora, seri 601-630 (bulan ke-21)
- Gelapnya Malam Tanpa Bintang, seri 631-660 (bulan ke-22)
- Wong Agung Turun Gunung, seri 661-690 (bulan ke-23)
- Mendung Bergulung di Atas Majapahit, seri 661-720 (bulan ke-24)
Sebagai lanjutan dari Mahkota Mayangkara, S. Tijab telah mempersiapkan sekuel ketiga berjudul Satria Kekasih Dewa, yang menceritakan generasi anak-anak dari tokoh Tutur Tinular. Namun produksi sekuel yang ketiga ini terhambat karena belum adanya sponsor sebagai penyandang dana.
Film Layar Lebar
Sukses sandiwara radio Tutur Tinular membuat para sineas mengangkat kisah ini ke dalam film layar lebar. Tercatat ada empat film Tutur Tinular dengan judul sebagai berikut:Kisah diawali dengan kehidupan Arya Kamandanu dan Arya Dwipangga yang memperebutkan gadis kembang desa bernama Nari Ratih. Berlanjut kemudian dengan kedatangan utusan Kaisar Kubilai Khan dari bangsa Mongolia yang menginginkan Prabu Kertanagara menyatakan tunduk. Dalam perjalanan kembali ke negerinya, utusan tersebut menangkap dan membawa serta Mpu Ranubhaya, guru Kamandanu.
Di negeri Cina, Ranubhaya menciptakan Pedang Nagapuspa yang kemudian diserahkan kepada pasangan suami istri Lo Shi Shan dan Mei Shin. Kedua pendekar ini lantas terdampar di Pulau Jawa di mana mereka menjadi buronan para pendekar berwatak jahat yang mengincar Pedang Nagapuspa. Akhirnya Lo Shi Shan terbunuh, sedangkan Mei Shin ditolong oleh Arya Kamandanu.[6]
Film dengan durasi 84 menit ini menceritakan kelanjutan dari seri pertama. Setelah kematian suaminya, Mei Shin ditampung oleh Kamandanu. Kecantikan perempuan Cina ini membuat Arya Dwipangga tergoda, meskipun ia sudah mempunyai istri. Terjadilah pemerkosaan dengan memanfaatkan obat bius, di mana Mei Shin sampai mengandung. Meskipun sakit hati karena ulah kakaknya, Kamandanu tetap berjiwa besar mau menikahi Mei Shin. Kemudian Mei Shin memberikan Pedang Nagapuspa kepada Kamandanu.
Dwipangga yang sakit hati melaporkan ke Kediri bahwa pedang Naga puspa berada di tangan Kamandanu. Akibatnya, pihak Kediri pun menyerang rumah ayahnya. Dalam serangan itu Mpu Hanggareksa, ayah Dwipangga dan Kamandanu, terbunuh.[7]
Seri ketiga ini mengisahkan kekacauan di wilayah Kerajaan Majapahit akibat ulah Arya Dwipangga yang muncul kembali sebagai Penddekar Syair Berdarah. Di lain pihak juga muncul Mpu Tong Bajil yang menculik beberapa anak kesatria demi menyempurnakan ilmu silatnya. Salah satu yang ia culik adalah Panji Ketawang, anak Dwipangga yang diasuh Kamandanu.
Terjadilah pertarungan segitiga antara Kamandanu, Dwipangga, dan Bajil. Kamandanu yang terluka parah ditolong istrinya, yaitu Sakawuni dan dibawa ke tempat Mpu Lunggah. Berkat pertolongan Mpu Lunggah dan putrinya yang bernama Luh Jinggan, Kamandanu dapat pulih kembali dan mengalahkan Mpu Bajil. [8]
Ulah Ramapati tersebut mendapat bantuan seorang wanita bernama Dewanggi (diperankan Fitria Anwar, serta dengan memperalat Dewi Sambi (istri Mpu Bajil) sebagai penebar racun. Rencana jahat meracuni raja tersebut dapat digagalkan Kamandanu yang membawa tabib bernama Nyai Paricara, yang tidak lain adalah Mei Shin.[9]
Serial Televisi
Tutur Tinular Produksi 1997
Sukses dalam sandiwara radio dan film layar lebar, Tutur Tinular kemudian diangkat ke layar perak oleh PT. Genta Buana Pitaloka pada tahun 1997. Serial ini disutradarai oleh Muchlis Raya dan skenario ditulis oleh Imam Tantowi. Ditayangkan pertama kali pada tanggal 25 Oktober 1997 di ANTeve (Season 1), Indosiar (Season 2).Sukses di ANTeve, sinetron serial Tutur Tinular kemudian dilanjutkan ke bagian dua yang ditayangkan di Indosiar. Adapun bagian pertama berkisah tentang kehidupan awal Arya Kamandanu sampai peresmian Sanggrama Wijaya sebagai raja Kerajaan Majapahit. Sementara bagian kedua berkisah tentang pemberontakan Ranggalawe sampai pemberontakan Ra Kuti. Dengan demikian, serial sinetron Tutur Tinular merupakan visualisasi gabungan dua sandiwara radio, yaitu Tutur Tinular dan Mahkota Mayangkara.
Setelah sukses ditayangkan di dua stasiun televisi yaitu ANTeve, dan Indosiar, Gentabuana Pitaloka mengubah format serial tersebut menjadi FTV (film televisi) dengan total keseluruhan berjumlah 27 episode, yaitu:
Para pemeran serial Tutur Tinular: Anto Wijaya, Murti Sari Dewi, Li Yun Juan, Lamting, dengan latar belakang Tembok Besar Cina.
- Kidung Cinta Arya Kamandanu
- Wasiat Mpu Gandring
- Pelangi di Langit Singasari
- Pedang Naga Puspa
- Pertarungan di Candi Sorabhana
- Kembang Gunung Bromo
- Balada Cinta Mei Shin
- Satria Majapahit
- Bunga Tunjung Biru
- Ayu Wandira
- Prahara di Gunung Arjuno
- Senjakala di Kediri
- Mahkota Majapahit
- Tragedi di Majapahit
- Jurus NagapPuspa
- Misteri Keris Penyebar Maut
- Pengorbanan Mei Shin
- Pendekar Syair Berdarah
- Dendam Arya Dwipangga
- Korban Birahi
- Prahara Naga Krisna
- Karmaphala
- Wanita Persembahan
- Pangeran Buron
- Pemberontakan Nambi
- Pemberontakan Ra Semi
- Gajahmada
Adapun para artis yang membintangi serial ini antara lain:
- Anto Wijaya sebagai Arya Kamandanu
- Piet Ermas sebagai Arya Dwipangga
- Devy Zuliaty sebagai Nari Ratih
- Murti Sari Dewi sebagai Sakawuni
- Lamting sebagai Lo Shi Shan
- Agus Kuncoro sebagai Raden Wijaya atau Prabu Kertarajasa Jayawardhana
- Chairil JM sebagai Mpu Ranubhaya
- Hendra Cipta sebagai Mpu Hanggareksa
- Syaiful Anwar sebagai Mpu Tong Bajil
- Anika Hakim sebagai Dewi Sambi
- Tizar Purbaya sebagai Prabu Kertanagara
- Piet Pagau sebagai Prabu Jayakatwang (season 1) dan Mpu Lunggah (season 2)
- Nungki Kusumastuti sebagi Nararya Turukbali
- Hadi Leo sebagai Lembu Sora
- Herbi Latul sebagai Ranggalawe
- Candy Satrio sebagai Patih Nambi
- Rayvaldo Luntungan sebagai Dyah Halayudha
- Rizal Muhaimin sebagai Ardharaja (season 1) dan Ra Tanca (season 2)
- Johan Saimima sebagai Patih Kebo Mundarang
- Irgy Ahmad Fahrezi sebagai Prabu Jayanagara
- Hans Wanaghi sebagai Meng Chi
- Wingky Harun sebagai Ki Tanparowang
- Dian Sitoresmi sebagai Nini Ragarunting
- Lilis Suganda sebagai Dewi Tunjung Biru (season 1) dan Tribhuwaneswari (season 2)
- Teddy Uncle sebagai Pranaraja (season 1) dan Mpu Wahana (season 2)
- Rizal Djibran sebagai Ra Kuti
- Dhini Aminarti sebagai Tribhuwana Wijayatunggadewi
- Yuni Sulistyawati sebagai Palastri (season 1) dan Sitangsu (season 2)
- Wulan Guritno sebagai Praharsini
- Trixie Fadriane sebagai Ayu Wandira kecil
- Suzan Meilia sebagai Ayu Wandira dewasa
- Benny Burnama sebagai Ki Pamungsu
- Bambang Suryo sebagai Arya Wiraraja
- Rendy Bramasta sebagai Banyak Kapuk
- Deo sebagai Jambunada
- M. Iqbal sebagai Panji Ketawang kecil
- Sawung Sembadha sebagai Panji Ketawang remaja
- Rizal Fadli sebagai Panji Ketawang dewasa
- Eddy Dhosa sebagai Kuda Prana
- Rifky Al Farez sebagai Gajah Mada (season 2)
- Li Yun Juan sebagai Mei Shin
- Ba Sang sebagai Kau Hsing
- Tian Wei Dong sebagai Kubilai Khan
Dalam sinetron tersebut digunakan teknologi dubbing, yang masih menggunakan suara para artis PT. Prathivi Kartika Film sebagaimana versi sandiwara radio. walaupun ada beberapa tokoh yang tidak di dubbing oleh pengisi suara yang sebenarnya sebagaimana penokohan dalam sandiwara radionya, sinetron ini masih patut untuk di tonton, seperti contohnya tokoh Arya Dwipangga yang dalam sandiwara radio di perankan oleh M. Aboed namun dalam sinetron ini dubbing oleh Petrus Urspon walau akhirnya pada season kedua tokoh Arya Dwipangga akhirnya di dubbing juga oleh tokoh aslinya dalam sandiwara radio yaitu M. Aboed, dalam berbagai judul sandiwara radio M. Aboed adalah spesialis untuk tokoh dengan aksen-aksen suara yang khusus untuk melantunkan syair-syair seperti dalam tokoh Arya Dwipangga ini yang dalam penokohannya adalah seorang sastrawan dan seorang pendekar yang selalu melantunkan syair-syair yang indah dan mengerikan, dengan syairnya Arya Dwipangga mampu menaklukkan banyak wanita namun dengan syairnya juga ia mampu melukai bahkan membunuh para musuh-musuhnya.
Tutur Tinular versi 2011
Karena sukses besar pada serial televisi sebelumnya, pada tahun 2011, Tutur Tinular kembali diangkat dan dikemas dalam sebuah sinetron dengan warna yang berbeda menjadi sebuah serial laga oleh Genta Buana Paramita yang ditayangkan di Indosiar. Tutur Tinular Versi 2011 ini juga banyak melibatkan aktor dan aktris pendatang baru. Proses sulih suara yang menjadi ciri khas sinetron laga pun ditiadakan. Berbeda dengan versi lama tahun 1997 yang tayang satu minggu satu kali, maka versi 2011 ini tayang setiap hari dengan durasi selama 2 jam.Meskipun pada awal penayangannya, sinetron ini sudah masuk dalam rating 10 besar program televisi pilihan di Indonesia. Namun serial yang salah satu Sutradaranya berasal dari India ini banyak menuai kritik dan protes dari masyarakat maupun para pecinta fanatik sandiwara Tutur Tinular. Hal ini dikarenakan alur cerita yang banyak melenceng dari cerita aslinya yang sarat dengan kejadian-kejadian sejarah. Tutur Tinular versi 2011 lebih menonjolkan sisi fiktifnya saja seperti kisah percintaan dan konflik dalam keluarga, dengan selingan lagu dangdut seperti halnya film India, serta bermunculan tokoh-tokoh baru yang tidak ada dalam versi sandiwara radio, seperti, pahlawan bertopeng, Respati dan Laksmi, juga Pangeran Bentar yang sebenarnya merupakan tokoh dalam cerita Saur Sepuh ciptaan Niki Kosasih, Dan setelah beberapa episode muncul juga beberapa tokoh yang diambil dari kisah atau legenda yang berbeda, seperti Khanza, Little Krishna, dan Arimbi, yang notabane adalah tokoh dari karya besar Mahabharata, menyusul kemudian Mak Lampir dan Gerandong dari cerita Misteri Gunung Merapi. Di samping itu, kostum dan lokasi kerajaan yang digunakan juga tidak mencerminkan era Hindu - Budha zaman Kerajaan Singhasari - Majapahit, melainkan lebih mirip era kerajaan Mataram Islam, sedangkan kebudayaannya pun mirip seperti campuran Melayu, India, dan China.
Selain campur aduk dan alurnya yang menyimpang dari kisah asli, cerita Tutur Tinular versi 2011 ini kemudian juga sangat tidak manusiawi. Banyak hal-hal yang tidak lazim dan kejadian yang diluar nalar bermunculan, yaitu adanya tokoh dari benda-benda mati seperti siluman Sepatu,Wayang, Tongkat, dan Buah Kelapa yang semuanya bisa berbicara dan melakukan sesuatu layaknya manusia, antara tongkat Mak Lampir dan siluman Asap berpacaran bahkan kemudian bisa hamil. Berbagai macam binatang seperti Marmut, Anjing, Kucing, Burung, Ikan dan lain-lain juga berbicara, Bayi yang masih dalam kandungan sudah bisa berbicara, bahkan juga ada bayi yang lahir dan langsung dewasa, serta adanya pernikahan antara manusia dan bangsa Siluman Raksasa Arimbi dari kisah Pewayangan yang kemudian melahirkan bayi Bajang dan kemudian menikahi manusia lagi dan lain sebagainya, termasuk yang paling mengkhawatirkan adalah tokoh-tokoh dan adegan-adegan yang diadaptasi dari berbagai serial televisi dan film impor, terutama dari Amerika Serikat. Contohnya, Glee yang diproduksi oleh 20th Century Fox Television, Brad Falchuk Teley-Vision, dan Ryan Murphy Television dan ditayangkan di Fox serta High School Musical yang ditayangkan di Disney Channel. Inilah kemudian yang membuat sinetron ini selalu menuai banyak kontroversi dan ramai dihujat diberbagai situs maupun jejaring sosial, karena dinilai tidak masuk akal dan tidak mendidik[10].
Referensi
- ^ Laman Radio Streaming Karimata, di siarkan setiap Senin s/d Sabtu Pukul 18.00 WIB
- ^ Laman Radio Streaming Bintang Tenggara, disiarkan setiap Senin s/d Sabtu Jam 09:00 s/d 10:00 WIB
- ^ Laman Radio Streaming Istana FM, disiarkan setiap Senin s/d Minggu Jam 11:00 s/d 12:00 WIB
- ^ Laman Radio Streaming Patria FM, disiarkan setiap Senin s/d Minggu Jam 10:00 s/d 11:00 WIB
- ^ Laman Radio Streaming Asdisuara Jakarta, di siarkan ulang setiap Pukul 22.00 WIB
- ^ Laman Tutur Tinular , diakses pada 16 Februari 2010
- ^ Laman Tutur Tinular II, diakses pada 16 Februari 2010
- ^ Laman Tutur Tinular III, diakses pada 16 Februari 2010
- ^ Laman Tutur Tinular IV, diakses pada 16 Februari 2010
- ^ Laman Tutur Tinular versi 2011 Indosiar, diakses pada 10 Mei 2012
Pranala luar
- (Indonesia) Radio Streaming Karimata FM Pamekasan Madura
- (Indonesia) Radio Streaming Bintang Tenggara FM Banyuwangi
- (Indonesia) Radio Streaming Istana FM Bojonegoro
- (Indonesia) Radio Streaming Patria FM Blitar
- (Indonesia) Radio Streaming Asdisuara Jakarta
- (Indonesia) Resensi@Perfilmanjibis.pnri
- (Indonesia) TUTUR TINULAR - MAHKOTA MAYANGKARA - SATRIA KEKASIH DEWA Karya S. TIDJAB
- (Indonesia) SANDIWARA RADIO COMMUNITY
- (Indonesia) Fp. Tutur Tinular versi 2011 Indosiar
Silahkan anda beri komentar, asal dengan bahasa yang sopan dan tidak Nyepam [tidak diperkenankan menyertakan link aktif dalam kotak komentar]. (
Langganan:
Postingan (Atom)
Kumpulan Puisi Cinta Sejati 2013 Puisi Cinta Sejati
Banyak orang tidak percaya dengan yang namanya cinta sejati. Cinta sejati itu omong kosong. Cinta sejati hanya ada di dalam dongeng dan cerita-cerita fiksi. Apakah Anda setuju dengan pernyataan tersebut? Hmmh, bagi saya pribadi, pernyataan tersebut hanya keluar dari mulut orang-orang sudah menyerah dalam perjalanan menemukan cinta sejatinya.
Ya, cinta sejati memang sangat jarang ditemukan. Atau bahkan kita sudah menemukannya namun kita tidak menyadari hal itu. Kita terus saja melakukan pencarian tentang arti cinta yang sebenarnya, di tempat-tempat yang jauh, sementara dia ada di samping kita. Hanya hati yang bersih dan telanjang yang mampu melihat keberadaannya. Kita selama ini telah dibutakan oleh hasrat dan ambisi untuk menemukan cinta itu sendiri. Ironis memang, tapi itulah hidup dan itulah cinta.
Kumpulan Puisi Cinta Sejati 2012
AJARI AKU BERCINTA
oleh: Abu Bakar Rifa'i
Saat pertama aku dengar suaramu.
Hatiku pun menjadi gelisah.
Saat pertama kulihat wajahmu.
Hatiku pun menjadi membeku.
Dan saat bersama dirimu.
Terasa terapung rasa sukmaku.
Dan saat kau mulai bicara.
Tak sanggup tersingkir rasa penatku.
Aku tak bisa.
Berkutik di hadapan dirinya.
Aku tak akan pernah.
Menjadi nilik seorang.
Ajarilah aku bicara.
Ajarilah aku bertingkah.
Agar aku bisa.
Bisa mendapatkan dirimu.
Hanya Dirimu
oleh: Anderlan Dghosapoz
Disini wajahmu selalu menemani khayalku
Entah dimana dan kapan itu bisa terjadi
Yang jelas dirimu selalu menemani langkahku
Dan ku harap itu semua berakhir hingga aku mati
Masa laluku dan masa lalumu biarlah sirna
Yang jelas kita sekarang bersama
Kasih,biarkan aku masuk dalam kehidupanmu
Berikan aku ruang untuk bisa menata hatimu
Kaulah yang terbaik yg pernah kudapatkan
Tak sanggup ku bayangkan aku kehilanganmu
Bila ku jauh darimu terangku jadi gelap
Bila ku jauh darimu rinduku menggebu…
Hanya dirimu….
Citra
oleh: Ronald Chitra
Rindu hati kian menjadi
Jiwa hilang bersama waktu
Terikt jauh menanti hari
Kepastian hanya pertayaan
Citra cinta yang kuat
Temani aku
Senyuman cinta patahkan ego
Pelukan hangat jalan bersama
Ciuman mesra jembatan cinta
Akankah Kau Kumiliki Selamanya
oleh: Andi Elsyakir
kemana kan ku langkahkan kaki
saat rindu menjamu hati
kau ada saat ku butuh cinta
dan kau mampu beri sayang lebih dari dia
kadang otak harapanku berfikir dan berkata
akankah kau ku miliki selamanya
telah ku buka hatiku untuk menyayangimu
telah kau ketuk hatiku untuk mencintaimu
hingga cinta pun tumbuh
lepaskan gelisah yang mengikat slama ini,
telah ku tutup pintu hatiku dari orang lain
hanya engkau yg mampu meluluhkan hatiku
ingin rasanya ku sandarkan hariku
lalui waktu bersamamu dalam nyanyian rindu
wahai kekasih pemilik cintaku
sadarkah engkau telah renggut semua tentang dia
meski kau datang dalam gelap
antara hidupku dan hidupnya
jua telah ku rasakan hangatnya cintamu
yang mengalir bersama harapanmu untuk bersamaku
pergilah engkau jauh jika tak mampu bertahan
dan bawa hatiku pergi bersamamu dan jagalah ia,
jua kan ku jaga hatimu
kan juga cintamu
dan kan ku satukan dalam kasih sayang yg tersimpan,
kau selalu tawarkan senyum dan janjikan bahagia
kau selalu ungkapkan perasaan dalam senyuman dan air mata
kau pun singgah dalam resah
ingin miliki aku yg telah dimiliki dia
hasrat hati hina pun berkata
'aku ingin memilikimu setelah aku dimiliki dia'
sejenak ku tundukan harap
lepaskan ikatan yg mengikat
antara cintamu dan cintaku
kau datang dengan kejujuranmu
tundukan hati yg bergelimang sendu
sedang dia tak pernah tahu kau rebut hatiku darinya,
ku tak mampu lupakan dia
jua tak mampu jauh darimu dalam cinta
wahai tuhan, jalan takdirmu tak mampu ku fahami
akalku tak mampu merangkul semua cinta ini
dua cinta telah bersarang dalam ikatan yg terlarang
aku miliki dia dengan izinmu
dan aku tak ingin jauhi dia karena nafsuku
wahai kekasih, hilangkan resah dan takutmu jauh dariku
karena cintaku kan selalu ada untukmu
meski jiwamu tak mampu ku miliki
namun biarkan saat bersamamu goreskan mimpi indah.
special untuk: Neng Gias Susa'diah.
terima kasih krn cinta dan sayangmu indah slalu untukku.
Air Matamu
oleh: Andi Elsyakir
di malam itu ku sentuh hatimu dg cintaku
kau slalu setia padaku
meski aku telah bersamanya
kejujuran tlah ku ungkap dan ku ucap untukmu
ku tak dapatkan hati bahagia saat bersamanya
ragaku memang tlah dimiliki dia namun
hatiku berpaling darinya,
saat ku ceritakan dalamnya cintaku padamu
dan kisah pahitku dengannya
kau cucurkan air mata dalam tangismu
basahi wajahmu yg manja
dalam tangis kau berkata
'salahkah aku yg mencintaimu dan menyayngimu saat ini?'
tak ada yg mampu kita salahkan,
biarkan waktu itu terus jalankan cinta kita
biarkan sayang kita mengalir tanpa paksaan
aku mencintaimu tanpa sebab
dan tak ada sebab jua bagiku untuk jauhi kamu
kau terima aku dari cintaku bersamanya
dan aku kan terima kamu saat kau tlah bersamanya
hatiku dan hatimu melahirkan cinta
hingga aku tak mampu lupakanmu sesaat pun,
sejenak ku bertanya pada hati kecilku
dengan air mata yg mengalir dipipimu dimalam itu
apakah itu arti ketulusan?
ataukah itu arti kepedulian?
aku hanya mampu yakinkan kamu dalam cintaku
bahwa tak akan bosan ku ungkapkan padamu
aku sayang kamu
dan aku sayang kamu slalu
tak perduli mereka mau berkata apa
atas cintaku dan cintamu
kau datang saat ku butuhkan cintamu
sebagai permata pemabawa bahagia
kau cantik sejak dulu
kau indah sejak dulu
hingga kini dan nanti kau akan slalu indah...
Juga Sayang Aku
oleh: Andi Elsyakir
pagi yg indah,
merasakan hangatnya mentari dlm kesendirian
berharap bintang2 kan indahkan malamku nanti
dan bulan kan sinari hatiku tanpa henti
hari ini,
Tuhan telah menambahkan lg banyak ni'matnya untukku
meski blm sepenuhnya ku syukuri ni'mat-Nya
namun kasih sayangnya padaku slalu luas dan menghampar
doa dan doa ku ucap dlm hati yg terjajah sepi
bahwa ku ingin semua kesalahan dan hilap terhapuskan,
anugrah dan ni'mat ditambahkan
jua ditentukan jalan terbaik antara 3 hati yg bertabung rindu
dia berada dlm sayangnya padaku
krn dia tlah sah memiliki aku
aku, tak bahagia dg perjalanan cinta yg semestinya aku bahagia
namun aku bahagia dg cinta yg tak pasti jadi milikku
dia kedua, juga sayang aku
yg tak mungkin jua tuk jauh dariku
ku bayangkan aku ada dlm puncak bimbang yg sangat
menentukan pilihan dalam kehampaan
tak mungkin ku jauhi dia pertama krn Tuhan takut marah
tak mungkin ku sakiti dia kedua krn
hati sayanginya lebih dr dia pertama dlm cintanya
hanya batin tersiksa
menahan 2 rasa yg berbeda
aku sayang dia kedua
lebih dr sayang dia pertama yg tlah ku miliki,,,
tunjukan jalan lurusmu padaku Tuhan
jika tak ada kebaikan diantara cinta tiga
maka jangan sampai aku dimiliki oleh keduanya,,,,,
Itulah koleksi puisi cinta sejati yang berhasil saya kumpulkan. kalau anda punya koleksi puisi tentang cinta sejati, jangan ragus untuk mengirimkannya di kolom komentar.
CARA MENINGKATKAN PENGUNJUNG KE BLOG
Cara Meningkatkan Jumlah Pengunjung Blog

Setiap blogger sudah pasti menginginkan blognya dibanjiri oleh pengunjung, apa lagi web atau blog yang notabanenya adalah terfokus pada bisnis. Namun setelah mengikuti saran serta mencoba tool atau layanan untuk meningkatkan pengunjung ternyata tidak juga memiliki hasil yang maksimal. Nah, yang menjadi pertanyaannya adalah, apa yang salah ? mengapa setelah mencoba tools atau layanan yang disediakan oleh pihak lain tidak ada hasilnya ?. Disini saya akan menjawabnya dengan logika dan analisa serta pengalaman yang saya miliki setelah mengujicoba terhadap berbagai cara untuk meningkatkan jumlah pengunjung blog.
Kita sering membaca dan disuguhi oleh pihak yang menyediakan layanan untuk meningkatkan pengunjung web atau blog. Akan tetapi setelah menunggu beberapa minggu ternyata tidak ada hasinya. Ini artinya Anda telah tertipu dan masuk perangkap oleh layanan tersebut dan menjadi tumbal atas bisnis yang mereka jalankan. Saya rasa bullshit sekali dengan iming-iming web atau blog kita akan dikunjung 1000 bahkan 10.000 orang perhari. Jika web atau blog kita popular dan memiliki postingan yang banyak didalamnya serta setiap postingn masuk pada halaman utama google dan postingan kita tersebut dicari oleh orang banyak itu mungkin saja, atau web/blog kita menyediakan layanan yang dikenal dan dibuthkan orang banyak seperti google, facabook, twitter dan lain-lain. Tidak menggunakan layanan dari pihak lain juga pengunjungnya banyak karena memang dicari dan dibutuhkan.
Dunia internet begitu luas dan memiliki beraneka ragam cara didalamnya, termasuk hal-hal kejahatan yang menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan atas bisnis yang mereka jalankan. Untuk itu Anda dituntut berhati-hati dan mandiri, termasuk meningkatkan pengunjung blog Anda, jangan sampai Anda menjadi tumbalnya. Dari beberapa hal yang saya sampaikan diatas, mungkin sudah membuka cakrawala berpikir Anda, dengan demikian saya akan menyampaikan kepada Anda bagaimana cara meningkatkan pengunjung blog yang alami, aman, efesien, berdasarkan analisa yang saya lakukan terhadap web atau blog populer indonesia yang dilimpahi oleh bayak pengunjung. Akan tetapi Anda juga harus sabar untuk menikmati hasilnya, karena segala sesuatu yang kita lakukan juga membutuhkan proses. Untuk itu berikut adalah tips yang akan saya sampaikan dalam rangka meningkatkan jumlah pengunjung blog.
Rekomendasi :
Cara Meningkatkan Jumlah Pengunjung Blog.
A. Faktor Internal
1. Daftarkan web atau blog Anda ke google webmaster tool.
Mendaftarkan web atau blog pada google webmaster tool merupakan langkah awal yang kita lakukan, sehingga web/blog kita cepat terindeks google dan dapat dikenali oleh siraja mesin pencari itu.
2. Postinglah artikel yang banyak dicari orang.
Tentu saja ini merupakan faktor penting, artikel yang tidak diminati orang mebuat web atau blog kita akan selalu sunyi. Trik membuat artikel yang banyak dicari orang adalah Anda harus mengetahui apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan orang lain, disamping itu postingan tersebut tidak memiliki masa jangka waktu berlaku, artinya tetap dicari orang tanpa batas waktu penggunaannya. Misalnya postingan yang pernah saya posting Tips lulus dan contoh soal psikotes. Artikel tersebut tidak memiliki jangka waktu, karena sampai kapanpun orang selalu membutuhkan dan pada hakekatnya artikel tersebut akan selalu dibutuhkan.
3. Buat artikel semenarik mungkin.
Sebagaimana yang kita ketahui artikel merupakan ratu dari raja dalam web atau blog yang kita miliki, jika artikel kita tidak menarik dan memiliki struktur bahasa yang tidak dimengerti maka pengunjung tidak akan kembali lagi ke web atau blog yang kita miliki. Untuk membuat artikel yang baik anda dapat membaca Tips menulis Artikel yang baik. Disamping itu Anda juga harus meningkatkan volume artikel pada web atau blog yang Anda miliki. Ini juga merupakan hal yang penting, kan mustahil kita menginginkan pengunjung blog yang banyak dengan jumlah postingan blog yang miskin.
4. Maksimalkan keyword setiap postingan
Agar artikel yang Anda posting mampu bersaing untuk masuk pada halaman utama google, Anda harus memaksimalkan keyword pada postingan tersebut. Hal ini dilakukan karena, jika setiap Artikel yang kita posting masuk dihalam utama google dan dibutuhkan orang banyak, maka secara otomatis pengunjung blog akan terus membanjiri web/blog kita. Hal ini sudah saya rasakan dari beberapa artikel yang saya posting masuk dan bertahan hingga sekarang di halaman utama google dengan keyword "contoh soal psikotes". Hal ini merupakan senjata oleh para master web atau blog mengapa blog mereka dibanjiri oleh banyak pengunjung.
5. Pasang meta tag
Baca Meta tag terbaik untuk blogger
6. Buatlah artikel unik.
Membuat artikel unik artinya artikel yang kita posting tidak copy-paste, hal ini juga mempermudah artikel kita masuk halaman utama google, disamping itu anda juga harus memaksimalkan internal link didalam setiap artikel.
7. Jadikan artikel yang Anda posting merupakan jawaban atas permasalahan
Artikel yang notabanennya merupakan jawaban atas setiap permasalan lebih sering dicari daripada sekedar informasi.
8. Maksimalkan kecepatan loading blog Anda
Blog yang memiliki loading terlalu lama mengakibatkan pengunjung yang ingin berkunjung ke web atau blog yang kita miliki jadi tidak berkunjung karena menunggu laoding blog yang terlalu lama, anda dapat memaksimalkan kecepatan loading blog dengan cara mengompres kode css dengan css compressor tool yang telah saya sediakan dan sangat mudah di gunakan. Agar loading blog memiliki kecepatan tinggi, kurangi pemakaian image pada postingan dan javascript.
9. Jika mungkin, buatlah nilai tambah terhadap web atau blog
Nilai tambah yang saya maksud disini adalah sebuah layanan gratis yang dibutuhkan orang dan dimanfaatkan orang serta memberi keuntungan bagi orang lain. Saya belajar ini dari ilmu marketing, yang saya kolaborasikan dalam dunia blogging, contoh web yang memiliki nilai tambah adalah google, facebook dan lain-lain.
Sebenarnya faktor internal masih banyak lagi, tapi poin diatas merupakan poin terpenting yang harus Anda lakukan agar pengunjung web atau blog anda meningkat. Disamping faktor internal, ada juga faktor eksternal seperti yang dapat Anda baca dibawah ini.
B. Faktor Eksternal
- Sosialisasikan setiap artikel yang Anda posting di blog ke social bookmark
- Berilah komentar setiap blog yang Anda kunjungi baik itu blog dofollow ataupun nofollow
- Lakukan promosi blog Anda kemedia yang memiliki pengunjung yang banyak seperti facebook twitter, yahoo answare, google talk, kaskus dan lain-lain (syarat wajib)
- Konsistenkan keyword blog yang anda incar.
- Sumbit blog ke serch engine seperti google, yahoo, bing, dmoz, dan lain-lain (untuk sumbit blog ke google silahkan baca : cara mendaftarkan blog ke google)
- Sebar link blog anda.
- Sabar untuk menunggu hasilnya.
Silahkan anda beri komentar, asal dengan bahasa yang sopan dan tidak Nyepam [tidak diperkenankan menyertakan link aktif dalam kotak komentar]. (
Kisah Islami
TEMBUSLAH HATIKU
sy lah org yg hina..tak terhitung nkmat yg d berikanNYA…
sungguh amt pengasih.. wlau pun DIA tak terlihat,,tp sy merasa DIA menyayangi..menyentuh QOLBU yg terdalam..
sllu ad saat sy butuh,wlaupun sy jarang sekali mengingat dan menyebut nma ……NYA…
sungguh ENGKAU lah kekasih yg patut di cintai..
ENGKAU pasti membalas cinta hambamu yg cnta ke padaMU..
terkadang kami tdk bersyukur,namun cinta dan sayang MU tdaklah sedikit pun memudar..
ampuni hamba ia RABB..
hamba yg tlah lalai dlm menjalankn perintah MU… :(
hamba yg sangat hina, yg tlah ingkar janji ke padaMU..
jujur..jk air mata ini habis, pastilah ini tak cukup utk menembus sgala penyesalan yg tlh lm tertanam di hati…
beri hamba kesempatan..utk merubah segala ini..
tembuslah hati ini dgan NUR WAJAH MU…
agar sy dapat mengerti betapa sangat layak nya ENGKAU tuk dicintai……
agar sy mengerti betapa indah bila hidup tlah terhenti..
-----------------------------------------------------------
UMAR BIN KHATTAB [kisah]
Seorang pemuda yang gagah perkasa berjalan dengan langkah yang mantapmencari Nabi hendak membunuhnya. Ia sangat membenci Nabi, dan agama
baru yang dibawanya. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seseorang
yang bernama Naim bin Abdullah yang menanyakan tujuan perjalanannya
tersebut. Kemudian diceritakannya niatnya itu. Dengan mengejek, Naim
mengatakan agar ia lebih baik memperbaiki urusan rumah tangganya
sendiri terlebih dahulu. Seketika itu juga pemuda itu kembali ke
rumah dan mendapatkan ipar lelakinya sedang asyik membaca kitab suci
Al-Qur’an. Langsung sang ipar dipukul dengan ganas, pukulan yang
tidak membuat ipar maupun adiknya meninggalkan agama Islam. Pendirian
adik perempuannya yang teguh itu akhirnya justru menentramkan hatinya
dan malahan ia memintanya membaca kembali baris-baris Al-Qur’an.
Permintaan tersebut dipenuhi dengan senang hati. Kandungan arti dan
alunan ayat-ayat Kitabullah ternyata membuat si pemuda itu begitu
terpesonanya, sehingga ia bergegas ke rumah Nabi dan langsung memeluk
agama Islam. Begitulah pemuda yang bernama Umar bin Khattab, yang
sebelum masuk Islam dikenal sebagai musuh Islam yang berbahaya.
Dengan rahmat dan hidayah Allah, Islam telah bertambah kekuatannya
dengan masuknya seorang pemuda yang gagah perkasa. Ketiga bersaudara
itu begitu gembiranya, sehingga mereka secara spontan
mengumandangkan “Allahu Akbar” (Allah Maha Besar). Gaungnya bergema
di pegunungan di sekitarnya.
Umar masuk agama Islam pada usia 27 tahun. Beliau dilahirkan di
Makkah, 40 tahun sebelum hijrah. Silsilahnya berkaitan dengan garis
keturunan Nabi pada generasi ke delapan. Moyangnya memegang jabatan
duta besar dan leluhurnya adalah pedagang. Ia salah satu dari 17
orang Makkah yang terpelajar ketika kenabian dianugerahkan kepada
Muhammad SAW.
Dengan masuknya Umar ke dalam agama Islam, kekuatan kaum Muslimin
makin bertambah tangguh. Ia kemudian menjadi penasehat utama Abu
Bakar selama masa pemerintahan dua setengah tahun. Ketika Abu Bakar
mangkat, ia dipilih menjadi khalifah Islam yang kedua, jabatan yang
diembannya dengan sangat hebat selama sepuluh setengah tahun. Ia
meninggal pada tahun 644 M, dibunuh selagi menjadi imam sembahyang di
masjid Nabi. Pembunuhnya bernama Feroz alias Abu Lu’lu, seorang
Majusi yang tidak puas.
Ajaran-ajaran Nabi telah mengubah suku-suku bangsa Arab yang suka
berperang menjadi bangsa yang bersatu, dan merupakan suatu revolusi
terbesar dalam sejarah manusia. Dalam masa tidak sampai 30 tahun,
orang-orang Arab yang suka berkelana telah menjadi tuan sebuah
kerajaan terbesar di waktu itu. Prajurit-prajuritnya melanda tiga
benua terkenal di dunia, dan dua kerajaan besar Caesar (Romawi) dan
Chesroes (Parsi) bertekuk lutut di hadapan pasukan Islam yang
perkasa. Nabi telah meninggalkan sekelompok orang yang tidak
mementingkan diri, yang telah mengabdikan dirinya kepada satu tujuan,
yakni berbakti kepada agama yang baru itu. Salah seorang di antaranya
adalah Umar al-Faruq, seorang tokoh besar, di masa perang maupun di
waktu damai. Tidak banyak tokoh dalam sejarah manusia yang telah
menunjukkan kepintaran dan kebaikan hati yang melebihi Umar, baik
sebagai pemimpin tentara di medan perang, maupun dalam mengemban
tugas-tugas terhadap rakyat serta dalam hak ketaatan kepada keadilan.
Kehebatannya terlihat juga dalam mengkonsolidasikan negeri-negeri
yang telah di taklukkan.
Islam sempat dituduh menyebarluaskan dirinya melalui ujung pedang.
Tapi riset sejarah modern yang dilakukan kemudian membuktikan bahwa
perang yang dilakukan orang Muslim selama kekhalifahan
Khulafaurrosyidin adalah untuk mempertahankan diri.
Sejarawan Inggris, Sir William Muir, melalui bukunya yang termasyur,
Rise, Decline and Fall of the Caliphate, mencatat bahwa setelah
penaklukan Mesopotamia, seorang jenderal Arab bernama Zaid memohon
izin Khalifah Umar untuk mengejar tentara Parsi yang melarikan diri
ke Khurasan. Keinginan jenderalnya itu ditolak Umar dengan
berkata, “Saya ingin agar antara Mesopotamia dan negara-negara di
sekitar pegunungan-pegunungan menjadi semacam batas penyekat,
sehingga orang-orang Parsi tidak akan mungkin menyerang kita.
Demikian pula kita, kita tidak bisa menyerang mereka. Dataran Irak
sudah memenuhi keinginan kita. Saya lebih menyukai keselamatan
bangsaku dari pada ribuan barang rampasan dan melebarkan wilayah
penaklukkan. Muir mengomentarinya demikian: “Pemikiran melakukan misi
yang meliputi seluruh dunia masih merupakan suatu embrio, kewajiban
untuk memaksakan agama Islam melalui peperangan belum lagi timbul
dalam pikiran orang Muslimin.”
Umar adalah ahli strategi militer yang besar. Ia mengeluarkan
perintah operasi militer secara mendetail. Pernah ketika mengadakan
operasi militer untuk menghadapi kejahatan orang-orang Parsi, beliau
yang merancang kopmposisi pasukan Muslim, dan mengeluarkan perintah
dengan detailnya. Saat beliau menerima khabar hasil pertempurannya
beliau ingin segera menyampaikan berita gembira atas kemenangan
tentara kaum Muslimin kepada penduduk, lalu Khalifah Umar berpidato
di hadapan penduduk Madinah: “Saudara-saudaraku! Aku bukanlah rajamu
yang ingin menjadikan Anda budak. Aku adalah hamba Allah dan pengabdi
hamba-Nya. Kepadaku telah dipercayakan tanggung jawab yang berat
untuk menjalankan pemerintahan khilafah. Adalah tugasku membuat Anda
senang dalam segala hal, dan akan menjadi hari nahas bagiku jika
timbul keinginan barang sekalipun agar Anda melayaniku. Aku berhasrat
mendidik Anda bukan melalui perintah-perintah, tetapi melalui
perbuatan.”
Pada tahun 634 M, pernah terjadi pertempuran dahsyat antara pasukan
Islam dan Romawi di dataran Yarmuk. Pihak Romawi mengerahkan 300.000
tentaranya, sedangkan tentara Muslimin hanya 46.000 orang. Walaupun
tidak terlatih dan berperlengkapan buruk, pasukan Muslimin yang
bertempur dengan gagah berani akhirnya berhasil mengalahkan tentara
Romawi. Sekitar 100.000 orang serdadu Romawi tewas sedangkan di pihak
Muslimin tidak lebih dari 3000 orang yang tewas dalam pertempuran
itu. Ketika Caesar diberitakan dengan kekalahan di pihaknya, dengan
sedih ia berteriak: “Selamat tinggal Syria,” dan dia mundur ke
Konstantinopel.
Beberapa prajurit yang melarikan diri dari medan pertempuran Yarmuk,
mencari perlindungan di antara dinding-dinding benteng kota
Yerusalem. Kota dijaga oleh garnisun tentara yang kuat dan mereka
mampu bertahan cukup lama. Akhirnya uskup agung Yerusalem mengajak
berdamai, tapi menolak menyerah kecuali langsung kepada Khalifah
sendiri. Umar mengabulkan permohonan itu, menempuh perjalanan di
Jabia tanpa pengawalan dan arak-arakan kebesaran, kecuali ditemani
seorang pembantunya. Ketika Umar tiba di hadapan uskup agung dan para
pembantunya, Khalifah menuntun untanya yang ditunggangi pembantunya.
Para pendeta Kristen lalu sangat kagum dengan sikap rendah hati
Khalifah Islam dan penghargaannya pada persamaan martabat antara
sesama manusia. Uskup agung dalam kesempatan itu menyerahkan kunci
kota suci kepada Khalifah dan kemudian mereka bersama-sama memasuki
kota. Ketika ditawari bersembahyang di gereja Kebaktian, Umar
menolaknya dengan mengatakan: “Kalau saya berbuat demikian, kaum
Muslimin di masa depan akan melanggar perjanjian ini dengan alasan
mengikuti contoh saya.” Syarat-syarat perdamaian yang adil ditawarkan
kepada orang Kristen. Sedangkan kepada orang-orang Yahudi, yang
membantu orang Muslimin, hak milik mereka dikembalikan tanpa harus
membayar pajak apa pun.
Penaklukan Syria sudah selesai. Seorang sejarawan terkenal
mengatakan: “Syria telah tunduk pada tongkat kekuasaan Khalifah, 700
tahun setelah Pompey menurunkan tahta raja terakhir Macedonia.
Setelah kekalahannya yang terakhir, orang Romawi mengaku takluk,
walaupun mereka masih terus menyerang daerah-daerah Muslimin. Orang
Romawi membangun sebuah rintangan yang tidak bisa dilalui, antara
daerahnya dan daerah orang Muslim. Mereka juga mengubah sisa tanah
luas miliknya di perbatasan Asia menjadi sebuah padang pasir. Semua
kota di jalur itu dihancurkan, benteng-benteng dibongkar, dan
penduduk dipaksa pindah ke wilayah yang lebih utara. Demikianlah
keadaannya apa yang dianggap sebagai perbuatan orang Arab Muslim yang
biadab sesungguhnya hasil kebiadaban Byzantium.” Namun kebijaksanaan
bumi hangus yang sembrono itu ternyata tidak dapat menghalangi
gelombang maju pasukan Muslimin. Dipimpin Ayaz yang menjadi panglima,
tentara Muslim melewati Tarsus, dan maju sampai ke pantai Laut Hitam.
Menurut sejarawan terkenal, Baladhuri, tentara Islam seharusnya telah
mencapai Dataran Debal di Sind. Tapi, kata Thabari, Khalifah
menghalangi tentaranya maju lebih ke timur dari Mekran.
Suatu penelitian pernah dilakukan untuk menunjukkan faktor-faktor
yang menentukan kemenangan besar operasai militer Muslimin yang
diraih dalam waktu yang begitu singkat. Kita ketahui, selama
pemerintahan khalifah yang kedua, orang Islam memerintah daerah yang
sangat luas. Termasuk di dalamnya Syria, Mesir, Irak, Parsi,
Khuzistan, Armenia, Azerbaijan, Kirman, Khurasan, Mekran, dan
sebagian Baluchistan. Pernah sekelompok orang Arab yang bersenjata
tidak lengkap dan tidak terlatih berhasil menggulingkan dua kerajaan
yang paling kuat di dunia. Apa yang memotivasikan mereka? Ternyata,
ajaran Nabi SAW. telah menanamkan semangat baru kepada pengikut agama
baru itu. Mereka merasa berjuang hanya demi Allah semata.
Kebijaksanaan khalifah Islam kedua dalam memilih para jenderalnya dan
syarat-syarat yang lunak yang ditawarkan kepada bangsa-bangsa yang
ditaklukan telah membantu terciptanya serangkaian kemenangan bagi
kaum Muslimin yang dicapai dalam waktu sangat singkat.
Bila diteliti kitab sejarah Thabari, dapat diketahui bahwa Umar al-
Faruq, kendati berada ribuan mil dari medan perang, berhasil menuntun
pasukannya dan mengawasi gerakan pasukan musuh. Suatu kelebihan
anugerah Allah yang luar biasa. Dalam menaklukan musuhnya, khalifah
banyak menekankan pada segi moral, dengan menawarkan syarat-syarat
yang lunak, dan memberikan mereka segala macam hak yang bahkan dalam
abad modern ini tidak pernah ditawarkan kepada suatu bangsa yang
kalah perang. Hal ini sangat membantu memenangkan simpati rakyat, dan
itu pada akhirnya membuka jalan bagi konsolidasi administrasi secara
efisien. Ia melarang keras tentaranya membunuh orang yang lemah dan
menodai kuil serta tempat ibadah lainnya. Sekali suatu perjanjian
ditandatangani, ia harus ditaati, yang tersurat maupun yang tersirat.
Berbeda dengan tindakan penindasan dan kebuasan yang dilakukan
Alexander, Caesar, Atilla, Ghengiz Khan, dan Hulagu. Penaklukan model
Umar bersifat badani dan rohani.
Ketika Alexander menaklukan Sur, sebuah kota di Syria, dia
memerintahkan para jenderalnya melakukan pembunuhan massal, dan
menggantung seribu warga negara terhormat pada dinding kota. Demikian
pula ketika dia menaklukan Astakher, sebuah kota di Parsi, dia
memerintahkan memenggal kepala semua laki-laki. Raja lalim seperti
Ghengiz Khan, Atilla dan Hulagu bahkan lebih ganas lagi. Tetapi
imperium mereka yang luas itu hancur berkeping-keping begitu sang
raja meninggal. Sedangkan penaklukan oleh khalifah Islam kedua
berbeda sifatnya. Kebijaksanaannya yang arif, dan administrasi yang
efisien, membantu mengonsolidasikan kerajaannya sedemikian rupa.
Sehingga sampai masa kini pun, setelah melewati lebih dari 1.400
tahun, negara-negara yang ditaklukannya masih berada di tangan orang
Muslim. Umar al-Faruk sesungguhnya penakluk terbesar yang pernah
dihasilkan sejarah.
Sifat mulia kaum Muslimin umumnya dan Khalifah khususnya, telah
memperkuat kepercayaan kaum non Muslim pada janji-janji yang
diberikan oleh pihak Muslimin. Suatu ketika, Hurmuz, pemimpin Parsi
yang menjadi musuh bebuyutan kaum Muslimin, tertawan di medan perang
dan di bawa menghadap Khalifah di Madinah. Ia sadar kepalanya pasti
akan dipenggal karena dosanya sebagai pembunuh sekian banyak orang
kaum Muslimin. Dia tampaknya merencanakan sesuatu, dan meminta
segelas air. Permohonannya dipenuhi, tapi anehnya ia tidak mau minum
air yang dihidangkan. Dia rupanya merasa akan dibunuh selagi mereguk
minuman, Khalifah meyakinkannya, dia tidak akan dibunuh kecuali jika
Hurmuz meminum air tadi. Hurmuz yang cerdik seketika itu juga
membuang air itu. Ia lalu berkata, karena dia mendapatkan jaminan
dari Khalifah, dia tidak akan minum air itu lagi. Khalifah memegang
janjinya. Hurmuz yang terkesan dengan kejujuran Khalifah, akhirnya
masuk Islam.
Khalifah Umar pernah berkata, “Kata-kata seorang Muslim biasa sama
beratnya dengan ucapan komandannya atau khalifahnya.” Demokrasi
sejati seperti ini diajarkan dan dilaksanakan selama kekhalifahan ar-
rosyidin hampir tidak ada persamaannya dalam sejarah umat manusia.
Islam sebagai agama yang demokratis, seperti digariskan Al-Qur’an,
dengan tegas meletakkan dasar kehidupan demokrasi dalam kehidupan
Muslimin, dan dengan demikian setiap masalah kenegaraan harus
dilaksanakan melalui konsultasi dan perundingan. Nabi SAW. sendiri
tidak pernah mengambil keputusan penting tanpa melakukan konsultasi.
Pohon demokrasi dalam Islam yang ditanam Nabi dan dipelihara oleh Abu
Bakar mencapai puncaknya pada jaman Khalifah Umar. Semasa
pemerintahan Umar telah dibentuk dua badan penasehat. Badan penasehat
yang satu merupakan sidang umum yang diundang bersidang bila negara
menghadapi bahaya. Sedang yang satu lagi adalah badan khusus yang
terdiri dari orang-orang yang integritasnya tidak diragukan untuk
diajak membicarakan hal rutin dan penting. Bahkan masalah
pengangkatan dan pemecatan pegawai sipil serta lainnya dapat dibawa
ke badan khusus ini, dan keputusannya dipatuhi.
Umar hidup seperti orang biasa dan setiap orang bebas menanyakan
tindakan-tindakannya. Suatu ketika ia berkata: “Aku tidak berkuasa
apa pun terhadap Baitul Mal (harta umum) selain sebagai petugas
penjaga milik yatim piatu. Jika aku kaya, aku mengambil uang sedikit
sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari. Saudara-saudaraku sekalian!
Aku abdi kalian, kalian harus mengawasi dan menanyakan segala
tindakanku. Salah satu hal yang harus diingat, uang rakyat tidak
boleh dihambur-hamburkan. Aku harus bekerja di atas prinsip
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.”
Suatu kali dalam sebuah rapat umum, seseorang berteriak: “O, Umar,
takutlah kepada Tuhan.” Para hadirin bermaksud membungkam orang itu,
tapi Khalifah mencegahnya sambil berkata: “Jika sikap jujur seperti
itu tidak ditunjukan oleh rakyat, rakyat menjadi tidak ada artinya.
Jika kita tidak mendengarkannya, kita akan seperti mereka.” Suatu
kebebasan menyampaikan pendapat telah dipraktekan dengan baik.
Ketika berpidato suatu kali di hadapan para gubernur, Khalifah
berkata: “Ingatlah, saya mengangkat Anda bukan untuk memerintah
rakyat, tapi agar Anda melayani mereka. Anda harus memberi contoh
dengan tindakan yang baik sehingga rakyat dapat meneladani Anda.”
Pada saat pengangkatannya, seorang gubernur harus menandatangani
pernyataan yang mensyaratkan bahwa “Dia harus mengenakan pakaian
sederhana, makan roti yang kasar, dan setiap orang yang ingin
mengadukan suatu hal bebas menghadapnya setiap saat.” Menurut
pengarang buku Futuhul-Buldan, di masa itu dibuat sebuah daftar
barang bergerak dan tidak bergerak begitu pegawai tinggi yang
terpilih diangkat. Daftar itu akan diteliti pada setiap waktu
tertentu, dan penguasa tersebut harus mempertanggung-jawabkan
terhadap setiap hartanya yang bertambah dengan sangat mencolok. Pada
saat musim haji setiap tahunnya, semua pegawai tinggi harus melapor
kepada Khalifah. Menurut penulis buku Kitab ul-Kharaj, setiap orang
berhak mengadukan kesalahan pejabat negara, yang tertinggi sekalipun,
dan pengaduan itu harus dilayani. Bila terbukti bersalah, pejabat
tersebut mendapat ganjaran hukuman.
Muhammad bin Muslamah Ansari, seorang yang dikenal berintegritas
tinggi, diangkat sebagai penyelidik keliling. Dia mengunjungi
berbagai negara dan meneliti pengaduan masyarakat. Sekali waktu,
Khalifah menerima pengaduan bahwa Sa’ad bin Abi Waqqash, gubernur
Kufah, telah membangun sebuah istana. Seketika itu juga Umar memutus
Muhammad Ansari untuk menyaksikan adanya bagian istana yang ternyata
menghambat jalan masuk kepemukiman sebagian penduduk Kufah. Bagian
istana yang merugikan kepentingan umum itu kemudian dibongkar. Kasus
pengaduan lainnya menyebabkan Sa’ad dipecat dari jabatannya.
Seorang sejarawan Eropa menulis dalam The Encyclopedia of
Islam: “Peranan Umar sangatlah besar. Pengaturan warganya yang non-
Muslim, pembentukan lembaga yang mendaftar orang-orang yang mendapat
hak untuk pensiun tentara (divan), pengadaan pusat-pusat militer
(amsar) yang dikemudian hari berkembang menjadi kota-kota besar
Islam, pembentukan kantor kadi (qazi), semuanya adalah hasil
karyanya. Demikian pula seperangkat peraturan, seperti sembahyang
tarawih di bulan Ramadhan, keharusan naik haji, hukuman bagi pemabuk,
dan hukuman pelemparan dengan batu bagi orang yang berzina.”
Khalifah menaruh perhatian yang sangat besar dalam usaha perbaikan
keuangan negara, dengan menempatkannya pada kedudukan yang sehat. Ia
membentuk “Diwan” (departemen keuangan) yang dipercayakan menjalankan
administrasi pendapatan negara.
Pendapatan persemakmuran berasal dari sumber :
Zakat atau pajak yang dikenakan secara bertahap terhadap Muslim yang
berharta.
Kharaj atau pajak bumi
Jizyah atau pajak perseorangan. Dua pajak yang disebut terakhir, yang
membuat Islam banyak dicerca oleh sejarawan Barat, sebenarnya pernah
berlaku di kerajaan Romawi dan Sasanid (Parsi). Pajak yang dikenakan
pada orang non Muslim jauh lebih kecil jumlahnya dari pada yang
dibebankan pada kaum Muslimin.
Khalifah menetapkan pajak bumi menurut jenis penggunaan tanah yang
terkena. Ia menetapkan 4 dirham untuk satu Jarib gandum. Sejumlah 2
dirham dikenakan untuk luas tanah yang sama tapi ditanami gersb
(gandum pembuat ragi). Padang rumput dan tanah yang tidak ditanami
tidak dipungut pajak. Menurut sumber-sumber sejarah yang dapat
dipercaya, pendapatan pajak tahunan di Irak berjumlah 860 juta
dirham. Jumlah itu tak pernah terlampaui pada masa setelah wafatnya
Umar.
Ia memperkenalkan reform (penataan) yang luas di lapangan pertanian,
hal yang bahkan tidak terdapat di negara-negara berkebudayaan tinggi
di zaman modern ini. Salah satu dari reform itu ialah penghapusan
zamindari (tuan tanah), sehingga pada gilirannya terhapus pula beban
buruk yang mencekik petani penggarap. Ketika orang Romawi menaklukkan
Syria dan Mesir, mereka menyita tanah petani dan membagi-bagikannya
kepada anggota tentara, kaum ningrat, gereja, dan anggota keluarga
kerajaan.
Sejarawan Perancis mencatat: “Kebijaksanaan liberal orang Arab dalam
menentukan pajak dan mengadakan land reform sangat banyak pengaruhnya
terhadap berbagai kemenangan mereka di bidang kemiliteran.”
Ia membentuk departemen kesejahteraan rakyat, yang mengawasi
pekerjaan pembangunan dan melanjutkan rencana-rencana. Sejarawan
terkenal Allamah Maqrizi mengatakan, di Mesir saja lebih dari 20.000
pekerja terus-menerus dipekerjakan sepanjang tahun. Sejumlah kanal di
bangun di Khuzistan dan Ahwaz selama masa itu. Sebuah kanal
bernama “Nahr Amiril Mukminin,” yang menghubungkan Sungai Nil dengan
Laut Merah, dibangun untuk menjamin pengangkutan padi secara cepat
dari Mesir ke Tanah Suci.
Selama masa pemerintahan Umar diadakan pemisahan antara kekuasaan
pengadilan dan kekuasaan eksekutif. Von Hamer mengatakan, “Dahulu
hakim diangkat dan sekarang pun masih diangkat. Hakim ush-Shara ialah
penguasa yang ditetapkan berdasarkan undang-undang, karena undang-
undang menguasai seluruh keputusan pengadilan, dan para gubernur
dikuasakan menjalankan keputusan itu. Dengan demikian dengan usianya
yang masih sangat muda, Islam telah mengumandangkan dalam kata dan
perbuatan, pemisahan antara kekuasaan pengadilan dan kekuasaan
eksekutif.” Pemisahan seperti itu belum lagi dicapai oleh negara-
negara paling maju, sekalipun di zaman modern ini.
Umar sangat tegas dalam penegakan hukum yang tidak memihak dan tidak
pandang bulu. Suatu ketika anaknya sendiri yang bernama Abu Syahma,
dilaporkan terbiasa meminum khamar. Khalifah memanggilnya menghadap
dan ia sendiri yang mendera anak itu sampai meninggal. Cemeti yang
dipakai menghukum Abu Syahma ditancapkan di atas kuburan anak itu.
Kebesaran Khalifah Umar juga terlihat dalam perlakuannya yang
simpatik terhadap warganya yang non Muslim. Ia mengembalikan tanah-
tanah yang dirampas oleh pemerintahan jahiliyah kepada yang berhak
yang sebagian besar non Muslim. Ia berdamai dengan orang Kristen Elia
yang menyerah. Syarat-syarat perdamaiannya ialah: “Inilah perdamaian
yang ditawarkan Umar, hamba Allah, kepada penduduk Elia. Orang-orang
non Muslim diizinkan tinggal di gereja-gereja dan rumah-rumah ibadah
tidak boleh dihancurkan. Mereka bebas sepenuhnya menjalankan
ibadahnya dan tidak dianiaya dengan cara apa pun.” Menurut Imam
Syafi’i ketika Khalifah mengetahui seorang Muslim membunuh seorang
Kristen, ia mengijinkan ahli waris almarhum menuntut balas.
Akibatnya, si pembunuh dihukum penggal kepala.
Khalifah Umar juga mengajak orang non Muslim berkonsultasi tentang
sejumlah masalah kenegaraan. Menurut pengarang Kitab al-Kharaj, dalam
wasiatnya yang terakhir Umar memerintahkan kaum Muslimin menepati
sejumlah jaminan yang pernah diberikan kepada non Muslim, melindungi
harta dan jiwanya, dengan taruhan jiwa sekalipun. Umar bahkan
memaafkan penghianatan mereka, yang dalam sebuah pemerintahan beradab
di zaman sekarang pun tidak akan mentolerirnya. Orang Kristen dan
Yahudi di Hems bahkan sampai berdoa agar orang Muslimin kembali ke
negeri mereka. Khalifah memang membebankan jizyah, yaitu pajak
perlindungan bagi kaum non Muslim, tapi pajak itu tidak dikenakan
bagi orang non Muslim, yang bergabung dengan tentara Muslimin.
Khalifah sangat memperhatikan rakyatnya, sehingga pada suatu ketika
secara diam-diam ia turun berkeliling di malam hari untuk menyaksikan
langsung keadaan rakyatnya. Pada suatu malam, ketika sedang
berkeliling di luar kota Madinah, di sebuah rumah dilihatnya seorang
wanita sedang memasak sesuatu, sedang dua anak perempuan duduk di
sampingnya berteriak-teriak minta makan. Perempuan itu, ketika
menjawab Khalifah, menjelaskan bahwa anak-anaknya lapar, sedangkan di
ceret yang ia jerang tidak ada apa-apa selain air dan beberapa buah
batu. Itulah caranya ia menenangkan anak-anaknya agar mereka percaya
bahwa makanan sedang disiapkan. Tanpa menunjukan identitasnya,
Khalifah bergegas kembali ke Madinah yang berjarak tiga mil. Ia
kembali dengan memikul sekarung terigu, memasakkannya sendiri, dan
baru merasa puas setelah melihat anak-anak yang malang itu sudah
merasa kenyang. Keesokan harinya, ia berkunjung kembali, dan sambil
meminta maaf kepada wanita itu ia meninggalkan sejumlah uang sebagai
sedekah kepadanya.
Khalifah yang agung itu hidup dengan cara yang sangat sederhana.
Tingkat kehidupannya tidak lebih tinggi dari kehidupan orang biasa.
Suatu ketika Gubernur Kufah mengunjunginya sewaktu ia sedang makan.
Sang gubernur menyaksikan makanannya terdiri dari roti gersh dan
minyak zaitun, dan berkata, “Amirul mukminin, terdapat cukup di
kerajaan Anda; mengapa Anda tidak makan roti dari gandum?” Dengan
agak tersinggung dan nada murung, Khalifah bertanya, “Apakah Anda
pikir setiap orang di kerajaanku yang begitu luas bisa mendapatkan
gandum?” “Tidak,” Jawab gubernur. “Lalu, bagaimana aku dapat makan
roti dari gandum? Kecuali bila itu bisa dengan mudah didapat oleh
seluruh rakyatku.” Tambah Umar.
Dalam kesempatan lain Umar berpidato di hadapan suatu pertemuan.
Katanya, “Saudara-saudara, apabila aku menyeleweng, apa yang akan
kalian lakukan?” Seorang laki-laki bangkit dan berkata, “Anda akan
kami pancung.” Umar berkata lagi untuk mengujinya, “Beranikah anda
mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan seperti itu kepadaku?” “Ya,
berani!” jawab laki-laki tadi. Umar sangat gembira dengan keberanian
orang itu dan berkata, “Alhamdulillah, masih ada orang yang seberani
itu di negeri kita ini, sehingga bila aku menyeleweng mereka akan
memperbaikiku.”
Seorang filosof dan penyair Muslim tenar dari India menulis nukilan
seperti berikut untuk dia:
Jis se jigar-i-lala me thandak ho who shabnam Daryaan ke dil jis se
dabel jaen who toofan
Seperti embun yang mendinginkan hati bunga lily, dan bagaikan topan
yang menggelagakkan dalamnya sungai.
Sejarawan Kristen Mesir, Jurji Zaidan terhadap prestasi Umar
berkomentar:
“Pada zamannya, berbagai negara ia taklukkan, barang rampasan kian
menumpuk, harta kekayaan raja-raja Parsi dan Romawi mengalir dengan
derasnya di hadapan tentaranya, namun dia sendiri menunjukkan
kemampuan menahan nafsu serakah, sehingga kesederhanaannya tidak
pernah ada yang mampu menandingi. Dia berpidato di hadapan rakyatnya
dengan pakaian bertambalkan kulit hewan. Dia mempraktekkan satunya
kata dengan perbuatan. Dia mengawasi para gubernur dan jenderalnya
dengan cermat dan dengan cermat pula menyelidiki perbuatan mereka.
Bahkan Khalid bin Walid yang perkasa pun tidak terkecuali. Dia
berlaku adil kepada semua orang, dan bahkan juga bagi orang non-
Muslim. Selama masa pemerintahannya, disiplin baja diterapkan secara
utuh.”
Doa Mustajab [kisah]
kepadaku kesyahidan.”
Doa itu keluar dari mulut `Amru bin Jumuh, ketika ia bersiap-siap
mengenakan baju perang dan bermaksud berangkat bersama kaum Muslimin
ke medan Uhud. Ini adalah kali pertama bagi `Amru terjun ke medan
perang, karena dia kakinya pincang. Didalam Al-Quran
disebutkan: “Tiada dosa atas orang-orang buta, atas orang-orang
pincang dan atas orang sakit untuk tidak ikut berperang.” (QC. Al-
Fath:17)
Karena kepincangannya itu maka `Amru tidak wajib ikut berperang, di
samping keempat anaknya telah pergi ke medan perang. Tidak seorangpun
menduga `Amru dengan keadaannya yang seperti itu akan memanggul
senjata dan bergabung dengan kaum Muslimin lainnya untuk berperang.
Sebenarnya, kaumnya telah mencegah dia dengan mengatakan: “Sadarilah
hai `Amru, bahwa engkau pincang. Tak usahlah ikut berperang bersama
Nabi saw.”
Namun `Amru menjawab: “Mereka semua pergi ke surga, apakah aku harus
duduk-duduk bersama kalian?”
Meski `Amru berkeras, kaumnya tetap mencegahnya pergi ke medan
perang. Karena itu `Amru kemudian menghadap Rasulullah Saw dan
berkata kepada beliau: “Wahai Rasulullah. Kaumku mencegahku pergi
berperang bersama Tuan. Demi Allah, aku ingin menginjak surga dengan
kakiku yang pincang ini.”
“Engkau dimaafkan. Berperang tidak wajib atas dirimu.” Kata Nabi
mengingatkan.
“Aku tahu itu, wahai Rasulullah. Tetapi aku ingin berangkat ke sana.”
Kata `Amru tetap berkeras.
Melihat semangat yang begitu kuat, Rasulullah kemudian bersabda
kepada kaum `Amru: “Biarlah dia pergi. Semoga Allah menganugerahkan
kesyahidan kepadanya.”
Dengan terpincang-pincang `Amru akhirnya ikut juga berperang di
barisan depan bersama seorang anaknya. Mereka berperang dengan gagah
berani, seakan-akan berteriak: “Aku mendambakan surga, aku
mendambakan mati: sampai akhirnya ajal menemui mereka.
Setelah perang usai, kaum wanita yang ikut ke medan perang semuanya
pulang. Di antara mereka adalah “Aisyah. Di tengah perjalanan pulang
itu `Aisyah melihat Hindun, istri `Amru bin Jumuh sedang menuntun
unta ke arah Madianh. `Aisyah bertanya: “Bagaiman beritanya?”
“Baik-baik , Rasulullah selamat Musibah yang ada ringan-ringan saja.
Sedang orang-orang kafir pulang dengan kemarahan, “jawab Hindun.
“Mayat siapakah di atas unta itu?”
“Saudaraku, anakku dan suamiku.”
“Akan dibawa ke mana?”
“Akan dikubur di Madinah.”
Setelah itu Hindun melanjutkan perjalanan sambil menuntun untanya ke
arah Madinah. Namun untanya berjalan terseot-seot lalu merebah.
“Barangkali terlalu berat,” kata `Aisyah.
“Tidak. Unta ini kuat sekali. Mungkin ada sebab lain.” Jawab Hindun.
Ia kemudian memukul unta tersebut sampai berdiri dan berjalan
kembali, namun binatang itu berjalan dengan cepat ke arah Uhud dan
lagi-lagi merebah ketika di belokkan ke arah Madinah. Menyaksikan
pemandangan aneh itu, Hindun kemudian menghadap kepada Rasulullah dan
menyampaikan peristiwa yang dialaminya: “Hai Rasulullah. Jasad
saudaraku, anakku dan suamiku akan kubawa dengan unta ini untuk
dikuburkan di Madinah. Tapi binatang ini tak mau berjalan bahkan
berbalik ke Uhud dengan cepat.”
Rasulullah berkata kepada Hindun: “Sungguh unta ini sangat kuat.
Apakah suamimu tidak berkata apa-apa ketika hendak ke Uhud?”
“Benar ya Rasulullah. Ketika hendak berangkat dia menghadap ke kiblat
dan berdoa: “Ya Allah, janganlah Engkau kembalikan aku ke keluargaku
dan limpahkanlah kepadaku kesyahidan.”
“Karena itulah unta ini tidak mau berangkat ke Medinah. Allah SWT
tidak mau mengembalikan jasad ini ke Madinah” kata beliau lagi.
“Sesungguhnya diantara kamu sekalian ada orang-orang jika berdoa
kepada Allah benar-benar dikabulkan. Diantara mereka itu adalah
suamimu, `Amru bin Jumuh,” sambung Nabi.
Setelah itu Rasulullah memerintahkan agar ketiga jasad itu dikuburkan
di Uhud. Selanjutnya beliau berkata kepada Hindun: “Mereka akan
bertemu di surga. `Amru bin Jumuh, suamimu; Khulad, anakmu; dan
Abdullah, saudaramu.”
“Ya Rasulullah. Doakan aku agar Allah mengumpulkan aku bersama
mereka,: kata Hindun memohon kepada Nabi.
HIDUPNYA KELEDAI YANG MA
Diriwayatkan dari Abu Sirah An-Nakh’iy, dia berkata:Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalanan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhlu kemudian sholat (hajat) 2 rakaat, setelah itu ia berdo’a:
“Sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh, guna berjuang dijalanmu dan mencari ridhlo-Mu. Saya bersaksi bahwa Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah saya berhutang budi pada seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau, supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini”.
Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya (hidup kembali).
(H.R Baihaqi: Beliau mengatakan, sanad cerita ini shahih)
Allah SWT berfirman yang artinya:
“Atau siapakah yang memperkenankan do’a orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu manusia sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan yang lain? Amat sedikitlah kamu mengingatinya”.
(Qs. An-Naml/27:62)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku akan MENGABULKAN PERMOHONAN orang yang BERDO’A apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.
(Qs.Al-Baqarah:186)
Silahkan anda beri komentar, asal dengan bahasa yang sopan dan tidak Nyepam [tidak diperkenankan menyertakan link aktif dalam kotak komentar]. (
Tutorial Cara Memasang Tombol Like Facebook, Twitter dan Google + Di Blog
Selamat
berjumpa kembali dengan maswardi dalam dalam rangka tutorial membuat
blog. Pada kesempatan kali ini, saya akan menulis bagaimana mempercantik
blog dengan cara memasang tombol Tweet, Like Facebook dan Google Plus
di bawah postingan. Tulisan tentang tutorial cara membuat tombol Tweet,
Google + dan tombol like Facebook ini saya kutip dari mainbom.com.
Tutorial cara membuat tombol Tweet, Google + dan Like Facebook:
1. Login ke Blogger > Template > Edit HTML
2. Sebagai backup sebaiknya download dulu template Anda.
3. Centang Expand Template Widget
4. Cari kode <data:post.body/> jika di Blog Anda ada beberapa kode tersebut, pilih kode yang kedua.
5. Simpan kode berikut ini setelah kode <data:post.body/> atau jika anda ingin memasang tombol Tweet, Google + dan tombol like Facebook di atas postingan, simpan kodenya sebelum <data:post.body/>
<div style='float:left;width:80px'>6. Save template dan lihat hasilnya.
<a class='twitter-share-button' href='https://twitter.com/share'>Tweet</a>
<script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div>
<div style='float:left;padding-left:10px;width:60px'>
<g:plusone size='medium'/></div>
<div style='float:left;padding-left:10px;width:90px'>
<iframe allowTransparency='true' expr:src='"http://www.facebook.com/plugins/like.php?href=" + data:post.url + "&layout=button_count&show_faces=false&width=90&action=like&font=arial&colorscheme=light"' frameborder='0' height='20' scrolling='no' style='border:none;overflow:hidden; '/></div>
Catatan:
- Jika tombol Google + tidak muncul,
copy kode <script type="text/javascript"
src="https://apis.google.com/js/plusone.js"></script> di atas
kode </head>
-
Jika tombol Tweet, Google + dan Like tidak ingin ditampilkan di halaman
Home atau hanya ingin ditampilkan di halaman postingan saja, cukup
tambahkan kode <b:if cond='data:blog.pageType ==
"item"'> dan </b:if> diantara kode tombol
tadi. Dan hasilnya menjadi seperti ini:
<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>< Kode tombol Tweet, Google + dan Like Facebook >
</b:if>
Silahkan anda beri komentar, asal dengan bahasa yang sopan dan tidak Nyepam [tidak diperkenankan menyertakan link aktif dalam kotak komentar]. (
Tutur Tinular
Untuk kegunaan lain dari Tutur Tinular, lihat Tutur Tinular (disambiguasi).
|
Gaya penulisan artikel atau bagian ini tidak atau kurang cocok untuk Wikipedia. Silakan lihat halaman pembicaraan. Lihat juga panduan menulis artikel yang lebih baik. |
Tutur Tinular | |
---|---|
Sutradara | E.W.S Yuwono Bambang S Y. Rudy Wartono A.J Udono C. Ispriyono. K |
Produser | Sanggar Cerita Sanggar Prathivi |
Penulis | S. Tidjab |
Pemeran | Ferry Fadli Elly Ermawati Ivone Rose M. Aboed Petrus Urspon Hari Akik Bambang Jeger Idris Apandi Lukman Tambose A.P Burhan Margareth Anna Sambayon Yulie Muliana Sono Sudiakso Rio Sempana Mario Kulon Herry Setiyono Suryadin Tanjung Wenda Lubis Iwan Dahlan Tehnik dan Montage : Announcer (Pengantar Cerita) :
|
Distribusi | Sanggar Cerita Sanggar Prathivi |
Tanggal rilis | 1 Januari 1989 sampai dengan 31 Desember 1990 |
Durasi | 30 menit per seri per hari |
Negara | |
Anggaran | Rp. 1.656.000.000,- |
Tutur Tinular adalah judul sebuah sandiwara radio yang sangat legendaris karya S. Tidjab. Kisah ini menceritakan tentang perjalanan hidup dan pencarian jati diri seorang pendekar yang berjiwa ksatria bernama Arya Kamandanu akan keagungan Tuhan Yang Maha Esa, suatu kisah dengan latar belakang sejarah runtuhnya Kerajaan Singhasari dan berdirinya Kerajaan Majapahit.
Sandiwara radio ini pertama kali mulai disiarkan pada 1 Januari 1989 dan dipancarluaskan lebih dari 512 stasiun radio di seluruh Indonesia, yang tergabung dalam Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia PRSSNI. Pada tahun 2002, Sandiwara radio Tutur Tinular disiarkan ulang di salah satu radio yang ada di Kota Yogyakarta, yaitu Radio MBS FM dan 95.4 Mhz Radio Yasika FM. Tidak hanya itu, bahkan hingga pada bulan Januari 2012, tercatat masih ada beberapa stasiun radio yang menyiarkannya kembali seperti; 103,3 Mhz Radio Karimata FM, Pamekasan, Madura[1], 95.6 FM Radio Bintang Tenggara, Banyuwangi[2], dan 95,2 FM Radio Oisvira, Sumbawa, Radio Istana FM Bojonegoro, Jawa Timur[3], Radio Patria FM Blitar, Jawa Timur[4] . Disamping itu beberapa situs online juga masih ada yang memperdengarkan sandiwara radio ini secara live streaming, di antaranya adalah Radio Streaming Asdisuara Jakarta, milik Asdi Suhastra,[5].
Tutur Tinular sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti "nasihat atau petuah yang disebarluaskan".
Daftar isi |
Ringkasan Cerita
Kepandaian dan kepiawaian Dwipangga dalam olah sastra membuat Nari Ratih terlena dan mulai melupakan Kamandanu yang polos. Cinta segitiga itu akhirnya berujung pada peristiwa di Candi Walandit, di mana mereka berdua (Arya Dwipangga dan Nari Ratih) yang sedang diburu oleh api gelora asmara saling memadu kasih hingga gadis kembang desa Manguntur itu hamil di luar nikah.
Kegagalan asmara justru membuat Arya Kamandanu lebih serius mendalami ilmu bela diri di bawah bimbingan saudara seperguruan ayahnya yang bernama Mpu Ranubhaya. Berkat kesabaran sang paman dan bakat yang dimilikinya, Kamandanu akhirnya menjadi pendekar muda pilih tanding yang selalu menegakkan kebenaran dilandasi jiwa ksatria.
Kisah Tutur Tinular ini diselingi berbagai peristiwa sejarah, antara lain kedatangan utusan Kaisar Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di negeri Cina, yang meminta Kertanagara sebagai raja di Kerajaan Singhasari menyatakan tunduk dan mengakui kekuasaan bangsa Mongolia. Namun utusan dari Mongolia tersebut malah diusir dan dipermalukan oleh Kertanagara.
Sebelum para utusan kembali ke Mongolia, di sebuah kedai makan terjadilah keributan kecil antara utusan kaisar yang bernama Meng Chi dengan Mpu Ranubhaya, Mpu Ranubhaya berhasil mempermalukan para utusan dan mampu menunjukkan kemahirannya dalam membuat pedang, karena tersinggung dan ketertarikannya terhadap keahlian Mpu Ranubhaya tersebut, kemudian dengan cara yang curang para utusan tersebut berhasil menculik Mpu Ranubhaya dan membawanya turut serta berlayar ke Mongolia, sesampainya di negeri Mongolia di dalam istana Kubilai Khan, Mpu Ranubhaya menciptakan sebuah pedang pusaka bernama Nagapuspa sebagai syarat kebebasan atas dirinya yang telah menjadi tawanan. Namun pada akhirnya pedang Naga Puspa tersebut malah menjadi ajang konflik dan menjadi rebutan di antara pejabat kerajaan. Akhirnya untuk menyelamatkan pedang Naga Puspa dari tangan-tangan orang berwatak jahat, Mpu Ranubhaya mempercayakan Pedang Nagapuspa tersebut kepada pasangan pendekar suami-istri yang menolongnya, bernama Lo Shi Shan dan Mei Shin di mana keduanya kemudian menjadi pelarian, berlayar dan terdampar di Tanah Jawa dan hidup terlunta-lunta. Sesampainya di Tanah Jawa pasangan suami istri ini akhirnya bertemu dengan beberapa pendekar jahat anak buah seorang Patih Kerajaan Gelang-gelang bernama Kebo Mundarang yang ingin menguasai Pedang Naga Puspa hingga dalam suatu pertarungan antara Lo Shi Shan dengan Mpu Tong Bajil (pimpinan pendekar-pendekar jahat) Lo Shi Shan terkena Ajian Segoro Geni milik Mpu Tong Bajil, setelah kejadian pertarungan beberapa hari lamanya Pendekar Lo Shi Shan hidup dalam kesakitan hingga akhirnya meninggal di dunia disebuah hutan dalam Candi tua, sebelum meninggal dunia yang kala itu sempat di tolong oleh Arya Kamandanu, Lo Shi Shan menitipkan Mei Shin kepada Arya Kamanadu
Mei Shin yang sebatang kara kemudian ditolong Arya Kamandanu. Kebersamaan di antara mereka akhirnya menumbuhkan perasaan saling jatuh cinta. Namun lagi-lagi Arya Dwipangga merusak hubungan mereka, dengan cara licik Arya Dwipangga dapat menodai perempuan asal daratan Mongolia itu sampai akhirnya mengandung bayi perempuan yang nantinya diberi nama Ayu Wandira. Namun demikian, meski hatinya hancur, Kamandanu tetap berjiwa besar dan bersedia mengambil perempuan dari Mongolia itu sebagai istrinya.
Saat itu Kerajaan Singhasari telah runtuh akibat pemberontakan Prabu Jayakatwang, bawahan Singhasari yang memimpin Kerajaan Gelang-Gelang. Tokoh ini kemudian membangun kembali Kerajaan Kadiri yang dahulu kala pernah runtuh akibat serangan pendiri Singhasari. Dalam kesempatan itu, Arya Dwipangga yang menaruh dendam akhirnya mengkhianati keluarganya sendiri dengan melaporkan ayahnya selaku pengikut Kertanagara kepada pihak Kadiri dengan tuduhan telah melindungi Mei Shin yang waktu itu menjadi buronan. Mpu Hanggareksa pun tewas oleh serangan para prajurit Kadiri di bawah pimpinan Mpu Tong Bajil. Sebaliknya, Dwipangga si anak durhaka jatuh ke dalam jurang setelah dihajar Kamandanu. Kemudian Kamandanu kembali berpetualang untuk mencari Mei Shin yang lolos dari maut sambil mengasuh keponakannya, bernama Panji Ketawang, putra antara Arya Dwipangga dengan Nari Ratih.
Petualangan Kamandanu akhirnya membawa dirinya menjadi pengikut Raden Wijaya (Nararya Sanggrama Wijaya), menantu Kertanagara. Tokoh sejarah ini telah mendapat pengampunan dari Jayakatwang dan diizinkan membangun sebuah desa terpencil di hutan Tarik bernama Majapahit. Dalam petualangannya itu, Kamandanu juga berteman dengan seorang pendekar wanita bernama Sakawuni, putri seorang perwira Singhasari bernama Banyak Kapuk.
Nasib Mei Shin sendiri kurang bagus. Setelah melahirkan putri Arya Dwipangga yang diberi nama Ayu Wandira, ia kembali diserang kelompok Mpu Tong Bajil. Beruntung ia tidak kehilangan nyawa dan mendapatkan pertolongan seorang tabib Cina bernama Wong Yin.
Di lain pihak, Arya Kamandanu ikut serta dalam pemberontakan Sanggrama Wijaya demi merebut kembali takhta tanah Jawa dari tangan Jayakatwang. Pemberontakan ini mendapat dukungan Arya Wiraraja dari Sumenep, yang berhasil memanfaatkan pasukan Kerajaan Yuan yang dikirim Kubilai Khan untuk menyerang Kertanagara. Berkat kepandaian diplomasi Wiraraja, pasukan Mongolia itu menjadi sekutu Sanggrama Wijaya dan berbalik menyerang Jayakatwang.
Setelah Kerajaan Kadiri runtuh, Sanggrama Wijaya berbalik menyerang dan mengusir pasukan Mongolia tersebut. Arya Kamandanu juga ikut serta dalam usaha ini. Setelah pasukan Kerajaan Yuan kembali ke negerinya, Sanggrama Wijaya pun meresmikan berdirinya Kerajaan Majapahit. Ia bergelar Prabu Kertarajasa Jayawardhana.
Kisah Tutur Tinular kembali diwarnai cerita-cerita sejarah, di mana Kamanadanu turut menyaksikan pemberontakan Ranggalawe, Lembu Sora dan Gajah Biru akibat hasutan tokoh licik yang bernama Ramapati. Di samping itu, kisah petualangan tetap menjadi menu utama, antara lain dikisahkan bagaimana Kamandanu menumpas musuh bebuyutannya, yaitu Mpu Tong Bajil, serta menghadapi kakak kandungnya sendiri (Arya Dwipangga) yang muncul kembali dengan kesaktian luar biasa, bergelar Pendekar Syair Berdarah.
Kisah Tutur Tinular berakhir dengan meninggalnya Kertarajasa Jayawardhana, di mana Arya Kamandanu kemudian mengundurkan diri dari Kerajaan Majapahit dengan membawa putranya yang bernama Jambu Nada, hasil perkawinan kedua dengan Sakawuni yang meninggal setelah melahirkan, dalam perjalanan menuju lereng Gunung Arjuna inilah Arya Kamandanu bertemu dengan Gajah Mada yang waktu itu menyelamatkan putranya ketika masih berumur 40 hari yang terjatuh ke jurang karena lepas dari gendongannya akibat terguncang-guncang diatas kuda. Tutur Tinular kemudian berlanjut dengan sandiwara serupa berjudul Mahkota Mayangkara.
Daftar Pemain dan Tokoh
Para pengisi suara dalam sandiwara radio Tutur Tinular tersebut adalah para artis dari Sanggar Cerita dan Sanggar Prathivi, antara lain:- Ferry Fadli sebagai Arya Kamandanu
- M. Aboed sebagai Arya Dwipangga, Ike Mese, Mpu Sasi, Ma Bo Yie, Sokol
- Lily Nur Indah Sari sebagai Nari Ratih, Luh Jinggan, Sunggi
- Elly Ermawatie sebagai Mei Shin
- Eddy Dhosa sebagai Lo Shi Shan, Mantri Segoro Winotan
- Ivone Rose sebagai Sakawuni
- Asdi Suhastra sebagai Mpu Ranubhaya, serta pembawa cerita untuk seri 091-720
- Hari Akik sebagai Mpu Hanggareksa, Kebo Anengah, Gajah Mada
- Lukman Tambose sebagai Mpu Tong Bajil, Aki Tangkur, Ki Surabaya
- Margareth sebagai Dewi Sambi
- Herry Setiono sebagai Sanggrama Wijaya, Murdaja, Kuda Prana, Ra Yuyu
- Nusri Nurdin sebagai Lembu Sora, Luruh, Gagak Sali, serta pembawa cerita seri 001-090
- Rusli Pontian sebagai Ranggalawe, Suraprabawa, Patih Emban
- Haryoko sebagai Kubilai Khan, Nambi, Aki Lumpang, Mpu Renteng, Resi Wisambudi, Resi Mahalalita, Panji Ketawang dewasa
- Iwan Dahlan sebagai Pranaraja, Aki Pamungsu, Ki Sugata Brahma, Rake Dukut, Ki Panggala, Mantri Prakrama
- Petrus Urspon sebagai Jaran Bangkal, Banyak Kapuk, Jayakatwang, Mei Hua, Gajah Pagon
- Narto Bantul sebagai Ardharaja, Adisara, Rembaka, Ki Talat Waja, Ra Wedeng
- Idris Apandi sebagai Ramapati, Banyak Kapuk, Macan Kumbang, Watukura
- Sono Sudiakso sebagai Arya Wiraraja, Mpu Lunggah, Aki Gumbreg, Rakawikirang
- Nenny Haryoko sebagai Ayu Pupu alias Dewi Tunjung Biru, Nyi Pamungsu
- Anna Sambayon sebagai Nini Raga Runting, Nyi Lemus, Nyi Kelu, Nyi Pamiji
- Mario Kulon sebagai Dangdi, Kaki Tanparoang, Ra Lumbu, Banyak Kapuk,
- Rio Sempana sebagai Panji Ketawang kecil
- Reneth sebagai Ayu Wandira kecil
- Suryadin Tandjung sebagai Jaran Lejong, Pakeling, Kalongpret
- Wenda Lubis sebagai Wirot, Kebo Anabrang, Langkir, Jaran Bangkal, Demung Wira
- Elly Panca sebagai Nyi Rongkot
- Yanwar sebagai Ra Tanca
- Herman Wijaya sebagai Tabib Wong Yin, Silananda Jaya
- Yulie Muliana sebagai Werda Murti, Palastri, Kurantil, Mei Shin, Ayu Wandira dewasa
- Bambang Jeger sebagai Patih Kebo Mundarang, Sudra Palong
- Mamuk Pratomo sebagai Kertanagara, Kebo Kluyur
- Wawan GW sebagai Ganggadara, Ki Bokor
- Benny Indrahadi sebagai Jarawaha, Shih Pie, Sanding, Kuntir, Sampit, Ra Banyak, Jana Lelung
- Sudibyanto sebagai Jaruju, Tambir, Kartawiyoga
- Wahyu Chandra sebagai Balawi, Meng Chi, Ki Janawidi
- A.P. Burhan sebagai Rakryan Wuruh, Chan Pie, Aki Pamiji, Banyak Dekur, Rake Patanjana, Rana Dikara, Mpu Tanduk, Wong Agung alias Resi Jana Maha Dwija
- Eny Budiono sebagai Parwati
- Katarina sebagai Nyi Warih
- Kasdu Dewa sebagai Dipangkara Dasa, Lembu Sora, Ra Podang
- Otis Perkasa sebagai Wong Chau
- Armand Donida sebagai Kau Hsing
- Budi Klontong sebagai Nambi, Ki Julungwangi
- Ai Mudji Rahayu sebagai Nararya Turuk Bali
- Bambang Hermanto sebagai Gajah Pagon, Wong Kilur
- Wied Harry Apriadjie sebagai Marakeh
- Freddy Canser sebagai Medangkungan
- Eddy Juni sebagai Linggapati, Puye, Ike Mese, Nambi
- Rini Marjan sebagai Sariti, Tribhuwaneswari, Nyi Tumpak Seti
- Novia Mandagi sebagai Mahadewi
- Jumirah sebagai Pradnya Paramita
- Wiwiek sebagai Rajapatni
- Mas'ud sebagai Wangsa Halemu
- Yayuk Kristanto sebagai Nyi Sepang
- Mogan Pasaribu sebagai Ra Pangsa
- Elyas sebagai Gajah Biru
Profil Tokoh & Karakter
Arya Kamandanu kurang beruntung dalam percintaan. Dua kali dia mengalami kekecewaan akibat ulah kakaknya, Arya Dwipangga. Dua wanita yang dicintai Kamandanu, yaitu Nari Ratih dan Mei Shindinodai oleh Arya Dwipangga. Kamandanu kemudian menjadi Panglima Majapahit dan menikah dengan Sakawuni dan mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Jambunada.
Adalah kakak Kamandanu. Dia gemar bersyair dan merayu para wanita dengan syair-syairnya itu. Dia mudah jatuh cinta pada perempuan cantik, meskipun perempuan itu kekasih adiknya sendiri. Pertama dia merebut Nari Ratih dan menikahinya. Dari pernikahannya dengan Nari Ratih Arya Dwipangga memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Panji Ketawang. Beberapa tahun kemudian Dwipangga bertemu dengan Mei Shin. Arya Dwipangga langsung jatuh cinta pada Mei Shin. Lagi-lagi Arya Dwipangga tidak berduli kalau Mei Shin adalah kekasih Kamandanu. Seperti biasa Arya Dwipangga menggunakan syair-syairnya untuk memikat Mei Shin. Namun kali ini syair-syair Arya Dwipangga tidak mampu memikat Mei Shin. Akhirnya Arya Dwipangga menodai Mei Shin dengan menggunakan obat perangsang, sehingga Mei Shin mengandung dan kemudian melahirkan seorang anak perempuan bernama Ayu Wandira.
Kamandanu sangat marah atas perbuatan Dwipangga itu. Dihajarnya Dwipangga hingga tangannya menjadi cacat. Merasa sakit hati Arya Dwipangga melaporkan Mei Shin kepada pemerintah Kediri, sehingga rumah Empu Hanggareksa diobrak-abrik dan dibakar. Juga Empu Hanggareksa tewas dalam kejadian itu.
Arya Dwipangga mabuk-mabukan dan menyiksa Nari Ratih hingga tewas. Kamandanu murka untuk kedua kalinya. Arya Dwipangga dihajarnya lagi hingga jatuh ke sumur tua. Di dalam sumur tua itu Arya Dwipangga bertemu dengan seorang laki-laki misterius yang bernama Watukura. Watukura mengajarkan Arya Dwipangga jurus Kidung Pamungkas dan jurus Pedang Kembar. Setelah beberapa tahun lamanya Arya Dwipangga keluar dari sumur tua itu. Dia menjadi seorang pembunuh berdarah dingin. Semua orang yang bertemu dengannya pasti mati. Setiap akan melakukan pembunuhan,Arya Dwipangga selalu bersyair, sehingga dia mendapat julukan Pendekar Syair Berdarah.
Arya Dwipangga akhirnya bertemu lagi dengan Kamandanu di desa Kurawan, tempat tinggal mereka dulu. Dan kedua kakak beradik itu bertarung habis-habisan. Namun Arya Dwipangga tidak mampu mengalahkan Arya Kamandanu. Ia akhirnya melarikan diri.
Arya Dwipangga bertemu dengan Empu Lunggah. Seperti biasa nafsu membunuhnya muncul. Namun dia tidak berdaya melawan Empu Lungga, karena Empu Lunggah menggunakan ilmu Rajut Busana, yaitu sebuah ilmu yang dapat menghilangkan kesaktian seseorang. Arya Dwipangga kehilangan kesaktiannya. Jurus Pedang Kembar dan Kidung Pamungkas tidak berarti lagi.
Tak lama kemudian mata Arya Dwipangga buta. Hal itu disebabkan karena kutukan seorang pertapa yang bernama Resi Wisambudi yang telah dibunuhnya.
Arya Dwipangga menyesali semua dosa yang pernah diperbuatnya. Dia ingin bunuh diri, tapi tidak berhasil. Keadaan Arya Dwipangga tak ubahnya seperti pengemis. Dalam keadaan seperti itulah Arya Dwipangga bertemu kembali dengan Mei Shin yang saat itu sudah menjadi tabib terkenal. Awalnya Mei Shin tidak mau menolong Dwipangga, karena hatinya masih terluka akibat ulah Dwipangga yang telah merusak hidupnya. Namun lama-lama Mei Shin kasihan juga pada Arya Dwipangga. Arya Dwipangga akhirnya dibawa ke tempat tinggal Mei Shin.
Dalam Mahkota Mayangkara, yang merupakan lanjutan Tutur Tinular, Arya Dwipangga menikah dengan Mei Shin. Pernikahan itu terjadi karena desakan Ayu Wandira yang menginginkan kedua orangtuanya bersatu. Tentu saja pernikahan itu hanya formalitas saja, karena Mei Shin tetap tidak mau hidup bersama Arya Dwipangga.
Setelah Mei Shin meninggal Arya Dwipangga kembali hidup terlunta-lunta. Namun pada suatu hari Arya Dwipangga bertemu dengan Prabu Jayanegara yang sedang berburu. Prabu Jayanegara tertarik dengan kemampuan Arya Dwipangga bersyair. Akhirnya Arya Dwipangga diangkat menjadi seorang pujangga istana yang bertugas membacakan syair di depan raja. Dia mengganti namanya menjadi Resi Mahasadu.
Lou Shi San akhirnya tewas setelah beberapa lama hidup dalam pesakitan karena terkena Aji Segara Geni milik Mpu Tong Bajil. Mei Shin yang sebatang kara kemudian di tolong oleh Arya Kamandanu. Dalam kebersamaannya, kemudian tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya, namun lagi-lagi Arya Dwipangga merusak hubungan mereka. Mei Shin dihamili Dwipangga dengan cara yang licik. Namun Akhirnya Kamandanu tetap bertanggung jawab dan bersedia mengambil wanita cantik dari Cina itu sebagai istrinya.
Ternyata Dewi Tunjung Biru adalah ibu kandung sakawuni yang sudah lama menghilang. Sakawuni senang bisa bertmu dengan ibu kandungnya dan luka-luka Kamandanu bisa disembuhkan.
Sakawuni pergi ke Majapahit untuk membunuh Banyak Kapuk, perwira Singasari yang telah meninggalkan ibunya. Hampir saja Banyak Kapuk terbunuh, namun akhirnya Sakawuni sadar dan mau memaafkan ayahnya itu. Dia akhirnya bersedia mengabdi pada Majapahit.
Bersama Arya Kamandanu Sakawuni menjalankan tugas sebagai prajurit Majapahit, termasuk di antaranya adalah menumpas gerombolan perampok yang dipimpin Empu Bajil. Setelah Gerombolan itu dihancurkan, Sakawuni dan Arya Kamandanu menikah.
Sayang, Sakawuni meninggal setelah melahirkan akibat mengalami pendarahan hebat. Sepeninggal Sakawuni Arya Kamandanu mengundurkan diri dari keprajuritan dan kembali menyepi di lereng Gunung Arjuno bersama anaknya.
Adalah pendekar sakti, namun kejam. Pendekar cebol dari Lereng Tengger ini memiliki senjata andalan yaitu tongkat Pencabut Roh dan ilmu pukulan maut yang bernama Aji Segara Geni. Empu Bajil adalah pemimpin kelompok pendekar yang membantu Pemerintah Kediri. Dalam sebuah pertarungan melawan Arya Kamandanu, Tongkat Pencabut Roh patah menjadi dua. Empu Bajil sangat marah. Dia lalu memperdalam Aji Segara Geni di Lereng Tengger. Setelah beberapa bulan lamanya Empu Bajil berhasil memperdalam Aji Segara Geni. Dia kembali turun Gunung. Kembali Empu Bajil bertarung melawan Arya Kamandanu. Mereka bertarung di Lembah Kardama. Dalam pertarungan itu Arya Kamandanu kalah dan Pedang Nagapuspa dapat direbut.
Dengan Pedang Nagapuspa di tangannya Empu Bajil menjadi semakin kuat. Dia dan kelompok perampoknya membuat kekacauan di mana-mana, bahkan kan dia berani membuat kekacauan di Majapahit. Namun Empu Bajil tidak lama memiliki Pedang Nagapuspa. Dengan kekuatan ghaib Nagapuspa Kresna dan Keris Empu Gandring, akhirnya Arya Kamandanu berhasil merebut kembali Pedang Nagapuspa. Dan Mpu Tong Bajil pun tewas setelah dadanya terhunjam Keris Empu Gandring.
Adalah seorang pendekar wanita yang cantik, namun berwajah dingin dan kejam. Dia adalah kekasih Empu Bajil. Dia sangat mencintai Empu Bajil. Dia rela meninggalkan gurunya di Gunung Kawi hanya demi cintanya pada Empu Bajil. Dari hubungannya dengan Empu Bajil, Dewi Sambi mengandung dan memiliki seorang bayi laki-laki yang bernama Layang Samba. Namun Layang Samba dipelihara oleh Dewi Upas, guru Dewi Sambi yang memiliki kesaktian luar biasa. Diantaranya dia menguasai ilmu ular. Dewi Upas bisa memanggil ribuan ular dan memerintahkan mereka melakukan sesuatu.
Dewi Sambi sangat berduka atas kematian Empu Bajil. Dia berusaha membalaskan dendam kematian Empu Bajil kepada Arya Kamandanu. Dia mengirimkan jasad Mpu Bajil yang disertai surat palsu yang berisi tantangan Arya Kamandanu ke Padepokan Tengger. Maksudnya supaya Wong Agung marah pada Arya Kamandanu. Akan tetapi Wong Agung tidak terpancing, karena dia tahu kalau Empu Bajil adalah seorang jahat. Kemudian Dewi Sambi bersekutu dengan Arya Dwipangga alias Pendekar Syair Berdarah. Bersama-sama mereka melawan Arya Kamandanu. Namun lagi-lagi usahanya tidak berhasil.
Dewi Sambi bertemu kembali dengan Mei Shin. Saat itu Mei Shin sedang dalam perjalanan ke Majapahit untuk mengobati Sang Prabu Kertarajasa Jayawardana. Dewi Sambi tidak menyangka kalau Mei Shin masih hidup. Dewi Sambi kemudian bertarung melawan Mei Shin. Dia ingin membunuh Mei Shin karena Mei Shin dianggap mempunyai hubungan dengan Arya Kamandanu. Namun Dewi Sambi selalu gagal menyarangkan Pukulan Tapakwisanya ketubuh Mei Shin. Setiap kali Aji Tapakwisa akan mengenai dirinya Mei Shin selalu bisa menghindar. Akhirnya Dewi Sambi menggunakan tipu muslihat. Dia berpura-pura minta maaf pada Mei Shin. Ketika Mei Shin sedang lengah, Dewi Sambi membokongnya. Tapi lagi-lagi Dewi Sambi tidak berhasil. Aji Tapakwisa malah membalik pada dirinya, sehingga Dewi Sambi tewas dengan tubuh terpancang di tonggak kayu. Itu adalah akibat kutukan Resi Wisambudi seorang pertapa yang dibunuhnya bersama Arya Dwipangga.
Adalah seorang pendekar yang tidak banyak bicara. Dia tidak kalah sakti dengan Empu Bajil dan Dewi Sambi. Pendekar dari Gunung Petiri ini mempunyai sebilah pedang ampuh berwarna kuning, sehingga disebut Pedang Kuning. Dengan Pedang Kuning ini Empu Renteng bisa membunuh lawannya dalam waktu beberapa detik. Selain itu dia juga memiliki ilmu kebal yang bernama Blabak Pengantolan. Tak ada senjata yang bisa menembus kulitnya, termasuk senjata pusaka. Ketika terjadi peperangan antara Majapahit melawan Kediri Empu Renteng bertarung melawan Ranggalawe. Empu Renteng mati-matian melawan Ranggalawe. Ternyata Ilmu Blabak Pengantolan tidak mampu menahan tajamnya Keris Megalamat Ranggalawe, sehingga Empu Renteng terluka parah. Empu Renteng akhirnya berpisah dengan Empu Bajil.Dia bermaksud mencari seorang tabib untuk menyembuhkan luka-lukanya. Namun dia malah bertemu dengan musuh lamanya, yaitu Watukura.
Watukura ingin menguji sejauh mana kemampuan Arya Dwipangga yang sudah menguasai Jurus Kidung Pamungkas. Dia menyuruh Arya Dwipangga untuk bertarung melawan Empu Renteng. Tentu saja Empu Renteng yang sedang terluka itu tidak mampu melawan Arya Dwipangga. Akhirnya dia tewas terkena Aji Kidung Pamungkas. Namun pada sisa-sisa kekuatannya Empu Renteng melemparkan Pedang Kuningnya kepada Watukura, sehingga Watukura pun tewas.
Keduanya sebenarnya saling mencintai sejak mereka masih sama-sama muda. Namun keduanya tidak mau mengungkapkan cintanya, sehingga sampai hari tua mereka tidak bisa hidup bersama. Keduanya selalu bertarung dan saling ejek setiap bertemu. Nini Ragarunting sering menyebut Kaki Tamparoang dengan sebutan ”sapi ompong”. Dan Kaki Tamparoang menyebut Nini Ragarunting dengan sebutan ”kambingpeot”. Namun keduanya juga saling tolong-menolong jika keadaan sedang genting.
Kaki Tamparoang tewas ketika membantu kemenakannya Gajahbiru yang memberontak terhadap Majapahit. Kematian Kaki Tamparoang sangat tragis. Seluruh tubuhnya tertembus anak panah sampai ke mulutnya. Nini Ragarunting sangat bersedih atas kematian Kaki Tamparoang. Dicabutinya anak-anak panah yang menancap di tubuh Kaki Tamparoang. Kemudian dikuburkannya mayat Kaki Tamparoang.
Sampai akhir hayatnya Nini Ragarunting hidup bersama-sama Ayu Wandira, walaupun beberapa kali sempat terpisah. Bagi Nini Ragarunting Ayu Wandira sudah dianggap sebagai cucunya sendiri.
Daftar Judul Episode
Jumlah keseluruhan kisah Tutur Tinular adalah 720 seri yang terbagi ke dalam 24 episode, atau setiap episode terdiri atas 30 seri dengan durasi kurang lebih 30 menit dan disiarkan setiap hari. Adapun judul-judul episodenya adalah sebagai berikut :- Pelangi di Atas Kurawan, seri 1-30 (bulan ke-1)
- Kisah dari Seberang Lautan, seri 31-60 (bulan ke-2)
- Daun-Daun Bersemi Lagi, seri 61-90 (bulan ke-3)
- Kemelut Cinta di Atas Noda, seri 91-120 (bulan ke-4)
- Perguruan Lopandak, seri 121-150 (bulan ke-5)
- Cahaya Fajar Menembus Hutan Tarik, seri 151-180 (bulan ke-6)
- Mata Air di Tanah Gersang, seri 181-210 (bulan ke-7)
- Angkara Murka Merajalela, seri 211-240 (bulan ke-8)
- Badai Mengamuk di Atas Kediri, seri 141-270 (bulan ke-9)
- Pemberontakan Ranggalawe, seri 271-300 (bulan ke-10)
- Mutiara Ilmu di Atas Batu, seri 301-330 (bulan ke-11)
- Nagapuspa Kresna, seri 331-360 (bulan ke-12)
- Geger Pedang Nagapuspa, seri 361-390 (bulan ke-13)
- Keris Mpu Gandring, seri 391-420 (bulan ke-14)
- Kisah Seorang Prajurit Pelarian, seri 421-450 (bulan ke-15)
- Pemberontakan Gajah Biru, seri 451-480 (bulan ke-16)
- Pendekar Syair Berdarah, seri 481-510 (bulan ke-17)
- Dendam Lama dari Kurawan, seri 511-540 (bulan ke-18)
- Keluarga Prabu Kertarajasa Jayawardhana, seri 541-570 (bulan ke-19)
- Golek Kayu Mandana, seri 571-600 (bulan ke-20)
- Pemberontakan Lembu Sora, seri 601-630 (bulan ke-21)
- Gelapnya Malam Tanpa Bintang, seri 631-660 (bulan ke-22)
- Wong Agung Turun Gunung, seri 661-690 (bulan ke-23)
- Mendung Bergulung di Atas Majapahit, seri 661-720 (bulan ke-24)
Sebagai lanjutan dari Mahkota Mayangkara, S. Tijab telah mempersiapkan sekuel ketiga berjudul Satria Kekasih Dewa, yang menceritakan generasi anak-anak dari tokoh Tutur Tinular. Namun produksi sekuel yang ketiga ini terhambat karena belum adanya sponsor sebagai penyandang dana.
Film Layar Lebar
Sukses sandiwara radio Tutur Tinular membuat para sineas mengangkat kisah ini ke dalam film layar lebar. Tercatat ada empat film Tutur Tinular dengan judul sebagai berikut:Kisah diawali dengan kehidupan Arya Kamandanu dan Arya Dwipangga yang memperebutkan gadis kembang desa bernama Nari Ratih. Berlanjut kemudian dengan kedatangan utusan Kaisar Kubilai Khan dari bangsa Mongolia yang menginginkan Prabu Kertanagara menyatakan tunduk. Dalam perjalanan kembali ke negerinya, utusan tersebut menangkap dan membawa serta Mpu Ranubhaya, guru Kamandanu.
Di negeri Cina, Ranubhaya menciptakan Pedang Nagapuspa yang kemudian diserahkan kepada pasangan suami istri Lo Shi Shan dan Mei Shin. Kedua pendekar ini lantas terdampar di Pulau Jawa di mana mereka menjadi buronan para pendekar berwatak jahat yang mengincar Pedang Nagapuspa. Akhirnya Lo Shi Shan terbunuh, sedangkan Mei Shin ditolong oleh Arya Kamandanu.[6]
Film dengan durasi 84 menit ini menceritakan kelanjutan dari seri pertama. Setelah kematian suaminya, Mei Shin ditampung oleh Kamandanu. Kecantikan perempuan Cina ini membuat Arya Dwipangga tergoda, meskipun ia sudah mempunyai istri. Terjadilah pemerkosaan dengan memanfaatkan obat bius, di mana Mei Shin sampai mengandung. Meskipun sakit hati karena ulah kakaknya, Kamandanu tetap berjiwa besar mau menikahi Mei Shin. Kemudian Mei Shin memberikan Pedang Nagapuspa kepada Kamandanu.
Dwipangga yang sakit hati melaporkan ke Kediri bahwa pedang Naga puspa berada di tangan Kamandanu. Akibatnya, pihak Kediri pun menyerang rumah ayahnya. Dalam serangan itu Mpu Hanggareksa, ayah Dwipangga dan Kamandanu, terbunuh.[7]
Seri ketiga ini mengisahkan kekacauan di wilayah Kerajaan Majapahit akibat ulah Arya Dwipangga yang muncul kembali sebagai Penddekar Syair Berdarah. Di lain pihak juga muncul Mpu Tong Bajil yang menculik beberapa anak kesatria demi menyempurnakan ilmu silatnya. Salah satu yang ia culik adalah Panji Ketawang, anak Dwipangga yang diasuh Kamandanu.
Terjadilah pertarungan segitiga antara Kamandanu, Dwipangga, dan Bajil. Kamandanu yang terluka parah ditolong istrinya, yaitu Sakawuni dan dibawa ke tempat Mpu Lunggah. Berkat pertolongan Mpu Lunggah dan putrinya yang bernama Luh Jinggan, Kamandanu dapat pulih kembali dan mengalahkan Mpu Bajil. [8]
Ulah Ramapati tersebut mendapat bantuan seorang wanita bernama Dewanggi (diperankan Fitria Anwar, serta dengan memperalat Dewi Sambi (istri Mpu Bajil) sebagai penebar racun. Rencana jahat meracuni raja tersebut dapat digagalkan Kamandanu yang membawa tabib bernama Nyai Paricara, yang tidak lain adalah Mei Shin.[9]
Serial Televisi
Tutur Tinular Produksi 1997
Sukses dalam sandiwara radio dan film layar lebar, Tutur Tinular kemudian diangkat ke layar perak oleh PT. Genta Buana Pitaloka pada tahun 1997. Serial ini disutradarai oleh Muchlis Raya dan skenario ditulis oleh Imam Tantowi. Ditayangkan pertama kali pada tanggal 25 Oktober 1997 di ANTeve (Season 1), Indosiar (Season 2).Sukses di ANTeve, sinetron serial Tutur Tinular kemudian dilanjutkan ke bagian dua yang ditayangkan di Indosiar. Adapun bagian pertama berkisah tentang kehidupan awal Arya Kamandanu sampai peresmian Sanggrama Wijaya sebagai raja Kerajaan Majapahit. Sementara bagian kedua berkisah tentang pemberontakan Ranggalawe sampai pemberontakan Ra Kuti. Dengan demikian, serial sinetron Tutur Tinular merupakan visualisasi gabungan dua sandiwara radio, yaitu Tutur Tinular dan Mahkota Mayangkara.
Setelah sukses ditayangkan di dua stasiun televisi yaitu ANTeve, dan Indosiar, Gentabuana Pitaloka mengubah format serial tersebut menjadi FTV (film televisi) dengan total keseluruhan berjumlah 27 episode, yaitu:
Para pemeran serial Tutur Tinular: Anto Wijaya, Murti Sari Dewi, Li Yun Juan, Lamting, dengan latar belakang Tembok Besar Cina.
- Kidung Cinta Arya Kamandanu
- Wasiat Mpu Gandring
- Pelangi di Langit Singasari
- Pedang Naga Puspa
- Pertarungan di Candi Sorabhana
- Kembang Gunung Bromo
- Balada Cinta Mei Shin
- Satria Majapahit
- Bunga Tunjung Biru
- Ayu Wandira
- Prahara di Gunung Arjuno
- Senjakala di Kediri
- Mahkota Majapahit
- Tragedi di Majapahit
- Jurus NagapPuspa
- Misteri Keris Penyebar Maut
- Pengorbanan Mei Shin
- Pendekar Syair Berdarah
- Dendam Arya Dwipangga
- Korban Birahi
- Prahara Naga Krisna
- Karmaphala
- Wanita Persembahan
- Pangeran Buron
- Pemberontakan Nambi
- Pemberontakan Ra Semi
- Gajahmada
Adapun para artis yang membintangi serial ini antara lain:
- Anto Wijaya sebagai Arya Kamandanu
- Piet Ermas sebagai Arya Dwipangga
- Devy Zuliaty sebagai Nari Ratih
- Murti Sari Dewi sebagai Sakawuni
- Lamting sebagai Lo Shi Shan
- Agus Kuncoro sebagai Raden Wijaya atau Prabu Kertarajasa Jayawardhana
- Chairil JM sebagai Mpu Ranubhaya
- Hendra Cipta sebagai Mpu Hanggareksa
- Syaiful Anwar sebagai Mpu Tong Bajil
- Anika Hakim sebagai Dewi Sambi
- Tizar Purbaya sebagai Prabu Kertanagara
- Piet Pagau sebagai Prabu Jayakatwang (season 1) dan Mpu Lunggah (season 2)
- Nungki Kusumastuti sebagi Nararya Turukbali
- Hadi Leo sebagai Lembu Sora
- Herbi Latul sebagai Ranggalawe
- Candy Satrio sebagai Patih Nambi
- Rayvaldo Luntungan sebagai Dyah Halayudha
- Rizal Muhaimin sebagai Ardharaja (season 1) dan Ra Tanca (season 2)
- Johan Saimima sebagai Patih Kebo Mundarang
- Irgy Ahmad Fahrezi sebagai Prabu Jayanagara
- Hans Wanaghi sebagai Meng Chi
- Wingky Harun sebagai Ki Tanparowang
- Dian Sitoresmi sebagai Nini Ragarunting
- Lilis Suganda sebagai Dewi Tunjung Biru (season 1) dan Tribhuwaneswari (season 2)
- Teddy Uncle sebagai Pranaraja (season 1) dan Mpu Wahana (season 2)
- Rizal Djibran sebagai Ra Kuti
- Dhini Aminarti sebagai Tribhuwana Wijayatunggadewi
- Yuni Sulistyawati sebagai Palastri (season 1) dan Sitangsu (season 2)
- Wulan Guritno sebagai Praharsini
- Trixie Fadriane sebagai Ayu Wandira kecil
- Suzan Meilia sebagai Ayu Wandira dewasa
- Benny Burnama sebagai Ki Pamungsu
- Bambang Suryo sebagai Arya Wiraraja
- Rendy Bramasta sebagai Banyak Kapuk
- Deo sebagai Jambunada
- M. Iqbal sebagai Panji Ketawang kecil
- Sawung Sembadha sebagai Panji Ketawang remaja
- Rizal Fadli sebagai Panji Ketawang dewasa
- Eddy Dhosa sebagai Kuda Prana
- Rifky Al Farez sebagai Gajah Mada (season 2)
- Li Yun Juan sebagai Mei Shin
- Ba Sang sebagai Kau Hsing
- Tian Wei Dong sebagai Kubilai Khan
Dalam sinetron tersebut digunakan teknologi dubbing, yang masih menggunakan suara para artis PT. Prathivi Kartika Film sebagaimana versi sandiwara radio. walaupun ada beberapa tokoh yang tidak di dubbing oleh pengisi suara yang sebenarnya sebagaimana penokohan dalam sandiwara radionya, sinetron ini masih patut untuk di tonton, seperti contohnya tokoh Arya Dwipangga yang dalam sandiwara radio di perankan oleh M. Aboed namun dalam sinetron ini dubbing oleh Petrus Urspon walau akhirnya pada season kedua tokoh Arya Dwipangga akhirnya di dubbing juga oleh tokoh aslinya dalam sandiwara radio yaitu M. Aboed, dalam berbagai judul sandiwara radio M. Aboed adalah spesialis untuk tokoh dengan aksen-aksen suara yang khusus untuk melantunkan syair-syair seperti dalam tokoh Arya Dwipangga ini yang dalam penokohannya adalah seorang sastrawan dan seorang pendekar yang selalu melantunkan syair-syair yang indah dan mengerikan, dengan syairnya Arya Dwipangga mampu menaklukkan banyak wanita namun dengan syairnya juga ia mampu melukai bahkan membunuh para musuh-musuhnya.
Tutur Tinular versi 2011
Karena sukses besar pada serial televisi sebelumnya, pada tahun 2011, Tutur Tinular kembali diangkat dan dikemas dalam sebuah sinetron dengan warna yang berbeda menjadi sebuah serial laga oleh Genta Buana Paramita yang ditayangkan di Indosiar. Tutur Tinular Versi 2011 ini juga banyak melibatkan aktor dan aktris pendatang baru. Proses sulih suara yang menjadi ciri khas sinetron laga pun ditiadakan. Berbeda dengan versi lama tahun 1997 yang tayang satu minggu satu kali, maka versi 2011 ini tayang setiap hari dengan durasi selama 2 jam.Meskipun pada awal penayangannya, sinetron ini sudah masuk dalam rating 10 besar program televisi pilihan di Indonesia. Namun serial yang salah satu Sutradaranya berasal dari India ini banyak menuai kritik dan protes dari masyarakat maupun para pecinta fanatik sandiwara Tutur Tinular. Hal ini dikarenakan alur cerita yang banyak melenceng dari cerita aslinya yang sarat dengan kejadian-kejadian sejarah. Tutur Tinular versi 2011 lebih menonjolkan sisi fiktifnya saja seperti kisah percintaan dan konflik dalam keluarga, dengan selingan lagu dangdut seperti halnya film India, serta bermunculan tokoh-tokoh baru yang tidak ada dalam versi sandiwara radio, seperti, pahlawan bertopeng, Respati dan Laksmi, juga Pangeran Bentar yang sebenarnya merupakan tokoh dalam cerita Saur Sepuh ciptaan Niki Kosasih, Dan setelah beberapa episode muncul juga beberapa tokoh yang diambil dari kisah atau legenda yang berbeda, seperti Khanza, Little Krishna, dan Arimbi, yang notabane adalah tokoh dari karya besar Mahabharata, menyusul kemudian Mak Lampir dan Gerandong dari cerita Misteri Gunung Merapi. Di samping itu, kostum dan lokasi kerajaan yang digunakan juga tidak mencerminkan era Hindu - Budha zaman Kerajaan Singhasari - Majapahit, melainkan lebih mirip era kerajaan Mataram Islam, sedangkan kebudayaannya pun mirip seperti campuran Melayu, India, dan China.
Selain campur aduk dan alurnya yang menyimpang dari kisah asli, cerita Tutur Tinular versi 2011 ini kemudian juga sangat tidak manusiawi. Banyak hal-hal yang tidak lazim dan kejadian yang diluar nalar bermunculan, yaitu adanya tokoh dari benda-benda mati seperti siluman Sepatu,Wayang, Tongkat, dan Buah Kelapa yang semuanya bisa berbicara dan melakukan sesuatu layaknya manusia, antara tongkat Mak Lampir dan siluman Asap berpacaran bahkan kemudian bisa hamil. Berbagai macam binatang seperti Marmut, Anjing, Kucing, Burung, Ikan dan lain-lain juga berbicara, Bayi yang masih dalam kandungan sudah bisa berbicara, bahkan juga ada bayi yang lahir dan langsung dewasa, serta adanya pernikahan antara manusia dan bangsa Siluman Raksasa Arimbi dari kisah Pewayangan yang kemudian melahirkan bayi Bajang dan kemudian menikahi manusia lagi dan lain sebagainya, termasuk yang paling mengkhawatirkan adalah tokoh-tokoh dan adegan-adegan yang diadaptasi dari berbagai serial televisi dan film impor, terutama dari Amerika Serikat. Contohnya, Glee yang diproduksi oleh 20th Century Fox Television, Brad Falchuk Teley-Vision, dan Ryan Murphy Television dan ditayangkan di Fox serta High School Musical yang ditayangkan di Disney Channel. Inilah kemudian yang membuat sinetron ini selalu menuai banyak kontroversi dan ramai dihujat diberbagai situs maupun jejaring sosial, karena dinilai tidak masuk akal dan tidak mendidik[10].
Referensi
- ^ Laman Radio Streaming Karimata, di siarkan setiap Senin s/d Sabtu Pukul 18.00 WIB
- ^ Laman Radio Streaming Bintang Tenggara, disiarkan setiap Senin s/d Sabtu Jam 09:00 s/d 10:00 WIB
- ^ Laman Radio Streaming Istana FM, disiarkan setiap Senin s/d Minggu Jam 11:00 s/d 12:00 WIB
- ^ Laman Radio Streaming Patria FM, disiarkan setiap Senin s/d Minggu Jam 10:00 s/d 11:00 WIB
- ^ Laman Radio Streaming Asdisuara Jakarta, di siarkan ulang setiap Pukul 22.00 WIB
- ^ Laman Tutur Tinular , diakses pada 16 Februari 2010
- ^ Laman Tutur Tinular II, diakses pada 16 Februari 2010
- ^ Laman Tutur Tinular III, diakses pada 16 Februari 2010
- ^ Laman Tutur Tinular IV, diakses pada 16 Februari 2010
- ^ Laman Tutur Tinular versi 2011 Indosiar, diakses pada 10 Mei 2012
Pranala luar
- (Indonesia) Radio Streaming Karimata FM Pamekasan Madura
- (Indonesia) Radio Streaming Bintang Tenggara FM Banyuwangi
- (Indonesia) Radio Streaming Istana FM Bojonegoro
- (Indonesia) Radio Streaming Patria FM Blitar
- (Indonesia) Radio Streaming Asdisuara Jakarta
- (Indonesia) Resensi@Perfilmanjibis.pnri
- (Indonesia) TUTUR TINULAR - MAHKOTA MAYANGKARA - SATRIA KEKASIH DEWA Karya S. TIDJAB
- (Indonesia) SANDIWARA RADIO COMMUNITY
- (Indonesia) Fp. Tutur Tinular versi 2011 Indosiar
Silahkan anda beri komentar, asal dengan bahasa yang sopan dan tidak Nyepam [tidak diperkenankan menyertakan link aktif dalam kotak komentar]. (
Langganan:
Postingan (Atom)